Prilly sudah siap dengan outfit nya. Baby Rian juga sudah tampan dengan kaos putih polos. Kali ini, Prilly harus terbiasa membawa baby Rian kemana-mana.
"Prill! Udah siap belum?" Tanya Atries yang tiba-tiba saja kepalanya muncul terlebih dahulu. Hampir saja Prilly menjatuhkan ponselnya.
"Astaga.. bisa ga sih kalo masuk ketuk pintu dulu? Lo mau bikin gue jantungan?" Tukas Prilly. Atries cengengesan.
"Emang lo ada riwayat penyakit jantung?"
"Engga sih."
"Yaudah berarti aman kalo gue kagetin lo berulang kali. Hahaha"
Prilly hanya memasang wajah flatnya saat Atries tertawa renyah. Matanya segera ia alihkan ke layar ponselnya, mengetik nama seseorang dan meletakkannya di telinga kanan.
"Halo, Sayang. Kenapa?" Ucap seseorang yang berada di lain negara.
"Aku izin mau nge-mall sama Atries. Boleh, kan?"
"Rian kamu bawa, kan?"
"Iyalah."
"Ok boleh, tapi inget, jangan kelamaan ya. Rian masih terlalu kecil untuk diajak lama-lama di mall. Atries mana? Aku mau ngomong sama dia."
Prilly memberikan ponselnya pada Atries. "Nape Li?"
"Jaga bini gue baek-baek. Jangan teledor kayak suami lo. Jaga anak gue juga, ya. Yaudah have fun buat kalian! Eh btw ingetin Prilly buat makan. Dia ga akan makan sebelum diingetin." Ucap Ali panjang lebar. Atries memutar bola matanya malas.
"Kalo itu juga gue tau. Gausah lo perintahin juga gue bakal laksanain. Ok, thanks. Titip salam buat suami gue. Lapor ke gue kalo dia ketauan gandeng banci disana. Bye!" Jawab Atries dan langsung mematikan telpon secara sepihak.
"Lo tuh kebiasaan deh, Tries. Jangan main tutup gitu aja. Siapa tau Ali mau ngasih berita penting lagi." Tegas Prilly.
"Sorry, yaudah lain kali gue ga gitu deh. Yaudah berangkat yuk." Prilly mengangguk. Ia pun mengambil tas dan baby Rian beseta stroller nya.
♡♡♡
Setelah terjebak macet cukup lama, mereka pun sampai disalah satu mall di Jakarta. Prilly dengan santainya mendorong stroller baby Rian. Atries pun sibuk dengan kacamata yang bertengger di wajahnya.
"Lo mau apain itu kacamata?" Tanya Prilly ketika sadar akan kesibukan Atries dengan kacamatanya.
"Ga.. kayak kurang pas aja sama wajah gue. Kayaknya gue salah beli deh." Jawab Atries. Prilly mengeryitkan dahinya.
"Lah.. kok bisa?"
"Rizky yang beliin ini. Pasti deh, ngasal dia ngambil." Ucap Atries sedikit kesal.
Prilly hanya terkekeh dan melihat baby Rian yang anteng dengan mainan di stroller nya, "Halo Ian... anteng banget kamu, Nak. Keren ya kamu, baru lahir 3 minggu udah nongki di mall."
Atries tersenyum melihat baby Rian yang menggeliat, "Iya ya sayang ya, nanti kalo udah gede temenin onty sama mommy ke mall lagi."
Baby Rian terkekeh seolah mengerti apa yang dikatakan ibu dan tantenya. Lucuuu sekaliii.
"Eh, Prill. Kesana yuk, tas nya menggoda." Ajak Atries. Prilly menggeleng-gelengkan kepalanya. Bukan Atries namanya jika tak tergiur dengan tas, sepatu, baju, atau apapun itu yang terlihat mewah. Eittss tapi Atries bukan cewek matre lho karena yang dia beli itu pakai uang dia sendiri.

YOU ARE READING
Till The End (New Version)
FanfictionPrilly Ayyara Yuan Nisaka, adalah anak perempuan kesayangan keluarga. Kebahagiaan selalu dilimpahkan pada gadis ini sejak kecil. Inilah yang menjadi alasan Prilly tumbuh menjadi anak gadis yang manja. Kemanjaan Prilly membuat sang ayah ingin menjodo...