When i don't know about you

5.8K 488 115
                                    

.

.

.

     Luhan selalu suka di pagi hari terbangun dan wajah menawan seorang Oh Sehun menjadi objek pertama yang ia lihat di mata. Adalah pandangan jauh lebih indah untuk ia saksikan dari apa pun.

Tak perlu berpaling untuk menemukan hal yang lain disaksikan. Cukup wajah tampan pria pemilik hatinya. Luhan rasa sudah lebih dari cukup, kalau mau lebih egois ia ingin terus bisa mendapatinya pada ketika ia terjaga dan tertidur, tepatnya pada waktu pagi hari seperti sekarang.

Butuh mengangkat sedikit wajahnya lagi agar ia dapat melihat lebih leluasa. Tersenyum untuk lebih menikmatinya dari segala yang ada pada pahatan lekuk wajah bak dewa ini. Dan Luhan tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh. Ia melepaskan tangannya dari pelukan di tubuh yang lebih besar. Untuk terangkat dan siap menyentuh kulit pada rahang yang tegas.

Luhan benar sebelum ia bisa tau tentang masa lalu dan alasan Sehun tidak suka disentuh, adalah hal yang memang justru membuat dirinya selalu ingin bisa menyentuh pria itu. Jika ia tidak mengetahui rahasia dibaliknya Luhan akan tetap ingin menyentuh disetiap bagian tubuh pria ini. Tak perduli atas apa pun yang mungkin bisa menghentikan, bahkan ketika sekarang ia sudah mengetahui kelemahan Sehun dalam sentuhan. Luhan justru semakin ingin melakukannya.

Perduli tidak ia sangat ingin melakukannya, jika bisa ia akan meraba tubuh telanjang Sehun dengan kedua tangan begitu liar. Seluruhan tanpa terkecuali. Tidak sekarang hanya sekedar menyentuh kecil kulit rahang. Dan mata Luhan mulai berkedut nakal turun melihat jakun gagah milik Sehun tampak tenang. Secara refleks ia meneguk liurnya berat.

Sehingga akal sehatnya mulai menurun akibat keinginan yang jadi lebih meningkat. Ingin tidak lagi hanya sekedar sentuhan kecil, melainkan lebih jauh dalam dan begitu dalam. Maka saat itu Luhan mulai mengikis jarak yang ada, perlahan membawa wajahnya mendekat pada pria Oh yang masih terlelap tampan di sebelahnya.

Mungkin bukan masalah jika ia memang akan menyentuh pria ini, toh Sehun masih berat hati untuk bangun dalam tidurnya.

Luhan masih mendekatkan wajah tepat pada arah dimana jakun pria itu berada. Membiarkan nafasnya berhembus nyaman disana, hingga akhirnya ia pejamkan mata tepat begitu belahan bibirnya bisa menyentuh sempurna pada si jakun. Ia cium begitu ringan dan lembut, untuk awalan cukup menempel. Lalu ia lepaskan sejenak sebelum kembali mengecupnya tak sekali, melainkan beberapa kali.

Tanpa perduli si pemilik bergerak dan segera memeluknya erat. Pada saat itu baru Luhan hentikan karena terkejut. Ia sudah berhasil membangunkan si pemilik.

"Selamat pagii..." sapanya justru sambil tersenyum manis.
Dibalas dengungan tak jelas dari pria lainnya.

"Apa aku mengganggumu?" Ada nada keraguan untuk bertanya tapi, Luhan melakukannya memastikan apa Sehun akan marah atas tindakan lancangnya barusan.

"Yah, tapi aku anggap itu sebagai cara manis untuk membangunkan seseorang di pagi hari."

Setiap kata yang meluncur bebas dari mulut hebat seorang Oh Sehun adalah hal segala atas pengaruh pada otak Luhan. Dan pria yang kecil selalu terbuai, tersenyum senang dengan balasan peluk lebih tak kalah erat.

"Maaf..." cicitnya selagi tersenyum manis.

Selanjutnya membiarkan Sehun bangun sepenuhnya, tanpa mau lewatkan untuk mencuri ciuman pagi dari bibir kecil Luhan. Bergelut pada benang-benang bening diantara celah belahan bibir mereka yang bergesekan, menjadi satu dan menguap pada suara halus Luhan mengaluni acara 'memakan' keduanya.

Fifty Shades Of OH [ HUNHAN VERS/COMPLETED! ]Where stories live. Discover now