Part 9

61.5K 7.6K 2.2K
                                    

SUDAH hampir seminggu Taeyong terkurung di ruang bawah tanah milik Chanyeol. Ia hanya di beri minum selama seminggu ini; tanpa makanan. Air minum yang di berikan pun sangat keruh. Tapi Taeyong tetap memaksakan diri untuk meminum air itu agar ia bisa bertahan hidup.

Keadaan Taeyong jauh mengenaskan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Ia hanya bisa merangkak; itupun dengan tertatih. Tulang rusuknya yang patah menjadi penghambat. Bahkan seluruh wajah serta tubuh Taeyong di penuhi oleh lebam.

Chanyeol menyiksanya setiap hari. Hanya menyiksaㅡ tidak berniat untuk membunuhnya.

Membuka mata pun Taeyong kesulitan. Kedua matanya bengkakㅡ penglihatannya buram. Untuk menangis saja Taeyong tidak sanggup, ia berpikir. Bisakah ia bertahan hidup jika setiap hari saja Chanyeol datang untuk menyiksa dirinya. Entah bagian tubuh mana yang akan patah sekarang.

Tulang keringnya saja sudah bengkok karena Chanyeol menendangnya dengan keras. Demi Tuhan Taeyong hanyalah seorang omega yang lemah! Sebuah keajaiban ia bisa hidup hingga sekarang.

Suara pintu kayu yang berderit menyadarkan Taeyong. Tubuhnya bergetar hebat; ia merasa takut.

"Ternyata kau masih hidup." suara Chanyeol terdengar begitu dalam; membuat tubuh Taeyong semakin bergetar.

Oh Tuhan.

Bisakah orang ini berhenti datang? Sungguh, Taeyong lebih memilih jika Chanyeol tidak pernah datang sama sekaliㅡmaksudnya, mengurung dirinya sampai membusuk disini pun tak apa. Asal jangan kembali untuk menyiksa dirinya.

Suara langkah kaki mendekat. Taeyong meringis saat Chanyeol menendang punggungnya; itu karena Taeyong tertidur menghadap tembok. "Kau tahu? Sepertinya kau benar-benar tidak penting. Buktinya si Jung kecil itu tidak mencarimu." ia tertawa remeh.

Taeyong merasa tertohok. Bukanㅡ bukan karena ia sakit hati. Tapi karena ia takut jika sesuatu yang buruk benar-benar terjadi pada Jaehyun. Tidak melihat Jaehyun selama seminggu membuat Taeyong merindukan anaknya itu. Ia merasa telah menjadi seorang Ibu yang buruk karena tidak bisa menjaga Jaehyun dengan baik.

Dugh

"Aaah.." Taeyong mengigit bibir dengan kuat saat Chanyeol menendang bahunya dengan begitu kuat. Ia tidak bisa menahan ini lagi, seluruh tubuhnya terasa begitu sakit.

Chanyeol tertawa bengis. "Jika tidak berguna, lebih baik kau mati." ujarnya sebelum kembali mengarahkan tendangan pada belakang kepala Taeyong. Membuat dahi Taeyong langsung terhantam dengan dinding di depannya; membuat kepalanya terasa sakit dan berputar dengan hebat.

Brakkk

Tubuh Chanyeol terlonjak saat pintu di hadapannya terbanting. Ia menatap ke arah pintu dan menemukan seseorang yang berdiri disana. "Siapa kau?!" Chanyeol tidak mengenal lelaki yang kini terus menatapnya dengan tajam. Seluruh tubuh lelaki itu di penuhi dengan tato hitam berbentuk ukiran kuno; mata merahnya menyala dengan terang.

Sudut bibir lelaki itu terangkat; membentuk seringai. "Kubunuh kau.." ia mendesis; layaknya seorang Raja ularㅡlalu tubuhnya langsung bergerak dengan cepat untuk menerjang Chanyeol.

╰●╮╰●╮

30 menit sebelumnya..

Mother《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang