55. CERITA KITA [REPOST] [Private]

457K 30.6K 9.3K
                                    

55

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

55. Cerita Kita

Malam ini angin berembus kencang. Tak ada bintang-bintang yang biasanya hadir menghiasi langit. Galaksi sedang duduk di atas gedung rumah sakit. Kepalanya sedang menengadah menghadap ke atas. Cowok itu sedang merokok. Sudah berapa batang rokok yang habis dinikmatinya. Asap-asap rokok itu berkepul semakin tinggi hingga kabut berwarna abu-abu muda itu hilang disapu oleh udara.

Dulu sekali. Ketika Galaksi kecil dan selalu merasa sendiri. Cowok itu akan bercerita setelah selesai belajar dekat jendela kamarnya yang terbuka sambil menatap langit yang ditemani oleh bintang-bintang yang biasanya menghiasi jagat langit. Cowok itu hanya bercerita tentang orangtuanya yang lebih perhatian pada Abangnya. Tidak akan ada yang menjawab. Tidak akan ada yang mendengar. Hanya ada suara dedaunan dan derit jendela kaca karena kencangnya angin.

Galaksi membuang puntung rokok itu ke bawah lalu menginjaknya dengan sepatu. Cowok itu mengambil buku yang terletak di sampingnya. Laki-laki itu sedari tadi memang mengumpulkan keberanian untuk membacanya. Dan kini, sudah saatnya Galaksi tidak membuang waktu hanya untuk memanjakan pikirannya. Padahal isi kepalanya hampa. Padahal yang berstana di hatinya telah hilang. Cowok itu sendiri tidak tahu sedang memikirkan apa.

Karena cinta pertama seorang anak laki-laki adalah Ibunya.

Karena patah hati paling dahsyat seorang anak laki-laki adalah ditinggal Ibunya.

Saat Galaksi membuka buku harian itu. Yang pertama ia temukan adalah fotonya yang berbentuk landscape. Hal itu langsung membuat Galaksi terkejut bukan main. Foto itu diambil saat Galaksi menang kejuaraan silat saat SD. Orangtuanya sama sekali tidak datang waktu itu. Hanya Kakeknya yang hadir dan menemaninya hingga pertandingan selesai.

Lalu saat membuka lagi. Di bagian kedua ada foto keluarga. Keluarganya. Ayah, Ibu, Galaksi dan Nova.

Dengan napas memburu cowok itu membuka bagian akhir. Galaksi melihat sebuah surat yang terselip di sana.

Anggun Samila

Gegar otak.

Galaksi terpaku beberapa detik lalu buru-buru membaca yang ada di buku harian Ibunya. Meninggalkan surat dari rumah sakit itu. Tadi Nova sempat memberitahunya bahwa bagian penting dari buku itu ada di paling belakang.

Untuk Galaksi Aldebaran. Anak bungsu Mama yang paling Mama sayang....

Maaf karena kamu selalu merasa bahwa Mama lebih sayang dan perhatian pada Nova ketimbang pada kamu. Maaf karena Mama belum bisa menjadi Ibu yang seperti kamu mau Galaksi. Mama akui Mama memang salah. Seharusnya Mama bisa lebih bijaksana dalam mengurus kamu dan Nova. Seharusnya Mama tidak mengkhianati Ayah kamu dengan pria lain.

Mama terlalu mencintai orang lain sehingga Mama lupa ada Papa kamu yang selalu setia pada perjalanan hidup Mama meski keluarga besarnya tidak ada yang mendukung kami. Ingatlah selalu. Mama sayang kamu. Kamu adalah anak Mama yang cerdas. Tidak pernah sekalipun Mama melupakan kamu, Galaksi. Tidak pernah sekalipun Mama menganggap bahwa kamu tidak ada.

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang