Librarian Boy [end]

4. | excuse me?! |📋

"Apa maksud lo bilang ke Bu Maulida kalo gue gak mau jaga perpus?" tanya Alvin tetap dengan ekspresi datar.

"Hah?" aku mengerjapkan mata. "Gue gak bilang begitu."

"Gue tadi langsung pergi ninggalin lo karena gue ada urusan. Ternyata gitu aja pake ngadu ke Bu Maulida."

Excuse me?!
Dia bilang aku ngadu?!

Aku mendelik ke arahnya. "Salah sendiri, tadi gue tanya tapi lo langsung pergi."

"Setau gue Bu Maulida udah ngasih tau lo di WhatsApp."

Sial. Dia benar.

Aku menghela napas kasar, kemudian lanjut membaca novel karya Andrea Hirata ini.

Kenapa aku bisa-bisanya banyak bicara di depan Alvin? Maksudku, Helloo aku ini tergolong orang yang bisa mengendalikan ekspresi. Kurasa, karena dia orang pertama menyebalkan yang pernah kutemui di sekolah.

Sekilas aku melihat Alvin sedang membaca ensiklopedia tentang perkembangan teknologi (aku tau dari sampul bukunya).

"Kenapa?" tanyanya tanpa mengalihkan tatapan dari ensiklopedia itu.

Aku menggeleng (yang terlihat percuma karena dia gak melihat ke arahku) dan melanjutkan bacaanku juga.

Menyebalkan sekali cowok itu!

📙 📙 📙