1 || Something in My Loockers

9.1K 1.5K 543
                                    

Pemuda itu berpacu dalam Skateboard miliknya. Di lehernya bertengger sebuah Headset hitam yang sudah bagai barang wajib dalam kesehariannua. Ia menggunakan dalaman hitam dengan jaket berwarna biru dongker.

Tringgg!!!

Dan dia selalu datang di detik-detik terakhir sebelum lonceng berbunyi. Ketika satpam sekolah sudah menyeret gerbang untuk menutupnya, disaat itu pula dia melintas tanpa berkata apa-apa. Mengabaikan sederet makian dari si satpam.

Namanya Sunwoo. Orang-orang menjulukinya manusia setengah rakun karena kantung matanya yang terlihat gelap. Sunwoo itu juga dikenal sarkas. Sebenarnya serkas mendekati tahap kasar yang membuat kesal sebagian orang.

Baginya pandangan orang terhadapnya bukanlah masalah, hidup akan tetap berlanjut meskipun itu diselingi oleh umpatan dari orang-orang disekelilingnya. Memangnya apa yang ia dapat jika ia berbuat baik?

Sunwoo pernah jadi orang baik. Dulu sekali. Sampai akhirnya dia memikirkan orang baik itu bodoh dan mudah termanipulasi.

Contohnya Moon Kevin.

Seorang kakak kelas Sunwoo yang baru saja akan merayakan kelulusan minggu depan. Namun sayang, ia tak akan datang.

Ia terlanjur mati. Bunuh diri. Begitu kata orang. Sunwoo tak terlalu memperdulikannya. Dia sama sekali tidak dekat dengan si Kevin itu.

Sunwoo melangkahkan kakinya sembari merubah letak headset ke telinganya. Ia memutar lagu super keras sampai mungkin ia tidak akan tau kalau ada granat yang diledakkan di tepi kupingnya.

Sekolah ini tidak pernah membuat aturan berseragam. Mereka bebas mengenakan apapun selagi pantas dan sopan. Dan Sunwoo mensyukuri hal itu, perihal ia tidak perlu membayar uang untuk seragam seperti saat ia masih SMP dulu.

Pemuda Kim itu berhenti di loker biru deretan paling sudut dari blok kedua di koridor ini. Loker dengan gambar kucing yang mengacungkan jari tengah itu hanya ada satu disekolah ini. Sudah berkali-kali Sunwoo ditegur pihak sekolah karena stiker tak pantas itu. Tapi Sunwoo sama sekali tidak takut.

Satu-satunya hal yang Sunwoo takuti seumur hidupnya adalah makhluk gaib beserta bangsa-bangsanya. Sunwoo akan berubah jadi anak baik dengan kaki terlipat rapat dan wajah menunduk diselingi beberapa aura ketegangan--jika seseorang mulai menceritakan hal mistis. Sunwoo benci hal-hal diluar akal.

"SUNWOO!" Gadis itu merangkul Sunwoo sok asik.

"Hi, Twins." Sunwoo ikut merangkul gadis tersebut.

"Apakah ini saatnya aku melihat isi lokermu?" ujar si gadis sambil menggerakkan tangannya hampir membuka isi loker--kalo tidak dihadang dengan badan Sunwoo yang menempel di pintu loker.

"Tidak! Jangan dulu Seol!"

"Ah kenapa?" gadis itu memelas.

"Nanti saja kapan-kapan."

"You already said that bullshit in a thousand time."

Sunwoo terkekeh sambil merapikan surai gadis tomboy itu. Ia langsung merangkul balik gadis itu sambil tertawa dan membujuk untuk langsung kekelas. Gadis itu merengut, dan hanya bisa menurut lantaran Sunwoo lebih mirip menyeret paksa dirinya.

"Memangnya hal memalukan apa yang ada di dalam situ?" ujar sang gadis sambil mendengus gusar. Jelas saja ia sudah sangat penasaran.

Seolhee dan Sunwoo. Jika kau melihat mereka, kau akan berpikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Tapi sebenarnya tidak. Mereka bersahabat. Nyaris sejak mereka mengenal apa itu huruf-huruf di taman kanak-kanak. Seperti kata Sunwoo, mereka itu seperti anak kembar. Bahkan mereka memiliki tanggal lahir yang sama. Bukankah luar biasa? padahal mereka tidak punya ikatan darah apapun.

kevin's voice note [✓]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora