2. Confused

52.8K 6.5K 1K
                                    

MarkChan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MarkChan


Lee Donghyuck atau Haechan hanyalah siswa biasa saja, tidak populer tapi juga supel dan memiliki banyak teman. Haechan adalah anggota paduan suara di sekolahnya dan dirinya memiliki suara yang merdu. Hidupnya bisa dibilang biasa saja, orang tuanya yang tinggal di Jeju membuat dirinya harus bertahan seorang diri di Seoul. Tapi Haechan tidak pernah mengeluh, dirinya memiliki Jaemin, sahabatnya sejak jaman sekolah dasar dan juga Renjun, teman sebangkunya yang berasal dari China. Temen ekskulnya sangat baik pada dirinya dan tidak ada yang membencinya dirinya karena Haechan sangat baik. Kecuali mungkin satu orang, Lee Jeno, kekasihnya yang ternyata mengencaninya agar dia bisa dekat dengan sahabatnya.

Haechan sebenarnya tidak akan keberatan jika dari awal Jeno menolaknya dan meminta bantuan agar bisa mengencani Jaemin. Walau sakit hati Haechan itu bukan tipe manusia pendendam. Haechan hanya berpikir dirinya bisa membuat Jeno menyukainya dimasa mereka pacaran. Tapi jika itu tujuan Jeno, mengapa dia membiarkan hubungan mereka berjalan selama ini, enam bulan bukanlah waktu yang sebentar. Enam bulan Haechan selalu berharap dan selama itu pula hubungan mereka tidak bergerak kemanapun, bahkan sekedar pegangan tangan saja jarang apalagi berciuman.

Ketika melihat pertengkaran Jaemin dan Jeno saat itu, akhirnya ia mengerti, segelontar pertanyaan banyak tersirat di kepalanya. Apa dirinya tidak pantas bahagia ?

Dan ketika itu, ia merasakan sesuatu, rasanya sakit, apa ini sudah menjadi takdirnya ? Apa ajal akan menjemput dirinya di usia muda ? Apa ajal menjemputnya dengan perasaan marah, sedih, dan rasa bersalah tanpa memberinya kesempatan untuk bahagia ? Ia ingin bertemu ibunya, ia ingin bahagia bersama orang yang dicintainya, bersama Jeno. Tapi sepertinya semua itu tidak mungkin sekarang.

"Haechannie hiks Haechannie hiks.. Bangun" suara itu, suara tangisan itu, Haechan harap dirinya tidak pernah mendengar suara tangisan itu.

---------------------------------------------------------

Sebuah atap dinding berwarna abu, itu adalah hal yang pertama Haechan lihat ketika matanya terbuka. Dimana ini ? Haechan melihat ke sebelah kanannya, ada meja kecil disana, di sebelah tempat tidur dan di atasnya ada sebuah tempat minum dari plastik. Entah kenapa ia merasakan dingin pada tubuhnya, seperti dirinya tidak memakai sehelai pakaianpun dan kenapa sekujur tubuhnya terasa sangat sakit dan seperti ada sesuatu yang menempel pada perutnya.

Haechan akhirnya menoleh ke arah kirinya, matanya membola, menyaksikan seorang pria yang sedang terpejam dengan satu tangannya berada di atas perut Haechan.

"AHHHHHHHHHH" Refleks Haechan berteriak, berusaha untuk bangun dari posisinya walau badannya terasa sangat sakit. Pria yang ada di sebelahnya pun ikut terbangun karena terkejut. Entah kenapa Haechan malah mengambil gelas yang ada di atas meja dan melemparnya ke wajah orang yang dengan lancang sudah menyentuhnya, mana gelasnya masih penuh dengan air pula membuat si pria dan tempat tidurpun ikut basah.

[END] [Markhyuck] 17 ! Not 24Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang