sulit di percaya

1.5K 59 0
                                    

"Kenapa lo pergi saat gw butuh lo buat penyemangat disaat gw mulai putus asa?"


Tiga bulan kemudian...

Setelah tiga bulan kejadian itu, dan bella pergi untuk selamanya. Kini syamira tinggal bersama dengan neneknya, nenek syamira datang dari desa untuk menjaga syamira. Syamira kini menjadi sangat tertutup, dan tidak seceria dulu. Sering mengurung diri dikamarnya.

Pagi ini syamira harus berangkat kesekolah. Syamira turun dari kamarnya dan menuju tempat makan, sudah terdapat neneknya yang sedang menyiapkan makanan untuk syamira. Tapi seperti biasa syamira selalu menolak untuk sarapan, dia langsung pergi kesekolah.

Neneknya bingung bagaimana cara menghibur cucunya. Tapi satu satunya cara yang dia tau, yang bisa membuat syamira senang lagi adalah nathan. Tapi sayangnya satu bulan yang lalu nathan pindah ke jakarta. Mungkin itu lah yang membuat keadaan syamira makin buruk, disaat dirinya sedang terpuruk, semua orang yang bisa menenangkannya malah pergi.

Hanyalah windy dan juga keylia yang bisa menghiburnya. Setelah kejadian itu kamila juga pindah ke jakarta, sedangkan gibran tidak tau kemana. Semua hilang disaat waktu yang bersamaan, syamira tidak tau kenapa nathan bisa sampai pindah ke jakarta, sedangkan orang tuanya berada dibandung.

Kini syamira sedang menunggu kedatangan angkutan umum, sambil mendengarkan musik dengan headset yang terpasang ditelinganya. Tidak lama kemudian angkot pun datang, tapi saat syamira ingin menaiki ada sepeda motor yang berhenti tepat didepan nya. Syamira cukup terkejut, karena kecepatan motor yang lumayan kencang hampir ingin menabraknya.

Sambil melepas helm yang dia kenakan. "Bang jalan aja, dia mau naik motor ama saya."

"Varo?"

"Mir, gw minta maaf ya gak bisa nemenin lu pas kejadian itu."

"Lu kemana aja? Kenapa lu pergi saat gw lagi butuh lo."

"Maaf mir, gw bener bener minta maaf. Gw denger nathan pindah?"

"Hm."

"Yaudah naek biar gw anter."

"Lu bukannya..."

"Sekedar nganterin gapapa kan?"

"Hm."

Akhirnya syamira diantar oleh alvaro yang entah sejak kapan dia kembali dari kampungnya. Ya, selama ini alvaro tidak terlihat karena dia pulang kampung. Karena kondisi ibunya yang kurang baik. Alvaro juga memutuskan berhenti dari sekolah karena biaya. Alvaro tinggal bersama bibinya dibandung sedangkan ibunya di aceh. Sedangkan ayahnya, sudah meninggal sejak tiga tahun yang lalu.

Sepanjang perjalanan mereka hanya bergelut dengan pikiran masing masing. Tidak ada percakapan. Sampai akhirnya syamira berani mengeluarkan suara. "Kondisi ibu lo gimana?"

"Belum ada kemajuan."

"Semangat ya! Lo harus jaga ibu lo. Kehilangan bukan hal yang baik, apalagi kehilangan sosok yang telah melahirkan kita. Jadi semangat! Gw selalu doain yang terbaik, buat kesembuhan ibu lo."

Srettt

Alvaro mengerem secara mendadak. Syamira dengan reflek, memegang jaket alvaro dengan kuat. "Lo kenapa?"

Alvaro membisu. "Kenapa lo baik banget mir?"

"Ha?"

"Disaat lo sedang merasa kehilangan, tapi lo masih mau nyemangatin orang lain, yang penderitaannya tuh masih dibawah apa yang lo alami?"

I'M not FINE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang