Part 37

14.1K 1K 15
                                        

Setelah berjam-jam main di rumah Mama Ully, Prilly pun akhirnya pulang.

"Nyonya, den Ian nangis terus daritadi. Mau nyusu kayaknya." Ucap Pak Karmin, supir barunya. Prilly membenarkan ucapan Pak Karmin.

Pak Karmin memencet sebuah tombol di dekat stir. Tiba-tiba terdapat sebuah kain yang menjadi sekat antara supir dan penumpang.

"Keren banget, pak. Bisa langsung gitu." Kagum Prilly. Pak Karmin terkekeh.

"Ini ide saya, Nyonya. Dan kebetulan disetujuin sama Tuan Ali. Yaudah saya buat." Jelas Pak Karmin.

"Wkwk makasih, pak. Ide bapak keren!" Puji Prilly lalu mulai membuka 3 kancing bajunya untuk menyusui baby Rian.

Setelah dirasa cukup, Prilly memasang kembali 3 kancing bajunya yang tadi ia buka. Baby Rian? Tertidur pulas dalam pangkuan ibunya.

"Udah, pak."

Pak Karmin memencet tombol itu lagi, dan kain yang menjadi sekat pun terbuka kembali.

Prilly mulai iseng. Ia mengambil ponsel, dan memotret wajah sang anak dan ia upload ke sosmed.

Prilly_ayn

Prilly_ayn

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

3.800 Likes • 100 comments
Prilly_ayn  baby sweety❤ pules banget sih tidurnya sayang💓

Comments
Atries97  parah sih cute nya. Keponakan gue!!

                          Prilly_ayn   Iyain aja.

Riz_ky_co_gans  Udah tidur aja si bos kecil! Sehat-sehat Prill! Ali rindu!!!

                          Prilly_ayn  bilang ke Ali, rindu itu berat. Biar aku saja. Aseeekkk.

Ully_djulita  Aihh cucu oma capek ya? Yang nyenyak tidurnya Ian...

                          Prilly_ayn  iya oma #rianyang jawab

Rizal_01  Gans kalo kata anak jaman now mah. Mirip sama Papa.

                           Prilly_ayn sejak kapan papah jadi alay gini? Wkwkwk

MamahNova79  Bulu mata cetar!! Kamu pakein apa tuh? Hahahaha

                            Prilly_ayn  ga dipakein apa-apa mah. Lentik dari sananya. Aku aja kalah😂

Prilly membalas semua komentar yang ada di sosmednya. Ada komentar lucu, bahkan ada juga yang men-judge anaknya. Sedih? Pasti. Ibu mana yang terima jika anaknya di judge seperti itu? Namun Prilly tak mau ambil pusing. Ia justru berdoa agar orang yang men-judge putranya bisa mendapat hidayah.

                                    ♡♡♡

Bangkok, Thailand

"Li! Liat nih!" Panggil Rizky. Ali yang sedang mengeluarkan baju dari kopernya pun menghampiri Rizky yang daritadi sibuk dengan ponselnya.

"Apaan?"

Rizky menunjukkan gambar di layar ponselnya. Senyum Ali mengembang.

"Ganteng kan anak gue?" Ucap Ali bangga. Rizky mengangguk dengan wajah flatnya.

"Liat bawahnya!" Ali melihat komentar demi komentar yang memuji anaknya. Matanya terfokus pada komentar Rizky.

"Dilan everywhere." Gumam Ali. Rizky cekikikan. Heran? Pasti. Disaat semua orang seusianya demam Dilan, Ali justru tidak. Bahkan ia tak punya satupun akun sosmed.

"Eh lo mau ikut ga?" Tanya Rizky.

"Kemana?"

"Keliling." Jawab Rizky. Ali menggeleng.

"Ogah. Ngantuk gue. Lagian diluar juga isinya ladyboy semua."

Rizky terkekeh. Ia mengambil ponsel dan tas slempangan lalu keluar hotel untuk menghilangkan penat~

                                 ♡♡♡

Ting!

Baru saja Prilly ingin mandi, bel rumah berbunyi. Terpaksa ia meletakkan handuk ditempatnya dan membukakan pintu.

"Surprise!" Teriak seseorang dihadapan Prilly saat ini.

"Atries?" Yup! Atries lah orangnya. Siapa lagi orang yang setiap kali bertamu kerumahnya selalu mengucap surprise.

"Yup! I'm here! Gue tau, lo kesepian. Dan gue juga. Jadi, gue mau nemenin lo selagi suami-suami kita kerja." Ucap Atries penuh semangat.

"Serius?" Tanya Prilly. Atries mengangguk mantap.

"Ga berani gue sendirian dirumah yang baru. Kesannya horor banget. Gapapa kan kali gue nginep disini?"

"Ya gapapa lah. Yaudah yuk masuk."

Prilly membantu Atries mengangkat kopernya yang super berat itu. Mungkin Atries membawa perlengkapan make up nya.

Perlu diketahui, Atries sangat suka make up. Semua make up yang Prilly punya terinspirasi dari Atries. Atries pun bermimpi akan menjadi beauty vlogger terkenal.

Tak lama, mereka berdua sampai didepan kamar tamu. Letaknya persis di samping kamar Ali dan Prilly.

"Gila sih, kamar tamu aja gedenya kayak gini." Takjub Atries. Prilly tersenyum.

"Ali yang desain semuanya. Termasuk kamar ini." Jelas Prilly.

"Yaudah gue tinggal, ya. Mau mandi. Lepek banget badan gue." Ucap Prilly. Atries terkekeh.

"Iya iya. Gue tidur sekarang, yak. Ntar maghrib bangunin gue." Ucap Atries.

"Oki doki!"

                                  ♡♡♡

Oekkk oekkk

"Cup.. cup... anak mommy haus ya? Yuk nyusu yuk."

Prilly mengambil baby Rian dari box tidurnya dan mulai menyusui Rian. Atries tak sengaja terbangun akibat suara tangisan Rian. Ia keluar dari kamarnya hendak ke toilet, namun pandangannya terpaku pada Prilly yang sedang menyusui baby Rian sambil sesekali mengajak ngobrol.

Atries memegang perut ratanya. Tak lama airmata mengucur dari mata indahnya.

'Harus berapa lama lagi gue nunggu ada kehidupan di rahim gue?' Batin Atries.

Prilly yang sudah selesai menyusui Rian pun tak sengaja melihat Atries sedang mengintip dengan airmata yang berderai.

"Tries? Lo kenapa?" Tanya Prilly khawatir. Atries sadar dan langsung mengusap pipinya yang penuh airmata.

"Ga.. gapapa. Cuma tadi mimpi sedih, eh nangis deh." Ucapnya sambil pura-pura tersenyum. Prilly memandang curiga.

"Lo pasti bohong. Ya kan? Jujur sama gue, lo kenapa?"

Prilly mengajak Atries ke ruang keluarga. Akhirnya Atries mau berterus terang.

"Kapan saat itu tiba Prill? Kapan?"

Prilly memeluk erat sahabatnya. Meskipun ia tak mengalaminya, namun ia bisa merasakan apa yang Atries rasakan.

"Lo harus sabar, Tries. Lo ga boleh kayak gini. Gue yakin, lo pasti bisa hamil. Terus berdoa, berusaha. Jangan putus asa. Ok?"

Atries tersenyum haru. Meskipun baru kenal satu setengah tahun, Prilly sudah sangat perhatian padanya. Atries bersyukur mempunyai sahabat sebaik Prilly.

Till The End (New Version)Where stories live. Discover now