Part 12

62K 6.9K 1.2K
                                    

ENTAH sudah berapa lama Jaehyun berlari sambil menggendong Taeyong untuk memasuki hutan. Yang jelas Taeyong merasa jika perutnya melilit; mual. Ini seperti perjalanan menggunakan kereta express yang sangat cepat, belum lagi angin kencang yang berhembus membuat lutuy Taeyong terasa lemas.

Jaehyun ternyata benar-benar menjadi seorang monster! Maksudnya, bagaimana bisa seorang manusia lari dengan kecepatan 180km/jam? Tidak ada yang bisa seperti itu!

Jadi selama di perjalanan, Taeyong lebih memilih untuk menutup mata dan mendekap tubuh Jaehyun erat-erat. Daripada ia harus mengeluarkan sarapan pagi nya kan? Lebih baik Taeyong memejamkan mata sembari memikirkan banyak hal yang menyenangkan seperti pergi ke taman bermain atau merangkai bunga di kebun kecilnya. Ah~ Taeyong jadi merindukan taman kecilnya yang selalu di rusak oleh Jaehyun.

Tak lama langkah kaki Jaehyun berubah menjadi pelan; lelaki itu terlihat sedang berjalan di suatu tempat. Merasa penasaran, Taeyong pun akhirnya membuka mata; seketika rahangnya jatuh saat mengetahui Jaehyun membawanya ke tempat yang begitu indah! Sangat indah, rasanya seperti Taeyong sedang bermimpi saja.

 Merasa penasaran, Taeyong pun akhirnya membuka mata; seketika rahangnya jatuh saat mengetahui Jaehyun membawanya ke tempat yang begitu indah! Sangat indah, rasanya seperti Taeyong sedang bermimpi saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"S-sejak kapan ada dua bangku disana Jaehyun?" tanya Taeyong, tangannya menunjuk ke arah dua bangku berwarna merah yang terletak di sisi danau.

Jaehyun tertawa pelan. "Sejak aku dan Ayah mulai pergi untuk berburu, kami sering beristirahat disini. Mom bilang Mom ingin menghirup udara segar kan?" kini Jaehyun sudah sampai di hadapan kedua bangku itu dan menaruh Taeyong secara perlahan di salah satu bangku merah tersebut.

Kedua sudut bibir Taeyong tertarik; membentuk senyuman puas. Ia menarik nafas dalam agar bisa mencium aroma udara yang terasa begitu memabukkan. "Ini keren!" pekiknya senang, mata Taeyong berpendar ke sepenjuru air danau yang terlihat tenang.

Air.. Ah pipinya memerah membayangkan saat terakhir ia dan Jaehyun bercinta di dalam air. Lebih tepatnya di air terjun.

Melihat rona merah menjalari pipi Taeyong. Jaehyun tertawa geli sebelum mendudukan dirinya di sebelah Taeyong. "Apa yang Mom pikirkan? Pasti hal yang tidak tidak kan?" ejeknya membuat Taeyong merenggut.

Tapi memang benar. Sudah berapa lama Taeyong tidak melakukan kontak fisik dengan Jaehyun? Ia merasa tubuhnya membutuhkan sentuhan Jaehyun, apa karena Jaehyun adalah alpha nya?

"Tidak." jawab Taeyong cepat. Ia menggoyangkan kedua kaki yang menggantung. "Bagaimana jika kita memiliki rumah di sekitar sini Jaehyun? Pasti sangat menyenangkan."

Membayangkan betapa sejuknya jika memiliki rumah di sekitar hutan. Dan mereka bebas melakukan apapun yang mereka inginkan, seperti membuat taman yang lebih besar, lalu berlarian di dalam hutan dan juga bercinta di dalam hutan.

Ah.. Sial.

Kening Jaehyun berkerut. "Mom ingin memiliki rumah di sekitar sini?" tanya nya geli. Sebenarnya Jaehyun juga tidak masalah jika mereka membangun rumah di sekitar sini. Hanya saja saat ini ia harus fokus untuk memimpin famili, mengingat semua rekan yang sudah ia habiskan tidak akan lagi berguna. Jaehyun harus mencari rekan baru yang lebih kuat.

Mother《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang