8

1.6K 263 8
                                    

Sesuai rencana, hari minggu vernon menjemput umji di kediamannya. Setelah meminta izin kepada mamanya umji untuk membawa putri bungsunya pergi jalan-jalan, mereka berdua pun berpamitan lalu berangkat.

Tak seperti biasanya kali ini vernon tak membawa ninja merahnya melainkan sebuah mobil sedan berwarna hitam yang terparkir di halaman depan rumah umji. Vernon membukakan pintu mobil untuk umji dan menyuruh gadis itu untuk masuk duluan. Umji hanya tersenyum canggung seraya mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil vernon.

Suasana kaku menyelimuti mereka berdua selama perjalanan. Vernon fokus menyetir sedangkan umji hanya diam memerhatikan jalanan dari balik kaca jendela. Meskipun sudah beberapa kali mengobrol, umji tetap saja masih belum terbiasa dengan kehadiran laki-laki setengah bule yang ada di sampingnya itu. Rasanya sangat tidak nyaman saling berdiam diri seperti ini.

"Ji" panggil vernon memecah keheningan.

"Iya?"

"Kaki lo udah ga sakit?" Tanya vernon basa-basi.

"udah ngga non."

Dan mereka terdiam lagi. Vernon seharusnya memanfaatkan keadaan seperti ini untuk mengajak umji mengobrol, mengenal lebih dalam gadis itu. Namun semua percakapan yang telah ia rencanakan menguap begitu saja dari kepalanya. Pikirannya kosong begitu berhadapan dengan umji.

"Kita mau kemana?" Sekarang gantian umji yang bertanya.

"Nanti juga lo tau." Jawab vernon cepat, terdengar sedikit ketus dan menyebalkan. Tapi maksud vernon bukan begitu, ia hanya grogi. Hal yang sangat langka bagi seorang vernon chwe grogi di hadapan seorang gadis.

"By the way, hari ini lo.. cantik-mm maksud gue biasanya juga tapi sekarang lebih.. cantik." Vernon meremas stirnya menyesal sudah meracau tak jelas.

Di sisi lain umji mati-matian menahan senyum lebarnya. Kedua pipinya terasa menghangat. Jari-jari tangannya saling bermain dengan sendirinya. Vernon sukses membuat jantungnya berdebar tak karuan. Tak mau vernon melihat pipinya yang memerah umji akhirnya beralih lagi menatap pemandangan dari balik jendela mobil.

.

.

"Kenapa.. kesini?" 一kalimat pertama yang umji ucapkan begitu mereka sampai di tujuan.

Amusement park.

Mereka berdua berjalan memasuki area taman hiburan yang sudah mulai terlihat ramai.

"Gue mau nebus kesalahan gue. Kita punya kenangan yang buruk disini, makanya mau gue perbaikin." Jelas vernon singkat.

"Tapi itu bukan salah kamu non. Seharusnya aku ga ngajak kamu waktu itu, maaf." Umji menghentikan langkahnya.

"Bukan sepenuhnya salah lo juga, gue emang ga seharusnya ngeremehin lo." Vernon ikut berhenti lalu menatap kedalam netra umji.

"So, lo mau kan bikin kenangan indah sama gue disini?"

Umji terdiam sebelum akhirnya mengangguk ragu. Senyum vernon mengembang melihat anggukan kecil dari gadis di hadapannya. Dengan seenaknya vernon menggandeng tangan umji seraya berjalan santai memasuki area taman hiburan, sementara umji hanya pasrah membiarkan tangannya berada dalam genggaman vernon.

.

.

Hampir semua wahana yang ada disana mereka coba. Dari mulai yang hanya senang-senang sampai yang memacu adrenalin. Setelah merasa capek mereka pun mampir ke stan-stan yang berjajar di sekitar area taman hiburan untuk sekedar membeli cemilan maupun bermain mini game.

One Side 一 verji [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang