Caught

2.9K 320 32
                                    

Yan sedang tertidur disampingku, sebentar lagi kami akan tiba lagi di Seoul. Padahal aku mempunyai rencana kalau kami akan menginap di Daegu dan aku akan membawanya mengunjungi beberapa tempat menarik di Daegu, tapi sayangnya aku harus kembali. Walaupun begitu aku sangat senang karna sudah memperkenalkannya pada keluargaku. Keluargaku juga tak kalah senangnya sama sepertiku, mereka semua menyukai Yan.

Keluargaku bukanlah type keluarga yang terlalu memandang status sosial. Sebelum aku menjadi sukses seperti sekarang ini, dulunya aku juga hanyalah orang biasa. Aku juga pernah merasakan yang namanya susah, sakit bahkan dihina dan direndahkan. Tapi aku tetap berjuang dan pantang menyerah. Aku bekerja keras memulai semuanya dari nol ya aku berjuang mati-matian hingga bisa sampai seperti sekarang ini.

Jauh sebelum aku membawa Yan kerumahku, aku juga telah sering membicarakannya pada ibuku dan semuanya bermula karna aku yang keceplosan membicarakan Yan pada ibuku, entahlah.. aku terlalu bahagia saat itu sampai-sampai aku tak sadar diri sedang berbicara dengan ibuku. Tapi aku tak menyesalinya, aku merasa nyaman saat berbicara dengan ibuku dan mereka juga tidak akan terkejut saat aku memperkenalkan Yan pada mereka seperti yang hari ini aku lakukan.

Lihatlah, sekarang aku di sini, dengan satu-satunya wanita yang ingin aku nikahi suatu hari nanti. Ya mungkin memang itu terlalu cepat, tetapi.. aku tidak ingin melepasnya lagi. Sudah cukup aku melakukan kesalahan bodoh saat itu, aku tak akan mengulanginya lagi.

Yan bergumam pelan ketika dia mengubah posisi tidurnya, aku tersenyum begitu dia memelukku dari samping dengan matanya yang masih terpejam."Yoongi.." dia bergumam.

"Ya?"

Dia tersenyum dan memelukku semakin erat. "Tidak.." dia menghembuskan napas dan kembali tertidur.

Kereta mulai melambat dan akhirnya berhenti. Kami telah tiba di Seoul.

Aku menepuk pipi Yan pelan. "Yan, bangun.. kita sudah sampai."

Dia menguap, "Benarkah?"

Aku mengangguk. "Ya. Ayo kita turun."

Yan mengangguk, dia mengambil tasnya dan bangkit, kami berpegangan tangan saat kami menuju ke pintu keluar.

Begitu kami melangkah keluar ..

* Flash menyala *

* Reporter di mana-mana *

* Penggemar berteriak *

* Manajerku juga ada disini.*

"OH TUHAN."

Manajer: YOONGI!!

Aku mundur selangkah.

Saat itu, aku memperhatikan para reporter, aku melihat van bts juga tengah parkir, aku yakin anggota BTS yang lain juga berada didalam sana.

Manajer berjalan kearahku.

Yan ada dibelakangku, dia memegang lenganku erat-erat. Aku benar-benar bisa merasakan dia gemetar.

Kami sudah diekspos!

Ini tidak akan berakhir dengan baik, aku sudah bisa merasakannya, tapi aku harus bisa menyelesaikan semuanya.

Aku melihat Yan dan memegang tangannya. "Jangan takut." Ucapku meyakinkannya.

Dia menatapku, matanya sudah berair, "Yoongi .." Dia benar-benar takut dan gemetar.

"Ini akan baik-baik saja." Ucapku lagi.

Genggaman Yan semakin erat dilenganku, aku kembali melihat orang-orang didepanku dan hanya keriuhan yang terjadi, polisi di mana-mana, mereka mencoba untuk menahan penggemar dan wartawan.

Lucky Fan GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang