🍁01

39.4K 3.3K 262
                                    

Renjun ngehela nafasnya pelan, matanya merhatiin murid baru di hadapannya. Pandangannya menerawang, keliatan ga fokus sama sekali. Apalagi dengan kehadiran Evelyn di bagian belakang kelas yang ngebuat mau gamau mereka jadi berhadapan.

Jangan salahin Renjun yang ga bisa fokus, salahin aja Evelyn yang berhasil ngebuat fokusnya hilang sejak kehadiran cewek itu di ruangan yang dia bimbing hari ini.

"Dika!" Tegur Angkasa yang berdiri di sampingnya, ngebuat pandangan Renjun yang sempat tertuju ke Evelyn harus teralihkan ke cowok itu.

Angkasa ngode ke Renjun supaya cepet memperkenalkan diri ke adik-adik kelas yang udah nunggu itu.

Muka Renjun tetap datar, tapi kepalanya ngangguk dan noleh ke arah adik-adik kelas lagi, "saya Mahardika Renjuno Pratama, ketua OSIS di SMA ini." Kata Renjuno singkat, ngebuat Angkasa diam-diam ngehela nafas nahan kesal di sampingnya.

Padahal tadi ya, Angkasa itu udah ngenalin dirinya sendiri dengan panjang lebar ke adik-adik kelas ini, malah sampai ngadain sesi tanya jawab buat yang mau nanya-nanya tentang dia. Lah si Mahardika ini malah ngomong begitu dengan santainya. Pake tampang datar pula.

Tiba-tiba ada satu orang yang ngangkat tangannya tinggi-tinggi. Anak cewek, imut.

"Kak!!"

Angkasa sama Renjun serempak nengok, "ya, Araya?" Sahut Angkasa ramah, beda sama Renjun yang masih masang tampang datarnya.

Araya senyum lebar, ngeliatin Renjun dengan antusiasnya, "kalo aku manggil Kak Renjuno boleh ga?" Pertanyaan Araya sukses ngebuat mata Renjun rada melebar, secara refleks, cowok itu langsung ngelirik Evelyn yang ada di belakang. Cewek itu juga sama kagetnya kayak dia. Bahkan tatapan Evelyn ga lepas dari Araya yang masih aja mertahanin senyumannya.

Angkasa di samping Renjun udah was-was aja. Dia sadar sama tatapan Renjun ke Evelyn dan tatapan Evelyn ke Araya. Makanya dia rada gimana gitu.

Masalahnya ya, yang manggil Renjun dengan nama tengahnya itu ya cuman Evelyn, gaada yang lain lagi. Ya jelas lah Evelyn kaget.

"Kak?" Pandangan antusias Araya jadi berubah bingung karena Renjun yang ga juga angkat suara buat ngomong.

Renjun ngehela nafas, akhirnya nengok lagi ke Araya dan ngasih tatapan tegas ke adik kelasnya itu, "jangan. Panggil Kak Dika aja."

Dan omongan Renjun barusan sukses ngebuat Evelyn langsung natap dia. Cowok itu bahkan dengan santainya juga balas natap Evelyn, ga peduli sama Araya yang mukanya udah berubah kecewa.
























🍁





































"Gila anjir gila."

Nara sama Somi yang lagi sibuk sama absensi di hadapan mereka langsung nengok pas Angkasa tiba-tiba masuk ruang OSIS dengan hebohnya. Jidat mereka berdua serempak mengerut pas ga ngeliat Evelyn atau Renjun di sebelah Angkasa. Mereka kan satu tim.

"Napa Bang?"

"Evelyn mana?"

Angkasa langsung berhenti ngelangkah, matanya ngeliatin Somi sama Nara yang ngomong secara serentak itu. Dua cewek itu balas natap Angkasa dengan tampang penasaran.

[2] To heart :: Huang Renjun✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang