PP 2~patah hati~

30.2K 1K 3
                                    

PRANGGGG.....
sepontan gelas yang ada di tanganku terjatuh saat aku melihat siapa calon suami dari kakak ku,dia...ya dia...seseorang yang selama ini aku cintai ternyata akan menjadi suami dari kakak ku.
"Kak alan..."gumam ku lirih sambil menahan tangis.
Aku menahan tangis ku hanya Karena aku tak ingin mengacaukan acara penting kakak ku ini,aku bukanlah orang yang kuat,aku cengeng tapi untuk malam ini ya...hanya untuk malam ini aku akan berusaha kuat dan terlihat biasa saja.
"Ya Allah aby......."kaget mama ku saat gelelasku jatuh dan pecah.
Seketika semua orang terfokus padaku,karena jarak antara ruang tamu dengan ruang makan sangatlah dekat. Dulu kata ayah,ayah sangat suka melihat mama memasak oleh sebab itu ayah sengaja membuat ruang makan di rumah kami dapat terlihat dari ruang tamu.
"An....anu...ma...aby.....aby bakal bersihin ini kok.."kata ku gugup saat aku menemukan tatapan tajam dari kak alan.
Sebegitu marahkah kak alan padaku,hanya karena aku membuat insiden kecil di acaranya.
Ya...aku tau,siapapun pasti marah jika acara berkesannya dikacaukan oleh seseorang,apa lagi seorang bocah ceroboh sepertiku ini.
"Gak usah by,biar mbak nah aja yang bersihkan,kamu gak papa kan by?"tanya kak dara yang saat ini tengah bersama ku.
Ralat bukan hanya kak dara tapi semua orang tak terkecuali keluarga kak alan.
"Oh....ini aby?...ya Allah...sudah besar rupanya?"kata tante itu ah...pastinya dia adalah mama kak alan.
"I....iya tan"jawabku bingung,sambil melihat mama ku.seolah tau apa yang ada di fikiranku akhirnya mama pun memperkenalkanku dengan tante itu.
"Salam dulu gih by,ini tante elin bundanya alan,dan ini om darma ayahnya alan,sekaligus sahabat papa."jelas mama ku.
Kemudian aku pun menyalami satu persatu orang tua di hadapanku ini.terkecuali kak alan,jujur saja aku masih sangat teringat akan tatapan tajamnya itu,mengingatnya membuat nyaliku semakin menciut.
"Loh kok cuman tante sama om aja..? Alan nya enggak by?"tanya mama ku. Skak mat,aku bingung? Ya aku bingung,rasanya aku terlalu takut melihatnya,aku takut jika aku harus menerima tatapan tadi.
"By.....kamu gak boleh gitu loh,salam gih sama alan"kata ayah padaku.
"Tap...."
"By.....alan itu calon suami kakak mu lo,jadi ayo salam dengan calon abang iparmu"tambah mama.
Deg....sakit....ya sakit sekali saat mendengar mama mengatakan bahwa kak alan adalah calon suami kak dara.
"Ah..kau bodoh by,kenapa kau harus tak terima dengan perkataan mama,toh mama benar kan...kalau kak alan itu calon suami kak dara,"kata ku dalam hati.
"Sudahlah tante gak usah dipaksa aby nya,kalau aby emang gak mau, alan juga gak maksa kok tan"kata kak alan pada mama ku.
"Tapi kan Al...."
"Sudah sudah...dari tadi kalian asik ribut sendiri,aku dan darma sudah lapar ini....ayolah kita makan,"kata ayah ku memelas pada mama.
"Ah...iya jadi lupa sama makan malamnya,ya sudah ayo kita makan"kata mama ku mempersilahkan.
Dimeja makan aku hanya bisa diam dan mendengar apa yang bicarakan oleh mereka,dari cerita masa kecilnya ayah dan om darma,kisah cintanya ayah sewaktu sma hingga membahas mengenai bisnis mereka,sedangkan aku,aku hanya menjawab seadanya jika ada yang menanyaiku,jika tidak ya sudah diam.
Sejauh ini aku juga hanya mengaduk makananku,aku tak selera apa lagi sedari tadi ada sepasang mata yang diam diam mengawasiku,ya...itu sudah pasti mata kak alan,aku tidak tau apa maksud kakak ku meminta agar aku duduk di depan kak alan.
"By....kamu tau gak,dulu itu kamu rewel banget,,,kalau gak digendong tante pasti kamu selalu gak bisa tidur"kata tante elin mulai bercerita.
"Hmm...iy..iya tan"
"Oia by....tante juga gak habis fikir aja rupanya anak cengeng kaya kamu bisa jadi gadis cantik juga ya,pantesan aja alan nak..."
"Bun...."tegur kak alan tiba tiba membuat aku bingung,apa maksud dari perkataan eh lebih tepatnya ledekan tante elin itu ya?
"Ah...ya iya dong mbak,mama nya aja canti"kata mama narsis.
"Oia tan,tante tau gak....aby itu sebenernya paling suka sama sayur lodeh lo tan,sama kaya alan"tambah kak dara,jujur saja aku tak mengerti apa maksud kak dara,apa dia sengaja ingin memanas manasi ku.
"Oh...benar itu by? Kalau gitu,sering sering ya main ke rumah,tante sering lo masak sayur lodeh,untuk apa lagi coba?ya pastinya untuk maksa alan pulang,ah..anak itu kalau gak dipaksa mungkin gak pernah pulang"keluh tante elin.
"Bun....alan masih disini loh...."tegur kak alan dengan wajah tak suka.
"Ah.....emang kenapa kamu gak suka?"tanya tante elin ngotot.
"Sudah bun....gak baik ah ribut di meja makan,dirumah orang pula"kata om darma.
"Sudalah dar,anggap aja rumah sendiri,,,oia bagai mana kalau sekarang kita mulai saja membahas pernikahan anak anak kita ini?"usul ayah.
"Ah...ide yang bagus"setuju om darma.
Entah mengapa aku merasa tidak senang kalau harus mendengar musyawarah tentang penetapan tangal pernikahan kak alan dan kak dara,ah...mungkin ada baiknya jika aku pergi ke kamar saja.
"Bagaimana kalau 3 hari lagi mereka menikah dar?"tanya ayah.
"Ya...aku setuju saja,menurutku lebih cepat lebih baik,lagi pula semua persiapan dari gedung,katring hingga gaun juga sudah siap semua"jelas om darma .
Hah....3 hari lagi....sumpah,ini sakit sekali.mungkin saat ini aku sudah tak kuasa menahan tangisku,jadi kuputuskan untuk pergi kekamar,kemudian menangis sekeras kerasnya disana,lagi pula kamarku kan di rancang kedap suara.jadi jika aku berteriak sekencang apapun,aku yakin tak akan ada satu orang pun yang bisa mendengarnya.
"Yah....aby permisi ke kamar dulu ya,aby ngantuk"alasanku.
"Hmm ...ya sudah...mimpi indah ya sayang,jangan lupa baca doa"kata ayah sambil tersenyum padaku.
"Hmm ....semuanya aby permisi duluan ya"pamitku sambil tersenyum tipis.
Sesampainya dikamar aku langsung mengunci pintu kamar ku rapat rapat,kemudiam menangis sepuasnya.
Berjam jam aku menangis hingga tak terasa sudah jam 10 malam,mungkin saja kak alan dan keluarganya sudah pulang,ah tapi apa peduliku.
"Aku benci kak alan...aku benci juga kak dara..aku bencii.....aku benci...hiks...hiks..hiks...."tangisku disudut kamar.
TOK...TOK...TOK....
"By...buka pintunya"kata seseorang di luar sna.
"Dia?untuk apa dia kemari?"tanya ku tak suka.ya saat mengetahui semuanya aku jadi merasa sedikit membencinya,rasanya ingin aku sangat membencinya tapi apa? aku tak bisa.

Pengantin penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang