PP 19~kenapa Tidak ngidam?~

17.8K 508 4
                                    

Jika dihitung hitung,usia Kandunganku sekarang sudah memasuki dua bulan,aku sedikit cemas karena selama awal kehamilanku aku tak pernah menginginkan sesuatu yang aneh aneh,seperti yang bunda atau mama katakan bahwa wanita hamil pada umumnya akan mengalami fase di mana dia menginginkan sesuatu yang aneh aneh atau masyarakat indonesia kenal dengan istilah ngidam,terlebih lagi perut ku juga tak kunjung membuncit. Bahkan sudah berulang kali aku mengajak kak Alan ke dokter kandungan,namun berulang kali juga dia menolak ajakanku,padahalkan aku hanya ingin memastikan sebenarnya aku hamil atau tidak.

Seperti halnya dengan hari ini,aku mematut diriku di depan cermin panjang yang ada di dalam kamar ku sambil mengusap perutku yang rata.

"Nak,kamu sebenernya ada di dalam enggak sih,jangan Php in mama dong nak"kataku bersedih.

"Tunggu dua bulan lagi by,pastinya bakal besar,kamu kok gak percayaan banget sih"kata kak alan tiba tiba sambil memelukku dari belakang.

"Gak sabar kak,masa tante tetangga bunda aja perut nya udah gede,kok aby belum"gerutuku sebal.

Nah jadi ceritanya,sekarang aku dan kak alan sudah memutuskan untuk pindah ke rumah bunda,mungkin sudah tiga hari kami disini. Awalnya memang kami tak ada niatan untuk tinggal di rumah bunda,akan tetapi bunda khawatir dengan keadaanku terlebih lagi dua minggu yang lalu aku dan kak alan mendapat kiriman yang berisi bayi tikus dalam keadaan tak bernyawa. Jujur saja aku pribadi sangat takut,terlebih saat ini aku tengah mengandung,bisa sajakan peneror itu mengancam bayi yang ada di kandunganku. Dia kira aku tidak peka apa dengan ancamannya.

"Ya ampun by,tante Yori kan hamil udah 7 bulan,la kamu baru 2 bulan,inipun masih perdana, ya wajarlah kalau perut dia udah buncit"jelas kak alan sambil mencubit pipiku gemas.

"Tapi kak,masa dia gak percaya aku hamil,terus masa katanya aku hamil anggur kak,kak ayo kita ke dokter kita pastiin aby hamil beneran apa cuma anggur kak"rengekku sambil menatap wajah kak alan.

Kulihat ada kilatan marah di matanya,apa dia marah pada tante itu ah maksudku tante Yori.

"Hust....udah biarkan aja, kakak yakin kok,kamu hamil beneran gak mungkinlah hamil anggur,suami kamu aja manusia kok bukan anggur"kata kak alan sedikit tertawa.

"Tapi kalau ak....."kalimatku terpotong karena aku merasakan kak alan menciumku sekarang.

Kurasakan ciumannya tidak biasa kali ini sedikit kasar.
Ya terkadang inilah yang dia lalukan untuk meredam emosinya. Seperti halnya saat kami menerima paket itu, malamnya kak alan bermain kasar dengan ku,agak miris sih ya,tapi ya udalah mungkin memang pembawaannya seperti itu,ketimbang dia berubah menjadi pendiam lebih baik seperti ini.

"Ups....ganggu ya"kata seseorang yang tiba tiba masuk kamarku.

Saat ku lihat ternyata dia kak Ryan sambil membawa segelas susu coklat di tangannya, ya kak Ryan memang tinggal disini,kata kak Alan sudah sejak duduk di bangku sd kak Ryan tinggal di keluarga Agra. Sebab, kak ryan adalah sebatang kara,ayahnya adalah tangan kanan Ayah mertuaku,namun naas ayah kak Ryan telah meninggal akibat kecelakaan pesawat saat menuju ke bangkok untuk sebuah kunjungan bisnis menggantikan ayah kak alan,sedangkan ibunya entah kemana semenjak perceraian dengan ayahnya,bahkan kata kak Ryan sebenarnya kak Ryan itu punya adik perempuan,mungkin jika sekarang masih ada pastinya dia sudah seusiaku.

"Kenapa?ketus kak alan sambil menghampiri kak Ryan yang tengan menyengir bagai tirex eh maksudnya kuda.

"Gak ada sih,cuma mau tanya adek gue udah minum susu apa belum"katanya sambil melihatku.

"By....udah minum susu belum?"tanya kak Ryan padaku sambil tersenyum.

"Belum kak,"jawabku sambil tersenyum manis. Kulihat kak alan hanya menatap tak suka pada kak ryan.

Pengantin penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang