Hades and His Little Persephone Bagian 2.

9.5K 1K 89
                                    

.
.
.
.
.





Sampagne kembali ia tuangkan kedalam gelas kecil dalam genggamannya. Terkadang, minuman manusia ini terasa begitu melegakan tenggorokan.



Ia mengalihkan pandangan pada tengah ruangan. Terdapat ranjang besar disana. Dan seorang malaikat cantik.



Sangat sempurna pikirnya.




Sudah dua hari si cantik itu belum membuka mata. Tidak. Dia tidak sedang sakit atau pingsan atau yang lainnya. Hanya saja, Hades-park chanyeol, masih enggan untuk melepas mantranya.


Ia masih sangat menikmati paras ayu itu. Bagaimana rupa itu terpahat terlampau sempurna. Semua terasa begitu pas. Matanya kecil namun tak ada yang bisa menolak pesona dari bola mata berwarna biru kelam dan jangan lupakan bulu mata lentik yg menghiasi. Warna Safir. Ya, warna mata yang mampu menjerat seorang Raja Neraka. Tatapannya begitu tajam namun menawan. Bagaimana hidung bangir itu begitu anggun. Dan bibir berwarna semerah mawar yg baru mekar. Bibir yang sudah chanyeol klaim sebagai bibir yang akan selalu ia damba.


Jangan berfikir—jangan pernah berfikir Chanyeol akan membiarkan makhluk seindah itu hanya terbaring tidak berguna diatas ranjangnya. Ah tidak tidak. Bukan sesuatu yang berlebihan. Chanyeol hanya well mencumbunya.

Karena kau tahu? untuk apa ia membiarkan mantranya mempengaruhi miliknya selama itu?

.

.

.

.

.

.

.

"—baik yang mulia", para pengawal itu segera pergi sesaat setelah Zeus—KrisWu mengisyaratkan mereka untuk meninggalkan tempat.

Dua hari. sudah dua hari putra kesayangannya menghilang. Baekhyunnya yang manis kini tak jelas keberadaannya.

Sebenarnya ini terasa sedikit aneh. Kris tak pernah sekalipun tidak bisa merasakan kehadiran putranya seperti ini. Meski baekhyun sedang berada jauh darinya ia akan tetap bisa merasakan kehadiran putra manisnya itu dengan kekuatannya. Namun kali ini berbeda. Ia sama sekali tak merasakannya. Setahunya hanya ada dua orang yang berkuatan sama dengannya yang mungkin bisa melakukan hal ini.

Ya, mungkinkah itu mereka? Mungkinkah—















Hades ataukah poseidon?









.

.

.

.

.

.

.

.







Poseidon tak pernah menyangka jika sahabatnya zeus akan melakukan penyerangan sedemikian mengerikannya.


Bagaimana tombak petir itu menyala nyala di angkasa. Poseidon tak pernah melihatnya semarah ini. Apalagi sampai melakukan penyerangan yang sudah pasti zeus akan memicu kerusakan yang sangat besar bagi manusia.


"Sejujurnya kau sudah mengetahui jika aku bukanlah seorang penyabar kris"


Kai kim. Sang penguasa laut. Memulai dengan pembawaannya yang begitu berwibawa.


"Dan kau pun begitu paham jika aku begitu menyayangi putraku"

"Jika tujuanmu meninggalkan olympus untuk mencari persephone kemari, maka kau akan menemui kegagalan—

Tidakkah kau berfikir jika aku sudah menikah ?"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.







Perlahan namun pasti, kelopak mata itu perlahan terbuka. menampilkan sepasang safir yang mengintip dari celah bulu bulu lentik itu.



Ahh, sang tuan puteri telah bangun dari tidur panjangnya.



Baekhyun mengedarkan pandangannya pada seisi ruangan. Ini bukan di olympus.


Olympus dipenuhi bunga bunga indah yang bermekaran dan para okeanid yang setia mengelilinginya. Bukan dinding dari batuan alami berwarna zamrud dan merah darah. ruangan ini terlalu dingin dan menakutkan.

"Tidakkah tidurmu Nyenyak—

Sayang?"

Baekhyun terkejut tentu saja. sejak kapan pria itu berada di sofa? Bukankah sedari tadi ia hanya sendiri?

"Kau—"

"Aku hades. suamimu"






































Tbc.

Hades And His Little Persephone [Chanbaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang