Chapter 16

2.4K 200 8
                                    

Haloo guys! Lama ya tidak ketemu :). Sorry ya aku hiatus :(

Dan now aku update lagi :*





-----

Selamat pagi dunia.

"Selamat pagi sayang."sapa gue ketika Chanyeol membuka matanya. Ia tersenyum manis semanis madu.

Ditatapnya gue dengan intens. Terlhat dari raut wajahnya bahwa ia masih ingin tidur. Karena kegiatan semalam. Iya gue juga capek. Dan yang mengejutkan, sekarang sudah siang benget.

11.48

Itulah angka jam yang ditunjukkan oleh jam HP gue. Siang banget bukan? Kita ngga sempet sarapan bahkan. Olahragapun enggak.

"Mandi terus makan siang ya."ucap gue.

"Loh? Kok makan siang? Ngga sarapan dulu?"tanya Chanyeol bingung.

"Lihat ini sudsh jam berapa, sayang."

Iapun menoleh jam dinding. Tidak ada wajah terkejut atau apapun itu dari mimik wajahnya. Ia hanya memasang wajah datar. Seakan – akan ia sudah biasa bangun siang. Sebagai calon CEO, masa iya bangunnya siang – siang. Ya ngga mungkinlah.

"Kalo kamu sudah kerja jangan kesiangan lagi ya, sayang. Kalo kesiangan lagi ntar sama papa kamu dimarahin gimana?"ujar gue sambil membuka selimutnya.

"Siap sayang. Lagian kan semalam karena kegiatan yang melelahkan. Jadi pengen lagi."katanya sambil senyum – senyum.

Pengen lagi?! Ya Tuhan, suamiku mengapa begini?

"Kamu juga pengen lagi kan pastinya. Ngaku aja deh."ujarnya sambil tersenyum menggoda

"Apa sih. Udah, mandi dulu sana."jawab gue sambil menarik tangannya sgar berdiri.

"Ya, kan? Ya,kan?"

Gue tidak memerdulikan dia lagi. Gue langsung keluar kamar lalu ke dapur untuk memasak makan siang kita. Ya, gue tahulah meski masakan gue ngga seenak masakan bibi dan mama. Bahan – bahan dasar untuk memasak sudah mama dan mama mertua siapkan sejak kemarin. Jadi, gue tinggal memakainya untuk memasak.

Author's POV

Sepasang lengan melingkar dari belakang di perut Billa. Lalu sang pemilik tangan itu menyandarkan dagunya ke bahu Billa.

"Baunya wangi. Pasti enak." Chanyeol lalu mencium pipi kiri sang istri.Sang istri hanya tersenyum lalu berbalik badan.

"Makanan sudah jadi, silahkan duduk, Tuan." Chanyeol tersenyum begitu sang istri berbalik badan. Sang istri itupun mendorong pelan tubuh Chanyeol yang seperti tiang listrik agar duduk di kursi.

"Duduk."

Chanyeol menarik tangan istrinya hingga jatuh ke pangkuannya. Hidung mereka bersentuhan yang membuat mata sang istri melotot ke arah Chanyeol.

"Ya! Byuntae!"

Billa mendorong pelan wajah Chanyeol. Tapi Chanyeol langsung menyingkirkan tangannya dan mendekatkan wajahnya ke wajah sang istrinya.

"Chagiya." Chanyeol menatap Billa intens seakan tak mampu untuk berpaling. Billa menebak – nebak apa yang akan Chanyeol lakukan. Begitu seriusnya tatapan Chanyeol. "Aku lapar."

Chanyeol merobohnyakan kepalanya di bahu istrinya dengan lemas. Billa menghela napas berat lalu perlahan mengelus rambut Chanyeol.

"Ku kira mau ngapain."bisik Billa.

Mine [Marry] • PcyWhere stories live. Discover now