60. Just The Another Beginning

5.2K 532 82
                                    

Sacha pov
Sejak obrolan 'serius' tempo hari, gue jadi giat nyelesaian tugas akhir gue. Gak sampe sebulan, gue bisa sidang akhir dan bisa ngejar wisuda di bulan selanjutnya. Jadi, sekarang gue udah daftar kerja di sebuah sekolah swasta. Sekolah ini termasuk sekolah yang terkenal dengan prestasinya dalam beberapa bidang dan denger-denger sih termasuk sekolah yang elit gitu. Hari ini adalah hari pertama ngajar di sono.

Pagi-pagi banget gue udah siap dengan pakaian rapi dan kewangian maksimal. Namanya juga hari pertama, masih semangat banget dong. Jadi, dua hari yang lalu gue dihubungin sama pihak sekolah buat bersiap ngajar hari ini. Firasat gue berkata bakalan asik jadi guru beneran setelah kemaren praktek ngajar lumayan menyenangkan. Apalagi ini sekolah lumayan terkenal.

Sekolah ini milik yayasan dimana SD, SMP dan SMA dalam satu komplek, tapi yah lokasinya gede jadi tetep aja jarak sekolahnya agak berjauhan. Sampai di TKP, gue nyamperin ruang piket dimana gue dianter ke ruang Wakasek.

"Miss Sacha?" Tanya seorang bapak-bapak yang masih terlihat agak muda.

"Iya benar Pak" Sahut gue.

"Silahkan duduk" Kata Bapak tersebut.

"Saya Pak Rahardian, wakil kepala sekolah SMP YPHMT, kemarin Miss Sacha mengirimkan lamaran ke SMA YPHMT yah?" Tanya si Bapak tadi.

"Iya, Pak" Jawab gue.

"Jadi begini, kami membutuhkan guru bahasa inggris untuk SMP dan kami mendapatkan rekomendasi dari pihak SMA YPHMT untuk menghubungi anda, kami merasa CV anda sesuai dengan yang kami butuhkan" Jelas Pak Rahardian.

"Jadi saya ngajar SMP, Pak?" Tanya gue.

"Iya benar, sekalian juga menggantikan posisi sebagai wali kelas IX A yang baru resign, apakah anda siap?" Tanya Pak Rahardian.

"Baik Pak, saya siap" Sahut gue.

Dan gue sama sekali ga siap. Dalam bayangan gue, gue bakal ngajar anak SMA seperti sebelumnya, dimana anak SMA adalah remaja-remaja belia yang kadang menggemaskan. Ini malah ngajar anak SMP, yang baru akil baliq, yang kemungkinan besar beraroma matahari dan bersifat bandel peralihan.

Pak Rahardian memberikan tur singkat soal sekolah ini lalu mengantarkan gue ke ruang guru dan menunjukkan meja gue. Meja guru di ruangan ini diatur sesuai mata pelajaran yang diajarkan, jadi gue duduk berdekatan dengan para guru bahasa inggris lainnya. Pengajar bahasa inggris kelas VII namanya Mr.Faizal, sekitar 5 atau 6 tahun lebih dewasa dari gue sedangkan pengajar bahasa inggris kelas VIII seorang cewek yang di panggil Miss Regina.

"Mr. Faizal, Miss Regina, perkenalkan ini Miss Sacha yang menggantikan posisi Mr. Alvian" Pak Rahardian memperkenalkan gue. Gue tersenyum hormat kepada mereka berdua.

"Jadi walikelas IX A juga??" Tanya Miss Regina dengan ekspresi terkejut.

"Iya, sebagai walikelas IX A juga, nah kalo begitu saya permisi dulu yah, ini jadwal untuk Miss Sacha, sehabis jam istrahat bisa langsung ke IX A sekalian perkenalan diri sebagai wali kelas" Lalu Pak Rahardian kembali ke habitatnya.

"I hope you're strong enough Miss" Kata Mr. Faizal ketika gue lagi baca-baca jadwal dan denah sekolah.

"Strong enough?" Tanya gue heran mendengar perkataan Mr.Faizal.

"Kelas IX A itu agak rumit, mereka banyak masalah dan mereka itu alasan guru sebelumnya resign" Jelas Miss Regina. Oh shit, baru masuk udah dapet kelas yang susah.

"Yaah semoga saja saya bisa menghadapi mereka" Sahut gue dengan senyum yakin.

Lagian masalah apa sih yang bisa dilakukan anak SMP? Palingan berantem, bolos, atau ketangkepan merokok. Hal-hal kayak gitu mah lumrah di dunia perSMPan. Emang waktunya mereka nakal-nakalnya nyoba hal yang semacam itu. Yang perlu gue lakukan hanyalah bertindak tegas dan terlihat lebih tangguh dari mereka.

Swagger TeacherWhere stories live. Discover now