Part 02

69.1K 8.2K 180
                                    

___

"Huah! Ini enak banget!"

Sejak tadi Shareen tak henti-hentinya berbicara semenjak memasuki dapur dan melihat ayam panggang yang masih menguap di atas mangkuk besar yang terbuat dari kaca. Bahkan cewek itu bertepuk tangan dengan senyum merekah memandangi ayam panggang dengan bumbu yang baunya sampai di luar ruang makan.

Segala tingkah Shareen membuat Kenzie hanya bisa menghela napas panjang. Kehadiran cewek itu membuatnya sedikit kesusahan. Niat untuk membantu cewek itu berakhir dengan ancaman bagi dirinya sendiri. Membawa seorang cewek di rumahnya dan bahkan tidak dia kenali jelas tidak akan dia beritahukan kepada kedua orangtuanya. Beruntung lagi-lagi mereka lembur seperti info yang baru saja dia dengar dari asisten rumah tangga di rumahnya ketika dia bertanya.

Tidak mungkin juga dia jujur kepada orangtuanya mengenai Shareen. Jujur dan mengatakan bahwa Shareen adalah seseorang yang berasal dari tahun 2022 adalah omong kosong. Mana mungkin kedua orangtuanya percaya. Yang ada malah Shareen akan dianggap sebagai orang gila atau cewek yang ingin memanfaatkan Kenzie atau lebih parahnya lagi, Kenzie yang dianggap berbohong karena semua ucapan itu hanya kedok dari perbuatannya menyembunyikan cewek di dalam rumah yang luas ini.

Kenzie pun berpikiran bahwa Shareen orang yang sudah kehilangan akal. Namun, melihat tampang Shareen membuatnya tak tega. Lagipula saat melihat Shareen mulai menyantap ayam panggang dengan lahap membuatnya ikut merasa lega karena kebahagiaan yang terpancar di wajah cewek itu.

Harusnya tadi dia singgah ke toko untuk membelikan Shareen sandal. Namun, melihat Shareen yang terus memegang perut dan mendengar suara keroncongan perut cewek itu membuatnya memilih untuk segera ke rumah. Dia juga menghubungi asisten rumah tangga untuk segera membuat ayam panggang. Beruntung masih ada stok ayam potong di kulkas.

"Dia makannya buru-buru banget." Bisikan pelan dari salah seorang asisten rumah tangga kepada asisten lain membuat Kenzie menoleh ke mereka berdua. "Kayak nggak makan berhari-hari."

Kenzie berdeham dan membuat dua asisten rumah tangga yang berdiri di dekat meja segera terdiam dan kembali berdiri tegak. Dehaman dari anak majikan mereka membuat mereka jadi ketakutan karena berpikir telah melakukan sebuah kesalahan.

"Mbak semua nggak mau?" Shareen tersenyum pada dua asisten rumah tangga yang masih berdiri. "Sini duduk. Nggak capek berdiri di situ dari tadi. Ini kita sama makan, yuk?" Pandangan Shareen beralih kepada Kenzie yang sejak tadi berdiri sambil menyandarkan punggung di dinding ruang makan. "Eh, lo? Ini enak, lho. Sini, sini!"

Kenzie membuang pandangannya dari Shareen dan menghela napas. "Gue alergi ayam."

"Masa?" Shareen mengerjap beberapa kali karena terkejut dengan pengakuan Kenzie. "Alergi ayam? Ih, lo nggak bisa nikmatin ayam panggang yang enaknya minta dipeluk ini. Kalau ayam panggangnya bisa jadi boneka, udah gue bawa ke mana-"

"Lo bisa makan aja?" Kenzie memotong ucapan Shareen cepat dan membuat cewek itu segera melanjutkan makannya karena mendengar nada dingin suara Kenzie.

Sejak tadi Kenzie berdiri di tempatnya untuk menunggu Shareen selesai. Cara makan Shareen sangat cepat, persis seperti kata Mbak Tia yang mengatakan bahwa Shareen seolah belum makan berhari-hari. Tak butuh waktu yang sangat lama bagi Kenzie untuk menunggu seseorang yang makan satu porsi ayam panggang seperti Shareen sekarang ini karena saat cowok itu menatap Shareen lagi, Shareen sedang minum dan ayam itu sudah menyisakan tulang.

Kenzie menggeleng melihat Shareen yang memiliki tubuh kecil, tapi makan sebanyak itu. Mbak Tia dan Mbak Ika bahkan menatap Shareen dengan pandangan takjub.

Kenzie mendekati Shareen lalu menarik tangan cewek itu hingga berdiri. Tak dibiarkannya Shareen untuk sekadar beristirahat sebentarn sehingga membuatnya memberenggut tak terima.

Can I Meet You Again?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang