Prilly Ayyara Yuan Nisaka, adalah anak perempuan kesayangan keluarga. Kebahagiaan selalu dilimpahkan pada gadis ini sejak kecil. Inilah yang menjadi alasan Prilly tumbuh menjadi anak gadis yang manja.
Kemanjaan Prilly membuat sang ayah ingin menjodo...
Prilly menarik kembali selimutnya tanpa menghiraukan bunyi alarm yang sudah menggema sampai sudut kamar.
"Prilly! Mau belajar bolos?"
Selimut yang menutup tubuh mungilnya langsung ia singkap begitu mendengar suara sang Mama. Hampir saja dirinya lupa jika hari ini hari untuk belajar.
"Ali udah diruang tamu tuh. Kasian nungguin kebo yang baru bangun sekarang."
Prilly membulatkan matanya. Bukankah Ali ada jadwal penerbangan hari ini?
"Malah bengong. Buruan! Mama tunggu dibawah."
Setelah dipastikan Mamanya sudah keluar kamar, Prilly langsung membereskan tempat tidur dan bergegas mandi. Prilly tak sadar, ada secarik kertas berlumuran darah yang tergeletak di meja dekat alarm nya berbunyi.
♡♡♡
"Gimana pekerjaan? Lancar?"
"Alhamdulillah lancar, Om. Tapi mungkin cuma ada 1 kendala yang Ali rasain sih."
"Apa itu? Jarak flight? Atau gimana?"
"Rasa kangen sama anak Om. Ya Allah.. Prilly ngangenin banget Om."
"Bisa aja kamu! Hahahaha"
Prilly selesai bersiap. Hari ini ia memakai baju yang pernah dibelikan Papanya 3 tahun lalu. Syukurlah, bajunya masih pas ditubuh Prilly.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Morning."
Pandangan Ali pun beralih pada Prilly. Dirinya merasa menjadi 'om om' yang sedang mengincar anak kuliahan.
"Kamu udah dari tadi?" Tanya Prilly. Ali mengangguk dan tersenyum.
"Kalo udah nikah sama aku, bangunnya harus lebih pagi ya. Ga baik perempuan bangunnya telat. Ok?"
"Masih lama keules!! Ngebet banget kawin, Pak."
"Siapa bilang masih lama? 2 minggu lagi kok. Setelah Ali pulang dari Singapore, kalian nikah."
Mata Prilly membulat seketika. Sedangkan Ali, ia hanya terkekeh pelan melihat wajah kaget Prilly.
"2 minggu lagi?"
"Iya, Princess. Emang kenapa sih? Kok kaget gitu?" Giliran Papa Rizal yang bertanya.
"Gapapa, sih. Tapi kuliah aku gimana?"
"Itu gampang, Prill. Nanti biar Papa yang ngajak kompromi sama dosen kamu."
Prilly masih sedikit shock. Berapa persen persiapan pernikahannya? Tak mau memusingkan hal itu, Prilly langsung berangkat kuliah tentunya ditemani oleh Ali.
♡♡♡
"Inget ya pesan aku tadi, jangan bangun kesiangan mulu kalo udah jadi makmum aku. Sekali-kali sih boleh, tapi jangan keterusan." Ucap Ali mengingatkan. Prilly menganggukan kepalanya.