35. KEADAAN BERUBAH REPOST]

395K 26K 2.4K
                                    

35

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. Keadaan Yang Berubah

Kejora sedang duduk di kantin. Cewek itu sebenarnya tidak selera makan tapi Jihan memaksanya untuk datang ke sini, menemaninya. Perempuan itu pikir Kejora pasti akan lapar nantinya setelah melihat Jihan makan. Tapi nyatanya tidak. Perempuan itu merenung di antara ramainya kantin. Pikirannya entah berada di mana sekarang. Lala dan Febbi baru saja duduk di depan dengan tangan membawa masing-masing rujak setelah menghabiskan makanan utama tadi nasi bungkus bercampur macaroni berwarna merah yang pedas serta tak lupa kripik ayam yang dijual seribuan di kantin.

"Ra, lo nggak mau makan?" tanya Lala. Kejora membalasnya dengan gelengan kepala saja. Perempuan itu mengalihkan pandang ke kanan. "Tadi pagi di kelas lo bilang lo laper. Gue pesenin aja deh ya?"

"Nggak usah."

Jihan melirik Lala, memperingatinya lewat mata kalau Kejora sedang tidak mau diganggu. Lala yang mengerti tidak membalas dan menarik es tehnya yang ada di meja agar mendekat padanya.

"Ra, demi lo senekat itu tadi, Ra?" tanya Febbi. Masih tidak percaya apa yang dilakukan temannya ini. "Trus tadi Galaksi marah?" tanyanya lagi. Lala menyenggol tangan perempuan itu tapi sudah terlambat. Kata-katanya sudah keluar. Sudah tidak bisa ditarik lagi. Febbi melirik kesal pada Lala lalu memberi pandang begini; Apa salahnya gue nanya?

"Gue juga nggak ngerti. Gue bingung sama diri gue sendiri. Malu sih lebih tepatnya," kata Kejora. Sejak tadi sebenarnya ia risi di pandang oleh teman-teman seangkatannya juga adik-adik kelas. Ini semua bukan salah Galaksi saja tapi salahnya juga. Bahkan teman-teman sekelas Galaksi memberi pandang berbeda padanya. Mereka semua pasti melihat kejadian tadi. "Coba aja lo bertiga ada di posisi gue. Ngerasain apa yang gue rasain."

"Gue bingung Galaksi berubah banget sekarang. Lo semua liat kan dia udah nggak kaya kemarin-kemarin? Dia ngejauhin gue. Dia kaya nggak mau ngeliat gue lagi. Gatau ini perasaan gue aja atau nggak kayanya dia benci deh sama gue sekarang karena gue ngelempar dia pake sepatu gue tapi beneran gue nggak suka cara dia yang kelewatan ke Lucky. Harus digituin sekali-kali biar dia kapok," kata Kejora.

"Bukannya Galaksi suka sama lo ya, Ra?" tanya Jihan bingung. "Dia sempet ngajak lo jadian nggak?"

Kejora diam teringat hal itu.

"Sempet," ucap Kejora pelan. "Tapi nggak langsung gue terima. Sampe sekarang juga belum gue terima. Dia bilang mau nungguin gue biar suka sama dia tapi mana? Dia sendiri sekarang udah kaya gitu."

"Ya ampun Ra!" Lala yang mendengar cerita Kejora berseru tidak habis pikir.

"Lo tuh bego atau gimana sih? Galaksi udah ngajak lo jadian. Kenapa nggak langsung lo terima aja? Pantes dia kaya gitu ke lonya. Lo aja nggak ngebales positif ajakan dia buat mau serius sama lo," omel Lala.

"Gue bingung!" Kejora menjelaskan kegundahannya. 2 kata yang mampu berbuat Lala berpikir keras. "Ya lo ngerti dong. Gue nggak pernah nyangka bakalan kaya begini. Orang yang pernah gue maki-maki di sekolah. Orang yang sama sekali nggak pernah gue bayangin bakalan nembak gue di saat gue sama sekali nggak siap buat semua itu. Oke, lo semua boleh nyalahin gue tapi gue tetep nggak tau harus jawab apa ke Galaksi. Di satu sisi gue nggak berani. Lo tau kan Mona? Lo tau Galaksi punya geng di sekolah. Ravispa. Sementara dulu gue pernah bermasalah sama Avegar. Sama Robert. Gue pengin jauh-jauh dari mereka. Gue nggak mau ikut-ikutan apalagi keseret sama mereka."

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang