TOKO BUKU

1.2K 56 1
                                    

Kembalinya Kamila sangat membuat syamira terkejut, dan memang benar hari ini adalah hari terakhir hukuman untuk kamila. Dan kamila bisa kembali sekolah lagi sekarang. Syamira sebenatnya tidak tau harus senang atau sedih, pertama dia itu senang karena bagaimana pun juga kamila adalah temannya, walaupun sekarang sudah tidak terlalu sedekat dulu. Tapi syamira juga sedih, kalau misalnya kamila sudah kembali, apakah kamila akan berusaha untuk mendapatkan nathan lagi?

Syamira kini sedang duduk dibangkunya, sambil memangku wajahnya dengan tangan kanannya. Dengan tatapan kosong mengarah kedepan. Sampai syamira terkejut karena ada orang yang menepuk pundak kanannya dengan ucup kuat. Saat dia lihat, syamira kembali terkejut karena yang menghentikan nya dari aktifitas melamunnya adalah alfian.

"Fian? Lo ngapain?" tanya syamira.

"Lo dipanggil sama papa, disuruh keruangan papa gue sekarang!" jawab alfian tanpa melihat kearah syamira.

"Emang ada apaan?"

"Lu ngerti kata sekarang gak?! Cepet!" ucap alfian lalu bergegas pergi. Syamira hanya bisa menghembuskan nafas berat karena sikap alfian yang sangat dingin. Syamira hanya mengikuti langkah alfian. Alfian pun berhenti tepat didepan ruang kepala sekolah, dan syamira juga berhenti.

"Masuk! pak adnan udah nungguin." perintah alfian. Layaknya anak kecil yang disuruh oleh ibunya. Syamira langsung menurut apa yang diperintahkan alfian.

Tok tok tok

"Iya, silakan masuk. " sambut adnan dari dalam ruangan. Syamira pun mulai masuk beriringan dengan alfian."Silahkan duduk." ucap adnan mempersilakan syamira duduk didepan meja hadapannya. Sedangkan alfian duduk disofa sambil asik mengotak ngatik sebuah robot berukuran sejengkal tangannya.

"Maaf pak sebelumnya, ada apa ya pak?." tanya syamira sambil sesekali melihat kearah alfian yang kelihatan sibuk sendiri.

"Jadi begini, bapak manggil kamu, karena bapak mau tau tentang jawaban atas permintaan bapak agar kamu jadi guru privatnya alfian jadi apa jawaban kamu?" tanya adnan.

"Ohh soal yang itu pak, hmm, saya bersedia pak." jawab syamira bersemangat. Karena setelah dipikir pikir, baginya ini adalah kesempatan untuk dia mendekatkan dirinya ke alfian. Maksudnya mendekatkan diri itu, biar alfian itu gak cuek dan seengganya syamira bisa tau alasan kenapa alfian bersikap seperti itu ke syamira, ya, walaupun emang alfian itu sikapnya emang dingin kesemua orang.

"Ohh, bagus kalau gitu, kalau mulai nanti dimulainya gimana?" tanya adnan.

"Bisa pak, sehabis pulang sekolah."

"Nah, kalau begitu alfian, nanti kamu pulamg sekolah bareng aja sama syamira ya, biar papa bisa jemput feli kesekolah." ucap adnan ke alfian yang masih sibuk bahkan tidak perduli dengan yang diucapkan papanya sendiri. Karena tidak mendapat respon, adnan mulai kesal. "Alfian!"

"Iyaa!" ujar alfian singkat jelas dan padat.

"Hmm, maafin sikap alfian ya." adnan tau bahwa syamira selalu menjadi sasaran bagi anaknya.

"Iya pak, semoga saya juga bisa merubah sifat dan sikap alfian." ucap syamira sambil melihat kearah alfian.

Setelah itu bel tanda masuk pun berbunyi. Syamira yang menyadari bunyi itu pun langsung mengajak alfian untuk kembali kekelas. Alfian yang sedang serius merakit beberapa bagian dari badan robot yang dia beli. Dia sengaja membeli yang belum jadi, agar dia bisa merakitnya sendiri.

------

Setelah berjam jam belajar didalam kelas, akhirnya bel pulang pun berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar dari kelas untuk pulang menuju kerumahnya masing masing. Syamira mengedarkan pandangannya kesetiap kerumbunan siswa yang berlalu keluar gerbang sekolah.

I'M not FINE [END]Where stories live. Discover now