14 • A Good Plan •

2.8K 286 11
                                    

"Sanha-yaa, sepertinya usaha kita berhasil!"

"Yap! Ah aku sangat penasaran bagaimana mereka nantinya!"

Ya, Sanha dan Lucy yang sedang mengintip Rocky dan Yoojung dari luar restoran. Ternyata, semua ini adalah rencana mereka berdua. Perkataan mereka yang mengatakan bahwa mereka kebetulan bertemu di restoran itu hanyalah sebuah kebohongan. Tentang Eunwoo yang sibuk itu juga merupakan kebohongan, karena Sanha memang sama sekali tidak mengajak Eunwoo dalam hal ini. Mereka ingin membuat Rocky dan Yoojung berdamai dan bisa berteman. Dan sekarang, Sanha dan Lucy menguntit kedua sahabatnya itu layaknya agen FBI.

Kedua insan itu keluar dari Restoran. "Ah itu mereka sudah keluar, ayo cepat sembunyi!" Sanha menarik tangan Lucy untuk bersembunyi di balik pohon besar.

Rocky dan Yoojung berjalan bersama menuju halte bus. Jarak antara mereka berdua sangat renggang, bahkan bisa dilewati oleh 2 orang sekaligus. Sanha dan Lucy mengikuti mereka dari jauh. Namun, Sanha berjalan sedikit membungkuk mengingat tinggi badannya yang sangat mudah dilihat banyak orang.

Mereka berdua pun sampai di halte bus. Nampaknya, halte bus sangat ramai, sampai sampai mereka harus berdesakan saat menunggu bus datang di halte tersebut.

"Ummm." desis Yoojung saat ada orang yang menyenggol tubuhnya. Berhubung tubuh Yoojung mungil dan pendek, ia jadi sangat terdesak oleh orang orang yang berada di sekitarnya.

Melihat hal itu, dengan sigap Rocky segera merangkul tubuh mungil Yoojung, dan sedikit mendekap Yoojung ke tubuhnya. Yoojung membelalakkan matanya dengan lebar. Sekarang, ia sedang berada didalam dekapan Rocky. Entah mengapa jantungnya berdecak sangat cepat sekarang.

"Mi..mian." ujar Rocky sambil melepas rangkulan tangannya dari bahu Yoojung. Ia merasa gugup dan tidak berani menatap mata gadis yang berada sangat dekat dengannya sekarang. (Maaf)

"Ah gwenchana, terima kasih sudah menolongku tadi." saut Yoojung sambil sedikit menunduk untuk menutupi semburat merah di wajah mungilnya. (Tidak apa)

Rocky mengangguk, dan tetap saja, ia tidak berani untuk menatap wajah Yoojung. "Itu busnya, ayo kita naik." lanjutnya ketika melihat kedatangan bus yang sedari tadi mereka tunggu. Mereka berdua segera menaiki bus dan mencari tempat duduk. Untungnya, tersisa 2 tempat duduk di bagian pojok sebelah kanan. Rocky dan Yoojung pun berjalan ke tempat duduk tersebut.

Canggung. Sangat canggung. Di dalam bus, Rocky dan Yoojung hanya diam. Keduanya sama sama hanyut dalam pikiran masing-masing. Yoojung, yang sedari tadi masih tidak bisa mengontrol degupan jantungnya dan wajah merahnya, memilih untuk melihat pemandangan dari luar jendela. Dan Rocky pun sama. Ia hanya terdiam sambil sesekali melirik ke arah Yoojung.

"Besok kau ada kelas?" Ujar Rocky mencoba mencairkan suasana canggung antara mereka.

Yoojung menoleh. "Ada, kelas pagi. Bagaimana denganmu?"

"Sama." jawab Rocky, dan hanya dibalas anggukan serta gerakan mulut Yoojung yg seakan bergumam "o".

"Apa kau..." Rocky berbicara, namun ia menggantungkan kalimatnya. Wajahnya terlihat sangat gugup. Bahkan lebih gugup dari saat ia melawan dosennya di kampus.

Yoojung menaikkan kedua alisnya, dan otomatis poninya ikut bergerak. Wajahnya terlihat sangat imut. Dan tanpa sadar, Rocky tersenyum melihat wajah imut Yoojung

"Rocky?kau ingin berbicara apa?"

"Mmmm itu, apa kau mau berangkat bersamaku besok pagi? Kebetulan juga kan kita memiliki kelas yang sama besok." ujar Rocky kepada gadis di sebelahnya. Kali ini, ia berani menatap mata mungil milik Yoojung.

Mine || Cha EunwooWhere stories live. Discover now