Saam Sip Saam

2.6K 218 17
                                    


Hubungan Beam, Forth dan ayahnya semakin terjalin baik dan semakin dekat. Ayah belum diperbolehkan pulang, karena anggota tubuh ayah belum sepenuhnya dapat bergerak normal.

Beberapa bulan kemudian, setelah ayahnya sembuh hampir 60%. Forth dan Beam bekerja seperti biasanya. Mereka merayakan tahun baru untuk yang kesekian kalinya. Kali ini, mereka merayakannya di rumah baru milik Beam dan Forth. Mereka telah pindah dan telah memindahkan semua barang-barang mereka ke rumah barunya.

Malam itu ada semua rekan kerja Forth, rekan kerja Beam, dan juga telah ada Wayo dan ibunya. Mereka baru tiba di Bangkok. Ming juga ada di sana. Forth dan Beam mengumumkan rencana yang akan mereka selenggarakan besok di rumah sakitnya. Karena rumah sakit milik Beam itu, akan beroperasi besok, setelah Beam banyak menerima para petugas medis yang dia rekrut selama beberapa bulan ini. Sebagai pembukaan, Beam menyelenggarakan pengobatan secara gratis selama sehari penuh. Dimulai dari pagi hari hingga malam hari. Segala jenis pengobatan, termasuk operasi dan persalinan ibu melahirkan jika ada, Beam dan timnya akan melayani semua pasiennya dengan senang hati.

Kit dan Nam juga akan bergabung. Mereka telah memberikan surat pengunduran diri dari rumah sakit sebelumnya. Begitu juga dengan Beam, dan mulai bekerja di rumah sakit Beam.

Semuanya sepakat, bahwa mereka akan menghabiskan banyak waktunya di rumah sakit untuk membantu Beam. Beam bangga kepada Forth. Dia benar-benar menghabiskan uangnya untuknya.

Semuanya menginap di rumah Beam, arena rumah itu lumayan besar, dan juga banyak kamar yang bisa digunakan. Namun, ada juga yang tidur di sofa, di kursi dan juga di karpet di depan TV. Beam tentu saja tidur bersama Forth.

Beam melewati malam menyebalkan, di mana dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Karena Forth terus mengganggunya, menjahilinya, bahkan sesekali mencuri ciuman darinya. Malam ini Beam tidak ingin melakukannya, karena besok dia harus bersiap menerima para pasiennya. Forth menyerah! Diam-diam Beam menahan kikikannya, di balik selimut.

2017

Dengan perlahan mata Beam terbuka, dia merasakan mentari menyelimuti tubuhnya di pagi hari melewati kaca jendela kamar yang sudah terbuka.

Perlu beberapa menit agar Beam sepenuhnya bisa sadar dari tidurnya. Dia bangun dan melirik ke sebelahnya, dan tersadar orang yang kini menjadi suaminya sudah meninggalkan tempat tidurnya. Dia melihat ke arah jam dinding waktu menunjukkan pukul 06:20, lalu dia memejamkan kembali matanya beberapa saat tapi dia mendengar ada suara gemericik air di kamar mandi. Dia berpikir itu pasti suaminya yang sedang mandi.

'Atau mungkin sedang melakukan aktifitas lainnya,' pikirnya, kemudian tersenyum sendiri.

Dia tidak berniat memanggilnya dan juga tidak akan mengetuk pintunya.  Dia bangun merapikan tempat tidurnya, kemudian berjalan menghampiri kamar mandi. Beam berdiri di depan pintu menunggu orang yang berada di dalamnya hingga keluar, berharap Forth, suaminya akan memberikannya satu morning kiss.

Tidak lama pintu yang di tunggu Beam terbuka, dia melihat ekspresi suaminya yang begitu kaget mendapati dirinya ada di depan pintu tepat setelah suaminya keluar. Sedangkan Beam hanya berdiri santai, mengangkat kedua alis tebalnya sambil tersenyum sinis.

Beam sudah menduga bahwa suaminya pasti akan kaget, karena ini pertama kalinya Beam melakukan hal aneh dengan menunggu suaminya keluar dari kamar mandi.

"Hei... honey, kau mengagetkanku," teriak suaminya sambil meremas dadanya dengan tangan kirinya seolah dia benar-benar kaget, sedangkan tangan kanannya mencubit keras hidung mancung Beam. Dia mengernyit dan meringis kesakitan, kemudian melepaskan tangan kanan suaminya dari hidungnya tanpa ekspresi

Lalu dia bertanya kepada suaminya, "pagi-pagi sudah mandi mau ke mana? Kau kan tidak akan ke pabrik. Kenapa pagi sekali?"

Forth mendekatkan wajahnya ke arah Beam. "Honey... jangan bilang kau lupa?"

VULNUS (It's Fate) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang