40. Ukiran Tanggal di Pohon Belakang Sekolah [REPOST]

403K 28.4K 2.6K
                                    

40

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

40. Ukiran di Pohon Belakang Sekolah

Hubungan baru itu seperti bunga mawar yang masih kuncup dan sekarang sudah mekar. Tinggal tunggu saja orang lain mengusiknya hingga terkena duri bunga mawar tersebut dan menghasilkan luka. Tidak semua orang suka dengan hubungan yang Galaksi dan Kejora jalin. Ada beberapa orang yang tidak suka. Setelah menyatakan perasaannya. Galaksi sadar bahwa teman-temannya menunjukkan gelagat aneh. Mulai dari Oji dan juga Jordan. Galaksi mencoba tidak peduli. Cowok itu bertingkah biasa saja sekarang.

"Gal, Oji sama Jordan kenapa ya? Kok dari tadi ngeliatnya kaya gitu?" bahkan Kejora juga merasakannya.

"PMS kali," Galaksi menyeletuk asal. "Biarin aja. Besok juga balik kaya biasa."

"Mana ada cowok PMS!"

"Ada." Galaksi menjawab enteng dengan mata ke depan. Tidak mau membesar-besarkan.

"Nggak ada!"

"Ada."

"Nggak ada!"

Galaksi diam. Mengalah. Kalau ia tidak mengalah. Sampai besok mereka bakalan bertengkar. Cowok itu mengajak Kejora ke kantin. Setelah kaki mereka tertuju pada lorong kantin. Mereka masuk melewati pintu dan langsung disambut oleh keramaian yang ada. Galaksi pamit pada Kejora untuk ke meja teman-temannya sementara Kejora membiarkannya dan menuju ke tempat Jihan, Lala serta Febbi yang masih sibuk bergossip tanpa tahu Kejora sudah datang ke mereka.

"HAH?! Demi apa??!" suara Jihan terdengar sangat kencang. "Galak nembak Kejora?!"

"IYA HAN!" Lala membalasnya dengan suara yang kencang juga. Bahkan kelewat semangat. "Gak nyangka gue!"

"SUMPAH?!"

"Sumpah!"

"Serius lo?"

"Serius deh! Gatau sih ini perasaan gue aja atau gimana tapi kayanya Jordan kaya nggak suka gitu. Dia dari tadi diem aja. Kalau udah diem biasanya dia marah."

"NAH INI DIA!" Febbi berteriak sekencang mungkin saat melihat Kejora duduk di sampingnya tanpa peduli separuh murid yang ada di kantin menatap mereka. "GILA LO YA?!" semprot Febbi tak tahan dengan Kejora yang datang-datang langsung minum airnya.

"LO? SAMA GALAK? JADI—"

Kejora langsung membekap mulut perempuan itu lalu melotot karena suaranya. Febbi juga melotot karena ucapannya terpotong. "Suara lo bisa dikecilin nggak, Feb? Kaya toa tau nggak?!"

"BODO AMAT! LO SAMA GALAK PACARAN?"

Kejora meringis di sebelah Febbi. Bukan karena suaranya tapi karena anak-anak Ravispa sudah menoleh pada mereka. Seketika Kejora merasa badannya panas karena Galaksi yang duduk di sebelah Bams setelah selesai berbicara pada Guntur yang kini sibuk mengambil alih mangkuk yang diberikan Nyong.

"Mulut lo tuh, Febbbb." bisik Kejora gemas pada Febbi. "Diem! Jangan ngomong terus. Kalau lo ngomong kaya tadi lagi. Fix kita musuhan!" Kejora melepaskan tangannya dari mulut Febbi. Cewek ini memang tidak bisa dijaga mulutnya. Biarpun maksud Kejora bercanda tetapi tetap saja Kejora tidak suka Febbi seperti tadi. Kalau tidak diancam Febbi mana mau diam seperti sekarang sambil mendumel-dumel tidak jelas.

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang