EMPAT PULUH TIGA : Awal Pertemuan Mereka Berdua

237K 18.4K 2.4K
                                    

"JADI AKU BISA BERTEMU DENGANNYA HARI INI? KAU SERIUS?" Aldrich merasa telinganya akan pecah karena Dave berteriak kencang sembari menggoyang-goyangkan lengannya.

"Bisakah pelan-pelan saja bicaramu?" Dave terkekeh. "Maaf. Tapi benarkan aku akan bertemu dengan kekasihmu hari ini?"

Aldrich mengangguk mengiyakan.

Dave tersenyum dan mengambil sesuatu dari saku celananya. "Bolehkah​ aku memberikan sebuah hadiah padanya?"

"Apa?" Aldrich memandang sebuah gelang yang disodorkan Dave.

"Sebagai tanda pertemanan aku ingin memberinya sebuah gelang."

Aldrich mengangguk acuh tak acuh. "Tentu."

Dave kembali tersenyum senang. "Aku harap dia menyukainya."

Aldrich memandang Dave tidak mengerti.

Sejujurnya, laki-laki berusia 18 tahun dan bernama lengkap Dave Parker itu terlalu tampan untuk ukuran seseorang yang bersifat kekanak-kanakan. Matanya yang tidak terlalu bulat tampak serasi dengan senyumannya yang bagus.

"Di mana kami akan bertemu?" Dave memiringkan kepalanya.

"Kalian bisa bertemu di suatu tempat."

"Di mana?"

Aldrich rasanya jengkel mendengar pertanyaan 'di mana?'. Karena ia malah jadi teringat serial kartun di televisi yang menampilkan sosok anak berkepala besar yang selalu bertanya berulang-ulang.

"Lihat saja nanti."

Dave mengangguk walaupun ia masih penasaran. Yang penting ia akan mempunyai teman kan?

Dave jadi penasaran bagaimana rupa kekasih Aldrich, apakah dia cantik? Tentu saja, Aldrich kan tampan.

Apa dia baik? Rasanya iya, buktinya dia mau bertemu dengan Dave.

Oh iya, Dave lupa menanyakan siapa nama kekasih Aldrich.

"Aldrich," tanya Dave setelah Aldrich membelokkan mobilnya di suatu pertigaan jalan.

"Apa?" jawabnya dengan nada datar.

"Siapa namanya?"

Aldrich menoleh sebentar. "Shin Yura."

"Shin Yura? Shin Yura Shin Yura Shin Yura." Dave mengucapkan nama itu berulang kali, seolah sedetik saja ia diam maka nama 'calon temannya' akan hilang dari otaknya.

"Boleh aku melihat fotonya?"

Aldrich berdecak. "Kau kan bisa menunggu sebentar lagi."

"Tapi aku ingin sekarang." Aldrich memukul bahu Dave keras dengan tangan kirinya. "Diam."

Dave mencibir sambil mengusap bagian yang sakit karena dipukul Aldrich. Ia kemudian memilih menatap ke luar jendela, di mana suatu pemandangan langsung menarik perhatiannya.

Beberapa orang yang masih remaja berjalan bersama di sisi jalan dengan pakaian yang tampak sama, bedanya perempuan memakai rok, sedangkan laki-laki memakai celana. Dave meyakini bahwa itu yang dinamakan seragam.

Jadi mereka adalah siswa atau pelajar?

Dave mendesah iri, andai saja ia bisa bersekolah seperti mereka.

"Aldrich."

"Apa lagi?" Aldrich mengerem pelan-pelan karena lampu lalu lintas berubah menjadi merah.

"Aku ingin seperti mereka." Aldrich memerhatikan apa yang ditunjuk Dave.

Ternyata beberapa siswa yang menyebrang jalan sembari tertawa karena obrolan yang mereka ciptakan. Jadi Dave ingin bersekolah?

My Psychopath Boyfriend (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang