61. Kejora Ayodhya [SELESAI]

933K 44K 26.6K
                                    

SIAP UNTUK ENDING?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SIAP UNTUK ENDING?

"Jadi tempat ini udah gak boleh digunain lagi?"

Galaksi bergumam sambil memperhatikan dari depan gerbang bahwa tanah luas dan gedung ini telah tertutup dan terkunci. Tempat ini adalah tempat di mana anak-anak Avegar sering berkumpul atau sering disebut markas Avegar. Ketujuh lelaki yang masih menggunakan pakaian sekolah itu sedang berdiri di sana.

"Kayanya gitu sih Lak," ucap Jordan.

"Mending kita ke Warjok aja gue jadi merinding kalau malem-malem ke sini. Kaya maling." Oji mengusap lengannya.

"Mau maling apa kita ke sini? Kan gak ada apa-apa dodol!" Bams berseru pada Oji.

Oji tertawa. "Santai dong lo Bams. Ngegas mulu."

Bams tertawa mengikuti Oji, bercanda. "Dah, ah. Ji! Motor lo idupin kita ke Warjok aja." Bams memang datang ke sini bersama Oji.

"Lak ayo gak seharusnya kita diem di sini lama-lama." Septian mengajak Galaksi agar Galaksi mau pergi.

"Gue bakal kangen sama Avegar." Guntur tiba-tiba membuat teman-temannya menoleh. Tersenyum miring. Ada-ada saja.

"Tur, gue lebih kangen sama Ravispa. Ayo buruan idupin motor lo! Kita ke Warjok! Beta sudah laper banget!" Nyong berjalan. "Inget lo janji traktir gue mie sedap dua bungkus!"

"Masih aja inget kalau janji traktiran." Guntur mendengus menghidupkan motornya yang di parkir tak jauh dari sana.

"Nyong daripada lo makan mie. Mending nanti gue traktir lo."

"Traktir apa Bams?"

"Es lilin," jawab Bams kalem.

Galaksi tertawa mendengarnya. "Tuh si Bams pas lo diskors niatnya nraktir lo es lilin, Nyong. Tapi sekarang gue aja yang taktir. Beli nasi ntar kita makan di posko rame-rame. Gue laper nih."

"NAH! INI NIH BOS GUE! EMANG ANAK BAEK-BAEK!" Nyong memujinya. "Gak kaya lo Bams. Es lilin mulu taunya!"

Bams mencibir. "Udah untung dibayarin!"

"Kayanya di Warjok rame deh pas kita tinggal." Jordan menghidupkan motornya. "Ya udah ntar gue deh yang beli nasi buat lo semua."

"Ntar gue kasih uangnya, Dan. Sisa bazar kan masih. Gak perlu pake uang Galak." Septian membuat Galaksi menolak.

"Gak usah biar gue aja yang bayar."

"Bener Lak?"

"Benerlah, Sep."

Galaksi duduk di belakang Jordan. Motor-motor mereka akhirnya menuju ke belakang sekolah SMA Ganesha. Warjok adalah rumah bagi mereka. Persahabatan mereka bukanlah persahabatan yang sempurna. Malah sangat jauh dari kata sempurna. Banyak masalah telah terjadi sehingga sanggup memecah belah mereka. Namun, hal itulah yang justru memperkuat. Kebersamaan yang telah terjadi tidak akan bisa dibayar oleh apapun. Karena yang namanya sahabat sejati akan selalu ada dan menemani di saat suka maupun duka.

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang