Bulatan bulan yang begitu besar menerangi malam yang kelabu. Angin yang berhembus memang tidak begitu kencang, tapi jika seseorang mencoba menghirupnya dalam-dalam ke dalam paru-paru mereka, maka angin ini akan terasa begitu menusuk di dada.
Di tengah keheningan, lima orang pria berjalan sambil berusaha menahan jatuhnya langkah mereka sesamar mungkin. Kelima pria itu bersenjata lengkap, ada beberapa yang membawa Bastard sword, ada yang membawa long sword, ada pula yang membawa tongkat khas milik seorang druid.
Jalanan setapak yang pada masing-masing celahannya memiliki beberapa helai rumput lepes ketika kaki mereka menginjaknya tanpa sengaja, meninggalkan sebuah jejak kaki yang samar di jalan berpaving.
Barak-barak prajurit memiliki jarak sekitar 15 meter satu dengan yang lainnya. Barak-barak itu berjumlah lebih dari 50, dan di setiap barak yang mereka masuki, semuanya kosong dengan banyak mayat yang tergeletak dengan kondisi mengerikan.
Terpotong, terpenggal, teriris, dan buraian dari isi perut mereka berhamburan di lantai.
"Kiiiii~ ...."
Suara memekik tinggi saling bersahutan. Untuk para kesatria ini suara itu diidentifikasi sebagai Harpy, makhluk bersayap yang memiliki tubuh seperti Manusia, serta memiliki ceker besar seperti elang.
Lalu ada juga suara decitan Goblin yang terdengar. Mereka adalah musuh abadi Kekaisaran.
"Bagaimana Martell-san?"
Martell memandang ke arah seorang pria dengan armour chainmail, pria itu adalah asistennya. Dengan hanya sebuah anggukan, pria itu langsung mengerti dengan maksud Martell.
"Baiklah Martell-san."
Martell mulai memberi aba-aba kepada para kesatria di sampingnya. Aba-aba itu berarti mereka harus tetap bersama dalam kondisi apapun. Sepertinya, bukan hanya kedua makhluk demihuman itu, tapi ada sesuatu yang jauh lebih mengerikan lagi yang menanti mereka.
Aura sihir yang begitu pekat dan menusuk mampu membuat bulu-bulu kuduk mereka berdiri tegak. Mungkin, aura ini tidak sekuat milik penculik Alice, tetapi setidaknya aliran ini jauh terasa lebih liar.
"Hati-hati!"
Martell memukul pelan chest armour dari masing-masing mereka. Ini dilakukannya agar para kesatria itu tidak jatuh mentalnya di bawah tekanan aura mengerikan ini.
"Tentu saja, Braughster-dono."
Seorang kesatria yang menjawab mencabut long sword dari pinggangnya. Dalam kondisi apapun, mereka harus siap sedia bertempur, maka dari itu yang lainnya juga mulai menyiapkan senjata mereka.
Satu orang druid, seorang archer, satu orang knight, dan yang terakhir Martell yang juga seorang knight, dan asistennya yang bertipe healer.
Semuanya telah siap bertempur, meskipun musuh yang datang nanti merupakan makhluk yang mengerikan, tapi itu'lah resiko menjadi seorang kesatria.
Mereka tetap berjalan bersama, dengan Martell berada di depan sebagai pemimpin barisan.
Memastikan ada seseorang dari para prajurit di barak yang selamat, setelah itu mereka harus segera kembali ke sisi sang putri.
"La-lari ...." seorang pria dengan sebelah lengannya yang putus, berseru dengan nada yang lirih. Kondisinya sangat parah, bahkan, sudah bisa dikategorikan sekarat.
"Jangan khawatir, kami akan menyelamatkanmu."
"Ti-tidak ... j-jangan ... cepat la-lari!"
Tatapannya yang terlihat bergetar, menunjukan seberapa besar dia telah menderita. Berson, healer sekaligus asisten Martell, berusaha menyembuhkan pria itu dengan sebuah mantra tingkat 2. Setidaknya ini mampu mengakhiri pendarahannya, dan juga menutup beberapa bagian luka yang menganga.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
VAILEA 'The Devils King Return'
ПриключенияIwasaki Mamoru, seorang penulis light novel hikkikomori yang harus menerima kenyataan bahwa dirinya telah terlempar ke dalam dunia ciptaannya sendiri. Terjebak di dalam tubuh karakter seorang Raja Iblis, kini Mamoru harus mengikuti kegilaan dari pa...
