42. Sirosis Hepatomegali (2) [REPOST]

373K 25.9K 2.6K
                                    

42

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

42.2 Sirosis Hepatomegali

"Ra! Lo mau kemana?"

"Ke Warjok!" Kejora membalas perkataan Jihan dengan berteriak seadanya. Perempuan yang sedang berdiri di pinggir garis parkir sekolah itu menampakkan wajah pengertian pada Kejora dan membiarkan Kejora keluar sekolah lalu menuju ke belakang sekolah. Kejora sempat bertanya pada Guntur tadi saat bertemu di dekat kelasnya bahwa Galaksi hari ini akan ke Warjok. Cowok itu sudah janji dengan teman-temannya. Biarpun baru mengenal sifat serta watak Galaksi. Kejora tahu kalau cowok itu pantang ingkar janji.

Kejora melewati gedung sekolahnya dan juga lapangan banteng lalu melihat motor-motor sudah berjejer secara asal di warung Bu Gendut. Bahkan ada yang nyerong yang bannya hampir masuk got. Saat sudah dekat, ia melihat motor Galaksi sudah berada di sana. Dengan ragu Kejora mendekat. Perempuan itu melihat Galaksi sedang duduk merokok di pos bersama teman-temannya. Nyong pun tampak terlihat di sebelah Galaksi sedang sibuk mengganggu Wenda yang makan mie kuah dengan lagu Via Vallen berjudul Sayang dari ponsel Nyong.

"Sumpah Nyong! Lagu dangdut lo bikin gue sakit kepala tau gak?!" Wenda bersuara marah. Perempuan itu berdiri sambil memegang mangkuk mienya. Masalahnya Nyong menghidupkan lagu dengan sangat keras di sampingnya.

"Tau nih Nyong! Kecilin dikit kenapa lagu dangdut lo?!" Mona juga memprotes hal yang sama.

"Yeee! Kecilin-kecilin pala lu peyang! Gue nih cinta Indonesia tau! Gak kaya lu-lu pada! Lagu-lagu barat aja taunya! Lagu negara sendiri nggak tau!" Nyong berkata seperti itu pada Wenda dan Mona. "Gimana Indonesia mau maju kalau penerusnya kaya gini! Beta teh suka lagu Dangdut biarpun Beta dari Ambon!"

"Iyain aja udah biar fast," kata Guntur menggeleng geli pada Nyong. Cowok itu baru saja habis beli es teh Sisri di warung Bu Gendut dan datang ke pos untuk duduk di sebelah Jordan.

"Bagus ye lu! Dateng-dateng bawa minum. Teh Sisri pula. Buat gue mana hah?!" tanya Nyong pada Guntur.

"Beli sendiri sono! Eh inget lo bayar utang sama Bu Gendut! Ngutang mulu taunya!" Guntur bergeser ke samping.

"Udah beli mie ngutang! Teh Sisri ngutang! Marimas ngutang! Extra Joss ngutang! Semua lu ngutang! Apa yang nggak lu ngutang Nyong?" Nyong yang sedang makan mie dengan mulut penuh itu menoyor keras kepala Guntur sambil tertawa geli—tidak tahan dalam kunyahan mulutnya.

"Nah tuh denger lu!" Bams ikut mengompori. "Lo bayar utang sono Nyong! Ngutang mulu! Gimana cewek mau suka sama lo kalau kerjaan lu ngutang mulu! Ena ayam gue di rumah aja kaga sudi sama lo!"

"Anjay," Nyong menampilkan muka geli bersamaan dengan ngenes.

"Tuh Nyong! Dengerin! Bayar utang! U-TANG!" Mona juga ikutan berbicara. "Kaya Septian dong! Duduk, kalem, diem, ganteng, cool! Jadi banyak cewek yang suka sama dia! Lah elo? Lo mah otaknya miring mulu! Udah gitu sok ganteng lagi! Mana ada cewek yang mau sama lo?!"

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang