PP 21~Labilnya BuMil Bapernya CalYah~

14.4K 473 9
                                    

Aku tiba di rumah sekitar pukul 9 pagi,karena lalu lintas yang sangat padat pagi ini melihat ini adalah akhir pekan.

Ku lihat istri kecilku tengah menyirami tanaman sambil sedikit bersenandung,apa dia sedang begitu bahagia?entalah melihatnya seperti itu lantas menghilangkan semua lelah yang ada pada diriku.

"Sayang......nih es cendolnya"kataku sambil memeluknya dari belakang.

"Astagfirullah,kakak ini ya,ngagetin aby aja,kalau aby tadi pingsan gimana?"kesalnya.

"Nyatanya kamu gak pingsankan?"

"Terserah kakak,sini es cendolnya,makasih"katanya sambil melepaskan pelukanku secara kasar.

"Loh kok ngambek sih"teriakku,saat melihat aby melenggang masuk kedalam rumah,setelah mendapatkan apa yang dimaunya.

"Aby.....aby sayang,jangan ngambek ya"rayuku.
Ah jujur saja ini sangat sulit bagiku karena aku bukanlah tipe pria perayu ulung,bahkan banyak yang bilang aku ini pendiam dan bersifat dingin,intinya saat ini aku sangat membutuhkan bantuan Ryan ataupun bunda,namum apa mau dikata, yang dibutuhkan entah kemana.

"Abyyyy...."panggilku lagi.

"Hmmm"jawabnya singkat.

"Abyyy...kamu dosa lo dipanggil sama suami jawabnya kaya gitu,"kesalku.

"Iss...kenapa sih kak, aby juga gak budeg lo"katanya sambil terus melahab es cendolnya.

Aku kesal melihat aku diabaikan begitu saja,dengan cepat aku merebut mangkok es cendol aby kemudian membantingnya ke lantai,hingga semuanya pecah berantakan di lantai.

"Mau kamu itu apa sih by?hah...kamu minta ini,minta itu,selalu aku turuti,gak tau bahkan aku lelah dan ingin istirahat aku rela pergi buat cari apa yang kamu mau,tapi gini balasan kamu,aku cuma mau kamu itu liat aku apa susah" teriakku emosi.

Kulihat aby hanya menunduk sambil menangis dengan tangannya yang memilin ujung bajunya,sedikit terbesit rasa tak tega namun mau bagaimana lagi,emosi sudah menguasai semuanya.
Kutarik lengan aby dan membawanya ke kamar,karena aku tau tak baik  bertengkar di tempat umum seperti ruang makan.

"Aw...sakit kak,,,hiks....hiks..."rintihnya.

"Apa by,sakit? Lebih sakit aku by....kayanya wanita hamil gak cuma kamu deh by,ku lihat mereka biasa biasa aja mandiri gak manja kaya kamu,bisa menghargai suaminya,dan pastinya gak labil kaya kamu,"kataku sambil menghempaskan nya ke tempat tidur kemudian aku langsung keluar kamar dan menuju ke mobilku.

Bragggg....
Kubanting pintu mobil yang tak bersalah itu,entah mengapa rasanya emosiku kali ini sangat sulit ku kendalikan.

"Al...lo mau kemana?"teriak Ryan dari luar mobil.

Tanpa menjawabnya aku langsung melajukan mobilku dengan cepat,tak peduli dengan jalanan sekitar yang lumayan sedang ramai.

***

Aby pov

Aku sangat sedih mendengar ucapan kak Alan,bahwa wanita hamil bukan hanya aku,aku tau itu,bahkan aku tau jika aku terlalu manja,tak bisakah dia memaklumi keadaanku,ah...iya aku tau,ini memang aku yang salah.

"Aby....kamu gak papa dek?"tanya kak Ray tiba tiba. Kak ray itu kak Ryan,aku sengaja memanggilnya kak Ray,entah mengapa aku juga tidak tau,intinya aku sangat ingin memanggilnya Ray.

"Ada yang sakit,apa alan berbuat jahat padamu?"tanyanya lagi.

"Tidak kak,kak kejar kak Al, Aby takut kak Al kenapa napa"mohonku dengan suara serak.

"Biarkan saja si brengsek itu By"ketus kak Ray.

"Kak,demi Aby....."mohonku sambil menangis.

"Baiklah baiklah,tapi janji pada kakak jangan ada air mata lagi"kata kak ray.

Aku hanya menganggukkan kepalaku,setelah itu kurasakan kak Ray memelukku dan kemudian pergi meninggalkanku.

Setelah kepergian kak Ray dan kak Alan yang entah kemana,aku langsung menuju ruang makan untuk membersihkan sisa pertikaian ku dengan kak alan.

"Aw...."pekik ku saat ada serpian kaca yang melukai jariku saat aku tengah membersihkan lantai.

"Ya Allah Aby.....itu jari kamu kenapa nak,kenapa kamu yang bersihin lantai kan ada bik rin,"kaget bunda yang baru pulang arisan.

"Rinnn....."teriak bunda.

"Iya Nya....."sahut bik rin,dari taman belakang.

"Kamu ini ya,dari tadi kemana aja,ini tangan anak saya jadi luka gara gara bersihin lantai sendirian"omel bunda pada bik rin.

"Bun....ini aby yang mau,hiks...hiks...jangan salah kan bik rin"kataku sambil menangis.kemudian kurasakan bunda melukku.

"Kamu kenapa,setau bunda tadi kamu biasa biasa aja,kamu ada masalah,cerita sama bunda sayang"bisik bunda sambil mengusap punggungku untuk menenangkanku.

"Kak Al bun...hiks...."kataku.

"Kenapa Al?ah...maksud bunda kita obati dulu luka mu ya sayang,setelah itu cerita ke bunda,jangan ada yang ditutup tutupi bunda gak suka itu,kamu paham kan?"kata bunda lagi.

Aku hanya mengangguk sebagai jawaban dan kemudian bunda menuntunku ke ruang keluarga untuk membersihkan luka pada jariku dulu.

Sembari luka ku di obati oleh bunda,mengalirlah ceritaku dari awal hingga akhir,bukannya aku ingin menjadi istri pengadu,tapi memang begitulah bunda,sangat sulit untuk menutup nututupi masalah darinya,ya akhirnya mau tak mau ya aku harus cerita juga.

"Dasar anak nakal,"kesal bunda.

"Bun, kak Al nya jangan di marahi ya,kan yang salah aby"kataku memelas.

"Kamu gak salah sayang,emang wajar kalau wanita hamil itu labil,dasar Alannya aja yang baperan,"kata bunda lagi sambil membelai rambutku penuh sayang.

"Tapi,aby gak mau kak Al dimarah bun,ya bun ya,jangan marahi kak Al"rengekku manja.

"Hmm....iya iya entar bunda pikir pikir lagi,demi kamu"kata bunda senang.

"Yey...makasih bunda ku sayang"senang ku sambil memeluk bunda.

"Iya iya......bunda juga sayang aby,makannya kamu jangan kaya tadi lagi ya,bunda gak mau kamu kenapa kenapa"

"Siap bos"kataku sambil berhormat pada bunda.

***

Segini dulu part 21 nya,maaf kalau masih belum bagus ceritanya,jangan lupa untuk selalu vote,coment dan follow arvin ya,,,

Pengantin penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang