Part. 4 : Just Look at Me!

1.6K 121 24
                                        

.

.

.

Ini sarapan pertama di bersama ibu setelah ia pulang. Tentu saja, ada TaeHyung. Dan... pria asing itu.

Suasana begitu dingin. Hanya ada suara garpu dan pisau yang saling beradu memotong pancake lezat dengan saus madu di hadapan kami.

"Bagaimana sekolahmu?"

Aku tak jadi memasukkan potongan kecil pancake ke mulutku, "Baik." Aku meletakkan garpu dan pisau di sisi piring, lalu meneguk jus jeruk di gelas ramping itu hingga habis.

Aku beranjak dari kursi, "Aku selesai."

"Duduk." Ibu ikut menghentikan acara makannya.

"Kubilang aku sudah sele-"

"Duduk!" Suara naik kali ini, namun tidak sampai membentak. Walau begitu, aku tak suka. Nadanya terdengar dingin dan tak bersahabat.

Aku menghela napas. Mataku terantuk pada TaeHyung yang duduk di sampingku. Ia memintaku untuk duduk dengan gestur kepala yang mengarah ke kursiku.

Mau tak mau, aku terpaksa kembali duduk. Kusedekapkan kedua tanganku di depan dada.

"Bersikaplah dengan baik. Ibu tak pernah mengajarimu seperti itu."

Aku mendengus. Kulirik culas pria asing yang duduk disamping ibu itu.

Bersikap baik? Yang benar saja. Aku takkan menerimanya sebagai ayahku. Tolong jangan bermimpi!

"Sayang. Ibu hanya mau kau ramah pada Paman Will. Bisa kan?"

"Aku tidak mau."

"Sayang!"

"Ibu. Tolong! Bukan ini yang aku mau. Pulang, lalu membawa seorang pria asing? Yang benar saja. Aku tak mau dia jadi ayahku!" Suaraku bergetar. Aku menahan sekuat tenaga untuk tak menangis di depan semua orang.

"Jaga kata-katamu!" Ibu melirik sekilas pria disampingnya.

Aku tersenyum miring, "Kenapa? Dia juga tak mengerti apa yang kita bicarakan sekarang."

Pria itu berdehem pelan. Saat wajahnya yang tegas itu terangkat, mata birunya menatapku, "Aku mengerti."

Seketika hening.

---

TaeHyung bersiul sepanjang perjalanan mengantarku ke sekolah.

Sementara aku menatap kosong pada jalanan Seoul yang sudah begitu padat di pagi hari.

Siulannya berhenti, "Jangan begitu. Jadilah anak baik." Kata TaeHyung.

Aku menghela napas, "Kurang baik apalagi aku?"

"Apa kau benar-benar tak bisa menerimanya? Sepertinya dia baik. Dia juga sudah berusaha untuk membuatmu suka padanya."

"Dia ada maunya. Makanya dia baik. Semua orang memang seperti itu."

"Bagaimana kalau ibumu tetap menikahinya?"

Spontan aku memandang TaeHyung kesal, "Setidaknya kau bisa bantu aku!"

"Apa?" Ia melirikku sekilas.

"Bilang pada ibu lah! Kau kan adiknya. Dia pasti mau dengar."

TaeHyung hanya tertawa renyah mendengar rengekkanku, "Kata  anaknya saja tak didengar. Apalagi aku? Lagipula kami tak sedekat itu."

BTS FANFICTION (방탄소년단의 팬픽션)Where stories live. Discover now