Wattpad Original
Ada 6 bab gratis lagi

Part 33 - Gambling 2

263K 25.8K 2.4K
                                    


Ponselnya berbunyi.

Nic terbangun seketika dan langsung kelabakan mencari ponselnya. Ternyata hari sudah pagi dan ia tidak ingat kapan ia tidur semalam karena kelelahan bersama Miranda seharian.

Akhirnya Nic menemukan ponsel itu di meja dan nama yang tertera di layar ponselnya adalah... Tadi ia mengira yang meneleponnya adalah Miranda tapi ternyata bukan. Itu Daniel.

Ternyata Daniel tidak membuangnya seperti majikan yang membuang anjing atau kucingnya karena bosan. Nic merasa bahagia...

Tunggu, untuk apa ia merasa senang? Please! Ini raja iblis yang meneleponnya! Berarti seharusnya Nic merasa cemas, khawatir, dan was-was. Apalagi yang akan terjadi hari ini?

Nic baru saja ingin menerimanya tapi ia mengurungkan niat itu. Ponselnya baru berbunyi dua kali dan jika Nic mengangkatnya sekarang akan membuat Daniel mengira ia menantikan panggilan dari pria itu. Biasanya Nic mengangkat panggilannya di dering yang kelima. Itupun setelah panggilan tak terjawab sebanyak tiga kali.

"Iya, Pak." Nic mengangkatnya setelah dering keempat. Sial.

***

"Tunggu. Aromamu berbeda. Ini adalah perpaduan antara Victoria Secret Scandalous dan Dettol cair. Aku benar, bukan?" komentar Daniel saat Nic memasuki mobilnya.

Nic mengerjap-ngerjap. "Bagaimana anda tahu? Miranda yang membelikanku parfum ini kemarin karena ia tidak tahan dengan mobilnya yang berbau rumah sakit."

"Sebenarnya aku tidak hafal. Tapi kebetulan wanita yang tadi malam bersamaku memakai parfum ini juga dan meninggalkannya di kamar mandi." Nic seketika ternganga dengan jawaban santai Daniel.

"Kalau begitu aku tidak akan memakai parfum ini lagi jika bersama anda." gerutu Nic. Jelas ia tidak sudi jika disamakan dengan partner satu malam pria itu. Dan seperti biasa Daniel hanya tertawa.

"Ini," Daniel melempar tas karton berisi sesuatu ke pangkuannya. "Oleh-oleh untukmu."

"Te...terimakasih, Pak." Nic menimang-nimang tas itu. Ia ingin tahu apa isinya tapi sangat tidak sopan jika ia membukanya di hadapan si pemberi. "Anda baru saja bepergian?" tanya Nic.

Daniel mengangguk. "Berjudi. Tapi hanya di Marina Bay Sand. Aku malas ke Las Vegas atau Macaw karena perjalanannya pasti sangat panjang."

Nic tidak akan berkomentar judi itu tidak baik atau semacamnya. Hal itu akan terdengar seperti khotbah. Dan berkhotbah kepada Daniel hanya akan membuatnya ditertawakan. Tapi pantas saja Daniel tidak menghubunginya dalam waktu yang lama. Ternyata pria itu liburan ke luar negara.

"Marina Bay Sand? Kudengar banyak yang bunuh diri melompat dari sana. Kenapa anda tidak mencobanya sekalian?"

"Sadis sekali. Bunuh diri itu karena mereka kalah berjudi, Evelyn. Sedangkan aku tidak pernah kalah." jelas Daniel.

Nic mengernyit. "Maksud anda jarang kalah? Seseorang yang berjudi pasti pernah merasakan kekalahan."

"Bukan," Daniel menggeleng. "Aku tidak pernah kalah."

Nic tidak mengerti maksud Daniel. Pria itu tidak pernah kalah berjudi? Wow! Ia pasti punya indra keenam seperti di film-film yang pernah Nic tonton. Tapi jelas itu hanya tahayul. Nic tidak percaya pada hal-hal semacam itu.

"Kau mengajak dia lagi?!"

Pria yang Nic tahu bernama Budi terkejut melihatnya saat sampai di tempat tujuan. Tampaknya Budi sering terkejut.

"Ya, aku mengajaknya lagi, Bud. Kau harus menyesuaikan diri dengan keberadaannya karena mungkin kau akan sering bertemu dengan Evelyn." sahut Daniel.

DANIEL AND NICOLETTE  (SUDAH DISERIESKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang