Blame ~ Calvin Harris ft John Newman
===============================
"Pak, anda ingin pergi?"
Sekretaris Daniel tiba-tiba mengejarnya saat ia baru keluar ruangan dan akan memasuki lift. Rencananya Daniel akan bertemu langsung dengan detektif yang disewanya itu dan ikut menyelidiki hilangnya Evelyn~atau siapapun dia, karena Daniel tidak tahu nama aslinya~ke klub tempat terakhir Evelyn menghilang.
"Ya, aku ada keperluan penting." jawab Daniel singkat.
"Tapi pengacara kakek anda serta yang lain sudah menunggu di ruang meeting untuk penandatanganan perpindahan Faye, Pak. Saya hanya ingin mengingatkan." ucap sekretaris itu.
"Aku harus ikut serta? Bukankah sudah ada yang lain?" sahut Daniel dengan agak geram. Entah kenapa urusan Faye tidak terlalu penting lagi baginya sekarang.
"Pengacara itu ingin bertemu dengan anda karena ada yang ingin disampaikannya."
Daniel memijat pelipisnya. "Baiklah! Tapi aku tidak bisa berlama-lama!"
"Tentu, Pak." sahut sekretarisnya kebingungan.
Daniel mengikuti sekretarisnya menuju ruang meeting. Sudah banyak orang yang berkumpul di sana. Daniel tidak habis pikir untuk apa pengacara itu perlu menghadirkan dirinya padahal selama ini semua urusan perusahaannya sudah diwakili oleh orang-orang di sana.
"Setelah ini selesai, telepon HRD dan katakan pada mereka untuk menyuruh detektif yang kusewa kemarin datang kemari." perintahnya.
"Baik, Pak. Ada lagi?"
"Tidak. Kabarkan saja padaku jika sudah kaulakukan."
Daniel berjabat tangan dengan pengacara kakeknya. Pengacara itu tersenyum menyambut Daniel.
"Apa acara penandatanganan ini sudah selesai?" tanya Daniel blak-blakan.
"Sudah. Semua sudah selesai dengan lancar, Pak." ucap pengacara itu.
"Baguslah kalau begitu."
"Saya pikir anda pasti sangat senang atas keputusan kakek anda ini."
"Tentu saja. Semua disini senang." sahut Daniel seadanya. Ia tidak bisa fokus lagi pada apa yang mereka bicarakan. Yang ia inginkan hanya secepatnya pergi dari acara tersebut.
"Yang mengejutkan, Bapak Wirawan Wiraatmaja bahkan membebaskan kita dari denda kontrak Faye." timpal CEO yang berdiri di sebelah sang pengacara.
"Benarkah?" Daniel mengerutkan kening. Ia agak sedikit terkejut mendengar berita baru itu. Kakeknya pasti sedang senang. "Kakekku memang penuh kejutan."
"Benar. Dan ia menitipkan ini pada anda, Pak," Pengacara itu menyerahkan sebuah kotak kayu yang terbungkus pita. "Karena inilah aku ingin bertemu anda. Kata Pak Wirawan ini hadiah untuk cucunya tersayang."
Daniel menerima kotak itu dengan kebingungan. Ia menimang-nimangnya sejenak sebelum berujar, "Baiklah. Nanti akan kubuka. Titipkan saja ucapan terimakasihku padanya."
"Pak Wirawan juga berpesan agar anda benar-benar membukanya. Karena apa yang anda cari, jawabannya ada di kotak itu." Pengacara itu menambahkan.
Jawaban dari apa yang ia cari? Sejak kapan kakeknya mulai suka bermain teka-teki seperti Dumbledore yang tidak langsung mengungkapkan sesuatu dengan terang-terangan pada Harry Potter?
Daniel menarik pita yang diikat dengan simpul hidup itu dan membuka kotak.
Persis seperti apa yang diucapkan pengacara tadi. Isi kotak itu sudah menjelaskan segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANIEL AND NICOLETTE (SUDAH DISERIESKAN)
RomanceSERIES SUDAH TAYANG DI VIDIO! Seri ke 3 trilogi Sean Rayhan Daniel/ Bastard Squad Trilogy Daniel Fernandez Wiraatmaja berikrar tidak akan pernah menikah seumur hidupnya, tapi teman-temannya mengutuknya bahwa ia akan jatuh cinta pada wanita yang tid...
Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir