Kode

3.2K 228 2
                                        

Jimin X (Y/N)🐱

Bangunan yang sudah lama tidak ku kunjungi. Masih sama dan ramai dengan banyak anak-anak kecil. Aku sengaja kemari untuk menjenguk keadaan anak-anak dan Bibi ku juga. Mereka baik-baik saja.

Aku kemari bersama Seungwoo Oppa. Kebetulan juga dia sedang ada tugas kerja disekitar daerah sini. Karena aku juga butuh jalan-jalan dan melepas rindu dengan penghuni panti asuhan ini, maka dari itu aku memanfaatkan hal ini.

Sekarang aku sedang berada dilantai 2. Lorong yang biasanya kuhabiskan untuk menikmati pemandangan lewat jendela besar didekat gudang. Disini juga biasanya aku menulis beberapa karya untuk buku yang ingin ku terbitkan. Anggap saja untuk menjadi inspirasi dan tempat mencari ide. Seutas senyum tersungging begitu saja. Jalan roda ku tiba-tiba berjalan cepat. Ternyata yang mendorong adalah anak berusia 10 tahun yang menjadi seseorang yang menurutku sebagai penghibur.

Namanya, Na Haryun. Dia ditinggal kedua orang tuanya yang kebetulan tidak pernah menginginkan nya ada. Dia adalah anak dari hubungan terlarang. Dan karena ibunya yang lebih memilih hidup tanpa seorang anak maka, beliau menaruh Haryun yang saat itu berusia 1 tahun disini. Jadi, bisa dibilang Haryun selama hidupnya ada dipanti asuhan ini.

Kasihan hidupnya. Bayangkan, diusianya yang masih sangat muda sudah ditinggalkan kedua orang tua nya. Untung ada Bibi Jung yang saat itu berinisiatif mengasuh Haryun.

"HARYUN-AH!!!!! HENTIKAN!!" Teriakku sambil mencoba untuk menghentikan laju kursi rodanya.

"Hehehehe, apa eonni takut? Eiyyy, begitu saja takut. Lagipula aku tidak akan membuat eonni celaka. Hahahaha. " Katanya yang kini sudah menghentikan laju kursi roda ku dan mulai tertawa terbahak-bahak.

"Ani!!! Siapa bilang aku takut. Aku hanya..panik saja. Dasar anak nakal." Kataku sambil memukul bokongnya.

Kami disini memang sangat dekat. Haryun sudah kuanggap sebagai adik ku sendiri. Dia baik, ceria dan selalu menjadi penggemar nomor satu BTS. Aku tahu nama Jimin saat itu juga dari dirinya. Tapi, sayangnya Haryun bukan fans Jimin. Dia lebih menyukai Jhope. Entahlah. Aku tidak begitu tahu siapa Jhope itu. Jujur aku belum pernah bertemu member BTS yang lain. Kecuali, Jimin. Dia memang teman ku.

Dia pun mengantarku keruangan Bibi Jung. Sebentar lagi jam makan siang. Itu pertanda aku harus bantu-bantu memasak untuk anak-anak lainnya. Sudah lama aku tidak membantu memasak. Dirumah saja aku dibatasi untuk memegang barang-barang yang sekiranya berbahaya. Contoh saja Kompor.

"Eonni, apa saat di Seoul ada BTS Oppa? Aku penasaran dengan rupa mereka kalau dilihat secara langsung."

"Eummm...tentu saja ada. Wae?"

"Aku ingin sekali bertemu mereka. Apalagi Jhope Oppa. Andai saja mereka disini. Pasti panti asuhan ini tidak akan sepi begini." Katanya sambil tersenyum samar.

"Kau ingin mereka kemari?" Haryun menjawab dengan anggukan. "Kalau misalnya, Eonni mu ini mengabulkan permintaanmu kau harus berjanji untuk mau minum obat mu. Bagaimana?"

Asal kalian tahu, Haryun punya sebuah penyakit dalam. Entah aku juga tidak tahu penyakitnya. Bibi Jung tidak pernah memberitahuku. Katanya itu adalah hal yang sangat privasi.

"Eiyyy, tidak mungkin. Eonni tidak perlu merayuku. Mana mungkin hal itu terjadi." Katanya dan langsung pergi meninggalkan ku.

Lihat saja. Aku akan membuatnya meminum obatnya lagi. Katanya dia memang sering kambuh penyakitnya akhir-akhir ini. Aku hanya ingin kesembuhan nya saja.

***

Sepulang dari panti asuhan aku memutuskan untuk menelpon Jimin. Tidak ada salahnya kan mencoba. Jimin kan baik, dia pasti mau membantuku dan gadis kecil yang butuh hiburan. Akan kupastikan dia mau. Ini semua demi Haryun.

™BTS X (Y/N) • IMAGINE ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ