BAB 25

676 55 0
                                    

Nara dan mamah nya kini sedang berkutat dengan alat alat dapur. Mamah kwon yang sibuk dengan sayur buatan nya. Dan nara yang sibuk dengan jus buatan nya khusus untuk seokjin. Nara tahu kalau siang ini sangatlah panas.

Jadi tidak ada salah nya juga jika nara membuatkan seokjin jus. Semua nya kini sudah siap. Dari mulai penampilan nara dan juga mamah nya yang sudah rapi, dan masakan mereka yang sudah tertata dengan rapi di tempat makan. Setelah itu mamah kwon mengajak nara untuk menuju ke bagasi.

Karna nara sedang hamil jadi ia dilarang untuk mengendarkan mobil sendiri. Otomatis mamah kwon lah yang menyetir. Di sepanjang perjalanan banyak hal yang membuat nara selalu tersenyum. Ia sangat merindukan moment berdua seperti ini ketika dulu ia belum menjadi seorang istri.

Waktu nya dengan sang mamah sangatlah sedikit ketika ia sudah berumah tangga. Apalagi untuk berkomunikasi pun kalau bukan sang mamah duluan Nara tidak akan menghubungi mamah nya itu. Nara memang lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga seokjin ketimbang dengan keluarga nya sendiri.

"Kamu kenapa sayang?"Nara yang sedang memangdang ke arah luar jendela pun terkejut ketika mamah nya mengusap lengan nya dengan sangat lembut. Ini yang amat sangat nara rindukan. Sentuhan dari seorang mamah yang sangat menyayangi dirinya.

Padahal nara anak tunggal tapi waktu nya bersama dengan orang tua amatlah sedikit.

"Mamah dan papah merasa tidak sih kalau semenjak aku berumah tangga jadi jarang mengunjungi kalian?"tanya nara dengan mata yang berkaca kaca.

Bodoh!

Bagaimana bisa nara menanyakan hal itu. Sudah jelas jawaban nya 'iya'. Karna siapa sih yang tidak kesepian ketika di tinggal oleh anak nya sendiri.

"Mamah dan papah ngerti nak dengan keadaan kamu sekarang. Walaupun mamah sering sekali kesepian. Tetapi anak mamah kan sudah berumah tangga. Jadi mamah tidak mau merusak suasana hati kamu. Kamu yang dulu dan yang sekarang sangatlah beda. Yang dulu kamu masih wanita lajang dan sekarang kamu sudah bersuami. Apalagi sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ibu. Jadi sudah wajar kalau kamu jarang mengunjungi mamah papah"jawab mamah sambil sesekali menoleh ke arah anak semata wayang nya ini. Mamah kwon pun sebenarnya sangat merindukan masa masa ia masih menggendong nara. Tetapi siapa tahu. Waktu terus berjalan dan semuanya akan berubah dengan perlahan.

Nara pun tidak tahu harus berbicara apa lagi. Pasalnya orang tua nya terlalu sayang dengan dirinya. Sampai sampai mereka mewajarkan keadaan nara sekarang. Nara amat sangat berterima kasih kepada tuhan karna sudah memberikan nara orang tua yang hebat seperti mereka.

"Makasih mah. Aku minta maaf karna aku jarang sekali mengunjungi mamah. Mamah tahu kan kalau aku juga sebenarnya ingin selalu bersama mamah dan papah. Tapi apa boleh buat. Aku sudah berkeluarga sekarang"Ucap nara. Ia tersenyum getir ketika memandang wajah sang mamah. Apalagi membayangkan betapa pengorbanan orang tua nya untuk nara sampai sebesar ini. Pasti tidak lah mudah untuk membesarkan nara. Setahu nara pun waktu kecil dulu ia sangat nakal sekali.

"Tidak usah di pikirkan nak. Yang terpenting kamu masih ingat dengan orang tua kamu. Sekali kali juga kamu harus mengunjungi kantor papah. Siapa tahu saja papah mu juga merindukan masa masa seperti dulu. Atau tidak. Sepulang dari kantor suami mu kita ke kantor papah"ucap mamah dengan senyum sumringah. Yaa memang. Selama nara menginap di rumah orang tua nya. Hanya ada mamah kwon saja. Kalau papah pasti sedang ada urusan di kantor. Karna papah nya dan suami nya tidak jauh beda. Sama sama workaholic.

Nara yang mendengar usulan sang mamah pun menganggukkan kepala nya dengan semangat. Mungkin saja dengan kedatangan nara dan juga mamah nya akan membuat semangat sang papah semakin bertambah.

📜📜📜

Seokjin memeriksa kembali berkas berkas yang harus seokjin bawa untuk keperluan meeting. Ini adalah meeting terakhir yang harus dilakukan oleh perusahaan seokjin sebelum kedatangan injae besok.

My husband is the workaholic ▪seokjinWhere stories live. Discover now