4

2.7K 424 14
                                    

Kinan menutup botol teh kemasan yang baru saja dibelinya di kantin, bersama Dena. Kemudian tak sengaja berpapasan dengan Attala yang baru keluar dari ruang dosen dengan wajah masamnya. Namun ekspresi tersebut langsung berubah saat melihat cewek yang berjalan tak jauh didepannya.

"Kinan," panggil Attala, cewek itu menoleh.

"ada jam abis ini?" lanjutnya.

"enggak," jawab Kinan. Sedangkan Dena sedari tadi sudah melempar tatapan menyelidik padanya.

"temenin aku dong,"

"kemana?"

"kantin, yuk." ajak Attala.

Kinan langsung melirik Dena disebelahnya, "tapi aku udah makan, Ta." ucap Kinan.

"aku tau, makanya aku bilang temenin kan?"

Kali ini Kinan terdiam, memang benar sih kata-kata Attala.

"kak Atta sama Kinan pacaran?"

Pertanyaan yang terlontar dari bibir Dena sukses membuat Kinan mati berdiri saat itu juga. Ia langsung melirik Dena kesal.

Attala menaikkan alis namun tak dapat menyembunyikan senyum mendengar pertanyaan polos tersebut dan juga melihat reaksi refleks dari Kinan yang baginya lucu.

"yaudah sana gih, gue ke kelas. Duluan kak," Dena menepuk bahu Kinan sekilas lalu berpamitan. Bahkan sebelum Kinan menyetujui ia sudah keburu lari.

Lagi, karena tidak ada jawaban dari dua orang itu, Dena jadi yakin seratus persen bahwa Kinan berpacaran dengan Attala.

"yuk,"
Attala memutar tubuh Kinan yang masih menatap kepergian Dena, kemudian berjalan menuju kantin.

Saat itu kantin tidak begitu ramai, hanya ada lima atau enam orang yang masih bercokol disalah satu meja.

Tak sampai lima menit Attala sudah duduk didepan Kinan dengan sepiring gado-gado, buatan Bu Ida. Memang gado-gado Bu Ida adalah yang paling uenakk se-antero kampus, harganya pun masih lebih murah daripada yang dijual dipinggir jalan. Diitung ngepas buat anak-anak kosan, katanya.

"kamu gak makan lagi?"

Kinan yang sedari tadi memperhatikan Attala, menggeleng.

"mau?" tawar Attala.

"enggak, masih kenyang."

Attala mengangguk. Ia terdiam memperhatikan gerak-gerik cewek yang duduk didepannya, agak aneh hari ini.
Kinan meraih tugas milik Attala yang tergeletak disebelahnya kemudian melihat-lihat isinya.

"dicoret semua?" tanya Kinan melihat banyaknya coretan disana, Attala hanya mengangguk. "susah banget ya nyusun bab tuh?"

"enggak, dosennya aja banyak gaya." gumam Attala masih sibuk mengunyah.

Kinan terkekeh, "kalo aku gak ada tugas, boleh aku bantu?" ucapnya.

"harusnya aku yang ngomong gitu, mau aku bantuin?" ganti Attala yang menawarkan diri.

Dari jurusan saja sudah berbeda, gimana isi mata kuliahnya. Hanya saja bagi keduanya tidak ada salahnya menawarkan bantuan, barangkali memang butuh.

"hm, boleh-boleh. Tapi nanti kalo aku ada tugas," ucap Kinan disusul tawa dari Attala.

Selama kurang dari satu jam Kinan dan Attala asik mengobrol di kantin, membicarakan berbagai hal bahkan yang tak penting sekali pun.
Mereka baru beranjak ketika ponsel Attala menjeritkan ringtone tanda panggilan masuk, dari teman sekelasnya yang mengabarkan bahwa dosen sudah datang.

✔ [0.1] AN ACCIDENTALLY - KINAN chap. 1 // Lee TaeyongWhere stories live. Discover now