Namanya Alex

94 23 56
                                    

Bel masuk telah berdering sejak setengah jam yang lalu, namun seperti biasa belum ada guru yang memasuki kelas X-1. Hari ini bu Diah guru yang akan mengajar di kelas itu entah sedang apa sampai terlambat masuk kelas.

"Bu Diah mana sih kok nggak muncul-muncul juga. Apa jangan-jangan bosen kali ya sama kelas kita," celetuk seorang siswi yang bernama Agatha.

"Iya kali. Tau sendiri kan bobroknya kelas kita gimana?" Candy yang berada disamping Agatha hanya menimpali.

"Kita samperin yuk, daripada kita diomelin kaya dulu gegara pas jamkos malah nggak minta tugas," ajak Agatha kemudian.

"Lo yakin nggak akan di marahin sama Morgan cs kalo kita mau nyamperin bu Diah?" Candy menengok sebentar kearah Morgan yang kini tengah asik membuat video parodi.

"Gini deh lo lebih milih kena marah sama pak Samuri apa sama Morgan? Masa sama Morgan aja takut sih, urusan kecil itu mah. Nah kalo sama pak Samuri bisa-bisa kelas kita dapat catatan buruk lagi dong di BK dan gue nggak mau hal itu terjadi,"

"Ya udah ayo."

Mereka berdua bergegas meninggalkan kelas untuk mencari bu Diah namun saat di koridor mereka bertemu dengan lelaki paruh baya yang banyak dikenal dengan nama pak Samuri guru BK yang terkenal garang macam kak rosnya upin ipin.

"Kalian dari kelas X1?" tanya pak Samuri ketika jarak antara Agatha dan Candy telah dekat.

"Iya pak, ini kami mau mencari bu Diah karena ia telah terlambat 30 menit di kelas kami," jawab Agatha sopan.

"Oh iya saya baru saja mau ke kelas kalian bu Diah nitip tugas sama saya, ini," ujar pak Samuri sembari memberikan selembar kertas kepada kedua murid di depanya itu. "Jangan lupa dikumpulkan di mejanya bu Diah dan jangan karena kelas kalian jamkos kalian bebas membuat kegaduhan nanti saya akan cek ke kelas kalian," imbuh pak Samuri berikutnya.

"Baik pak akan segera kami kerjakan. Terimakasih." Agatha dan Candy segera menuju ke kelasnya untuk segera mengerjakan tugas dari bu Diah. Hingga tepat saat melewati lapangan tempat dimana anak-anak biasanya berolahraga, Agatha berhenti sejenak ia mengamati sesosok pria yang sepertinya tak asing baginya. Tunggu bukanya pria itu yang tak sengaja bertabrakan denganya kemarin, pikir Agatha.

"Can bentar deh gue mau tanya sama lo, tapi janji dulu lo jangan ngejek gue ya?" pinta cewe berambut poni tersebut.

"Tanya apaan sih Tha lo nggak dengar tadi pak Samuri bilang apa tugasnya harus dikumpul lo kenapa malah berhenti disitu sih." Candy yang tadinya berjalan mendahului Agatha terpaksa ikut berhenti ketika melihat sahabatnya itu berhenti sembari menatap kearah lapangan.

"Lo janji dulu."

Karena malas berdebat dengan Agatha akhirnya Candy mengiyakan saja apa yang diminta teman sebangkunya itu.

"Gue mau tanya lo kenal nggak sama cowo yang lagi duduk di pinggir lapangan itu," tunjuk Agatha malu-malu.

"Kan ada dua Agatha sayang, yang mana?"

Agatha menghela nafas sebentar kemudian berkata. "Yang lagi megang bola basket itu lho Can masa lo gak tau sih, nah sekarang lagi dribble bola tuh."

"Ohh yang itu, namanya Alex lengkapnya sih Alex Fernando. Kenapa kok tiba-tiba tanya dia? Ohh, wait jangan-jangan lo suka ya sama dia?" tebak Candy dan sialnya malah memunculkan semburat merah di kedua pipi Agatha.

"Nggak lah orang gue nggak kenal sama dia," bantah Agatha. "Udah ah ayo balik, katanya tadi mau ngerjain tugasnya bu Diah." Ia kemudian cepat-cepat menarik tangan Candy untuk segera meninggalkan tempat tersebut.

Candy hanya tersenyum ia tahu sahabatnya itu tidak akan mungkin jatuh cinta dengan seseorang yang belum ia kenal. Dengan yang sudah ia kenal saja ia sampai sekarang jomblo, apalagi ini yang katanya ia belum kenal. Agatha itu adalah tipe cewe yang sulit untuk jatuh cinta, bukanya ia tak percaya cinta, tapi ia hanya takut kejadian lama yang menimpanya beberapa tahun lalu terulang kembali. Tapi anehnya, baru kali ini seorang Agatha menanyakan perihal cowo kepadanya. Biasanya juga saat ia, Agatha, Hana, dan Manda tengah mengadakan quality time berempat dan sedang membahas cowo, Agatha pasti langsung berpura-pura tidur menghindari percakapan yang ada.

"Alex ganteng lho Tha, lo nggak mau gitu gebet dia siapa tau nyantol terus taken deh jadinya," goda Candy.

"Taken pala lo."

Mendengar jawaban Agatha, Candy hanya tertawa.

"Lagian ya Tha menurut gue Alex orangnya baik kok, dia itu anak basket sering ikut pertandingan juga sih nggak kalah sama kak Malik, terus ya dia tuh anaknya ramah banget dan nggak sombong walaupun dia masuk daftar siswa populer." Lagi-lagi Candy menceritakan kelebihan Alex pada Agatha, siapa tahu Agatha memang benar menyukai Alex.

"Lo kok bisa tahu banget soal Alex sih, jangan-jangan lo pernah suka ya sama dia?" tebak Agatha.

"Alex emang baik tapi sorry dia bukan tipe gue," jawab Candy.

"Ya iyalah tipe lo kan yang tampangnya bad boy kaya Devano."

"Nah itu tahu lo, eh btw gue punya kontaknya Alex lho lo mau nggak?"

"Hah serius lo? Demi apa?"

"Tapi boong." Setelah mengatakan hal tersebut Candy dengan cepat mengambil langkah seribu untuk menghindari cubitan maut dari Agatha.

"KENDI SIALAN YA LO AWAS AJA KALO UDAH SAMPAI KELAS GUE JADIIN MAKANAN HIU LO BIAR TAHU RASA."

¤¤¤

Terimakasih telah membaca cerita Agatha

Ada yang nungguin cerita ini???

Ada??

Nggak ada?

Nantikan kisah Girls Series lainya


[Girls Series] AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang