43. DETAK (1) [REPOST]

359K 26.9K 2.7K
                                    

43

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

43.1 Detak

Perempuan berbando kuning itu sedang berjalan di lorong sekolah. Saat mau menuju ke kelasnya, bertepatan dengan itu seseorang dari ruang guru pun baru keluar. Pakaiannya hitam-hitam seperti orang kantoran. Hanya kemejanya yang berbeda karena berwarna biru. Kejora yang merasa cukup familiar dengan wajahnya pun memandangnya-mencoba mengingat-ingat namun pandangan satu sama lain itu hanya terjadi sebentar karena Kejora sudah meneruskan langkah kakinya.

Saat merasa tepukan pelan di pundaknya, perempuan itu menoleh ke belakang. "Permisi saya boleh tanya kelas XII IPA 5 di mana?" tanyanya dengan suara bariton. Kejora yakin kalau orang yang ada di hadapannya ini juga mengenalnya.

XII IPA 5? Berarti kelas Galaksi. Mau ngapain?

"Kelasnya ada di deket sini. Itu deket sama tangga." Kejora menunjuk kelas XII IPA 5.

"Oh yang itu. Makasi ya Dek."

"Panggil Kejora aja, Pak." Kejora penasaran kenapa orang ini mencari kelas itu. "Maaf kalau boleh tau Bapak kenapa nyari kelas XII IPA 5?" tanya Kejora padanya.

"Saya Pamannya Galaksi. Mau nyari dia sebentar ke kelasnya."

Tuhkan! Kejora pernah melihat wajah ini di malam ulang tahun perusahaan keluarga Aldebaran.

"Oh gitu, ya udah biar saya anter. Kelas saya juga searah kok, Pak."

"Makasi nak Kejora."

Kejora berjalan di sebelah laki-laki berjas ini. Mereka menuju ke kelas Galaksi dengan melewati lorong. Semua mata yang berada di lorong sekolah menatap ke mereka. Kejora berusaha bersikap biasa saja dengan tidak menanggapi sementara pria di sebelahnya ini juga tidak berbicara apa pun. Kalau dilihat perawakannya seperti Ayah Kejora. Umurnya pasti tidak jauh beda. Saat sudah sampai Kejora melihat Jordan baru saja mau keluar dari dalam kelas tapi berhenti karena melihat Kejora dan pria di sebelahnya.

"Ini kelasnya Galaksi? Bisa ketemu sama dia sebentar?" tanya pria itu pada Jordan. Jordan kebingungan. Ia melirik Kejora-meminta penjelasan namun sedetik kemudian Jordan menoleh ke belakang dan melihat Galaksi sedang main game di tempat duduknya dengan kedua kaki naik ke atas meja-tidak peduli dengan sekelilingnya. Sementara pria berjas yang melihat Galaksi hanya geleng-geleng kepala pelan.

"Galaksinya ada. Tunggu saya panggilin dulu." Jordan membalikkan badannya dan mendekati Galaksi namun cowok itu berada di ujung meja Fifi yang berada di depan meja guru. "LAK! LO DICARIIN TUH!"

"Siapa Dan? Bu Dayu? Pak Maman? Pak Dandang? Apa Kejora?" Galaksi berteriak sambil terus bermain game di ponselnya sementara Nyong yang tadinya menyalin PR Galaksi menoleh pada Jordan lalu pada pintu kelas karena ada orang asing di samping Kejora.

"WOE LAK! WOI! MAIN GAME MULU! NOH ADA YANG NYARIIN!" Nyong berteriak tepat di depan Galaksi lalu menarik ponsel laki-laki itu yang membuat Galaksi dengan spontan menurunkan kakinya ke bawah dan bersiap untuk memarahi Nyong namun saat matanya tertuju pada pintu kelas. Mulutnya langsung terkatup tanpa celah. Wajah kesal karena diganggu itu telah berubah. Nyong yang tahu perubahaan Galaksi jadi memandang laki-laki yang ada di hadapannya ini dengan penasaran.

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang