34. jangan lagi.

112K 5.1K 62
                                    

Ruang VVIP yang kini disulap menjadi ruang untuk tiga pasien sekaligus.

Shakila dengan segala keinginannya. Meminta mama nessa dan arin dirawat disatu ruangan dengan zio. Ini karna dia ingin ketiganya tetap dalam jangkauan semua orang.

Bukan tanpa alasan dia meminta itu. Tadi saat semua tengah keluar untuk pulang atau sekedar makan di kantin rumah sakit. Hanya menyisakan dia juga kennan yang menjaga zio,zia dan nando.

Kila yang hendak keluar ruangan. Melihat seseorang yang sangat mencurigakan menatap ruang disamping ruang zio. Disana diruang arin dirawat. Orang dengan baju hitam serta topi dan wajah yang tertutup jaket itu sangat mencurigakan.

Tapi saat melihat gelagat kila yang curiga pria itu pergi dari sana. Kila yang makin curiga masuk ke dalam ruangan arin. Dia menghembuskan nafas lega. Disana ada albriyan dan mami erin yang menjaga arin.

"bang, aku mau arin pindah ke ruangan zio." kata kila menatap albriyan yang mengernyit dahi heran.

"buat apa dek?"

"aku takut terjadi sesuatu. Please turutin kata aku bang. Aku akan suruh perawat buat mindahin arin juga mama sekarang." kata kila telak lalu segera keluar ruangan itu. Menyisakan kebingungan albriyan dan mami erin.

Akhir dari keputusan kila menjadi seperti sekarang. Ruangan dengan tiga pasien dan para penunggunya. Bagaimana tidak dikatakan penunggu jika keluarga kila juga kennan memenuhi ruangan itu. Beruntung ruangan zio yang memang besar mampu menampung keluarga absurdnya itu.

"sekarang bisa jelasin dek. kenapa kamu minta mereka satu ruangan gini hmm!" tanya albriyan yang penasaran sejak tadi.

Yang lainpun menatap kila. Mereka juga heran saat sampai dirumah sakit malah mereka diberi kejutan arin dan mama nessa diruangan zio.

"tadi saat aku keluar niat mau liat mama juga arin. Aku ngeliat orang yang mencurigakan gitu aku gak mau kecolongan lagi aja. Lagi pula dengan gini semua bisa ngejaga kan. Tanpa harus bulak balik keruangan lainnya." ujar kila santai. Sementara yang lain sudah menegang.

"siapa lagi itu. Kayaknya aku perlu nyuruh orang buat jaga ruangan ini." geram nick.

"bener, kita harus waspada. Apa lagi gue baru dapet kabar. Via kabur dari rumah sakit saat dia lagi dirawat." kata bram dengan kesal. Sementara yang lain lagi-lagi melotot.

"gimana bisa dia kabur?" geram albriyan.

"dia ngelukain perawat yang lagi bertugas buat ganti perban ditangannya itu. Saat itu ntah gimana yang pasti perawat pingsan."

"lalu gimana caranya kabur bukannya diluar ada polisi yang berjaga!" seru kennan.

"dia licik ken. Dia ganti bajunya dengan perawat itu. Dan yah dengan gampang dia kabur."

"bangsatt." desis salsa. Kila segera menepuk lengan salsa.

"mulut dijaga sal. Inget ada ponakan kamu itu." tunjuk kila pada zio,zia dan nando yang tengah bermain di ranjang rawat zio. Ditemani mama dewi,mami karin dan mami erin.

Salsa menyengir "kebiasaan. Sorry deh lagi pula mereka lagi asik main itu." Kila mendengus kesal.

"om dimas kapan sampe dek?" tanya daffa. Saat Dimas memang tengah yang tengah perjalanan bisnis ke london.

"kata papa mungkin dia malem sampenya. Karna mau gimana juga dia harus tanggung jawab sama meeting."

"ck kenapa gak ditinggal aja sih." ujar sisil.

"mama selalu bilang sama papa. Dia harus tanggung jawab sama apa yang dipilihnya. Aku juga bilang mama ada aku yang jaga. Lagian bukan papa gak mau cuma aku yang sempet debat juga sih sama papa." jawab kila dengan cengirannya.

My Baby Twins (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang