part 42

37K 2.7K 345
                                    

Memandang langit malam kota new york dari teras balkon appartemen adalah salah satu keseharian dari seorang Cristian. Tak lupa segelas wine selalu menemani nya melewati dingin nya malam dalam merenungi rekam jejak kisah cinta nya yang berakhir 3 tahun yang lalu, juga tentang Ray anak semata wayang nya yang belum ia jumpai selama 3 tahun semenjak ia menginjakan kaki di ibu kota paman syam itu.

"Bella mana Cris, jam segini ko belum pulang?" Tanya pria Asia yang siang tadi cengengesan menyapa nya dengan riang di Great Caffe. Langkah kaki pria itu terdengar mendekati nya. Kemudian, tak lama sosok pria bermata minimalis itu berdiri di samping nya, menatap gemerlap pijaran lampu lampu dari gedung pencakar langit yang berjejer beberapa ratus kilometer dari tempat mereka berdiri.

"Mungkin masih ada kelas, atau pergi ke  clubbing" jawab Cristian tak peduli. Sedetik kemudian, mulut pria itu sibuk menyesap manis nya red wine. Cristian tak terusik sama sekali, bahkan manik nya masih di butakan dengan keindahan malam yang ada di depan nya.

"Tck. Gimana sih lo nyet, anak orang di biarin keluyuran tengah malam ke gini"

"Dia udah gede kali nyet, udah bisa jaga dirinya sendiri. Lagian gua bukan bokap nya juga, yang mesti mantau dia 24 jam, larang dia buat ngelakuin ini itu. Sesuka nya dia aja, gua ga peduli" jawab Cristian tanpa mengalihkan pandangan nya ke arah Rio yang tengah membuka mulut nya lebar mendengar rangkaian kata yang keluar dari mulut Cristian.

Ya, Cristian memang tak peduli lagi pada perempuan bernama Bella Taylor Kavanagh itu. Dia merasa sudah cukup untuk nya sekedar bernaung di atap yang sama, berbagi oksigen di ruangan yang sama, berada di sekitaran perempuan itu tanpa harus ikut campur terlalu jauh dengan keseharian perempuan yang semenjak 2 tahun yang lalu memutuskan untuk melanjutkan kuliah nya dengan mengambil jurusan Interior Design di kampus NYSID itu.

Cristian merasa seperti itu pun sudah cukup untuk memenuhi janji nya terhadap Jacob.

Dia tak ingin terlibat urusan percintaan lagi dengan mantan kakak ipar nya itu, meskipun Cristian akui selama 3 tahun ini Bella mati matian berusaha kembali mengulang apa yang dulu pernah mereka lewati bersama namun sayang Cristian sudah terlanjur menutup rapat rapat hati nya bagi wanita manapun. Cristian sudah jera, dan tak ingin mengulang kisah yang sama dengan perempuan manapun.

"Yasalam.. jahat amat sih lo nyet!!! Sebenar nya kurang apa sih Bella sama lo? Buka dikit ke hati lo napa nyet, kasian tuh hati udah beku, terus dingin pula sedingin udara di dalam freezer" Rio meracau, mencibir Cristian. Sungguh Rio hanya tak suka jika Cristian terus terusan berada di masa lalu, padahal semua orang yang ada di sekitar nya kini telah menjalani hidup nya dengan suka cita di masa kini, dan melangkah dengan percaya diri ke masa depan yang cerah.

Tapi lihat, pria bego di samping Rio ini, pria berwajah suram itu masih terdiam di masa lalu. Seolah waktu dalam hidup nya terpause di masa 3 tahun yang lalu, dan Rio tak suka ini.

Demi Tuhan, Rio ingin Cristian bahagia. Membuka hati nya kembali untuk di isi dengan cerita cerita cinta bersama perempuan yang tulus mencintai nya, seperti Bella.

Rio tau, mungkin dulu Bella pernah menyakiti Cristian, namun Rio yakin perempuan itu tak akan mengulang kebodohan nya untuk ke dua kali. Apalagi kali ini terlihat sekali kesungguhan di mata perempuan berambut coklat sebahu itu.

Melirik ke arah lawan bicara nya, kening Cristian berkerut berlipat lipat menanggapi cibiran frontal dari pria bermata minimalis di samping nya ini. Cibiran yang terlalu sering di lontarkan sahabat nya ini ketika menyambangi nya di New York, sampai sampai Cristian sudah malas untuk memberikan rangkaian kata sebagai bentuk tanggapan nya. Namun akhirnya, pria bermanik biru itu berujar dengan nada datar

"Lo kesini cuma buat ngurusin kehidupan percintaan gua ya nyet? Kalo cuma buat itu, huuussss pergi sana!!" Tangan Cristian terkibas di udara memberi isyarat 'mengusir' pria bermata minimalis itu

I Was Before I Meet YouWhere stories live. Discover now