1. Prologue

92.2K 7.3K 1.2K
                                    

Pagi itu Haechan terbangun dari tidur nyenyaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi itu Haechan terbangun dari tidur nyenyaknya. Dirinya langsung mandi, ganti baju dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Lee Donghyuck atau yang lebih senang disebut Haechan adalah seorang murid yang baru saja naik tingkat ke kelas dua. Haechan adalah laki-laki yang manis, namun polos. Enam bulan lalu ketika dirinya menyelesaikan semester pertamanya di SMA, ia menyatakan cintanya pada Lee Jeno, siswa paling populer di sekolahnya, memiliki eye smile yang bisa membuat meleleh dan sejak saat itu mereka berpacaran. Memang sangat mengejutkan ketika Jeno menerima pernyataan cintanya karena walaupun sangat manis, Haechan itu siswa biasa saja di sekolah.

Haechan keluar dari apatermennya dan berjalan menuju halte. Selama pacaran, Jeno belum pernah menjemputnya walau sesekali akan mengantar Haechan pulang ke rumah. Inilah yang membuat Haechan bingung. Sudah enam bulan pacaran tapi dirinya tidak bisa merasakan cinta yang tulus dari Jeno. Walau begitu Haechan selalu berpikir positif, Jeno itu orang sibuk, kapten basket di sekolahnya, anggota osis dan juga calon pewaris perusahaan besar di Korea, sempurna kan ? Lalu kenapa mereka masih pacaran, Haechan juga bingung akan hal itu. Tapi Haechan mencintai Jeno, itu yang ia percaya dan membuatnya yakin.

"Haechan-ah" Haechan menoleh, menemukan Jaemin, sahabatnya berlari ke arahnya yang sedang duduk menunggu bis datang.

"Tumben kau berangkat pagi sekali" ucap Jaemin. Haechan itu tipe yang suka masuk kelas disaat-saat terakhir, minimal lima menit sebelum bel masuk dirinya baru sampai kelas.

"Biar kutebak, Jeno ada latihan pagi!" Haechan mengangguk pelan. Jaemin melihat ke arah tangan Haechan, ada kotak bekal, pasti Haechan membuatnya untuk Jeno. Jaemin hapal sifat Haechan itu, karena itu dia tidak berkata apapun.

"Renjun bilang dia akan pulang dari China besok" ujar Haechan tiba-tiba "bagaimana kalau kita mengadakan pesta kedatangannya ?" usul Haechan. Renjun adalah teman mereka juga, satu kelas dengan Haechan dan Jaemin. Tapi bulan lalu katanya ada masalah keluarga yang harus ia selesaikan di tanah kelahirannya sehingga Renjun harus pulang ke China dan baru kembali besok, setelah satu bulan.

"Ah iya benar juga, besok di tempatmu ya" Haechan mengangguk "Nanti aku yang akan menghubungi Renjun" keduanya berdiri ketika bis yang akan mereka naiki datang. Keduanya masuk ke dalam bis, ada Jaehyun disana, kakak kelas Haechan dan Jaemin melambaikan tangan ke arah mereka.

"Hai kalian sini!" panggil Jaehyun. Keduanya akhirnya duduk bersebelahan dengan Haechan di samping Jaehyun di kursi paling belakang bis.

"Hari ini ekskul libur, aku hanya mau memberitahukan itu" ujar Jaehyun. Haechan dan Jaehyun itu berada di ekstrakulikuler yang sama, paduan suara. Sementara Jaemin tidak ikut ekskul apapun.

"Ah iya sunbae, terima kasih informasinya" ucap Haechan, menundukan sedikit kepalanya.

"Tidak usah formal begitu, aku kan tidak pernah galak padamu" balas Jaehyun sambil senyum-senyum.

"Dasar modus" gumam Jaemin sendiri. Mereka bertiga hanya diam setelah itu sampai akhirnya bis tiba di halte dekat sekolah ketiganya. Ketiganya jalan bersama sampai gerbang sekolah, masih tanpa pembicaraan apapun sebelum berpisah karena kelas mereka berbeda.

[END] [Markhyuck] 17 ! Not 24Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang