(22) something new

3.9K 474 7
                                    


H

ari baru, pagi yang baru, keadaan baru, suasana yang baru, dan kebiasaan yang baru.


Biasanya, setiap hari, gue berangkat kuliah di jemput Kak Doyoung.

Sekarang, baru bangun gue udah gelisah, mau berangkat pake apa?

Uang gue habis buat komik dan novel yang bakal gue tamatin sebelum minggu ini berakhir.

Nggak guna memang.

"Kak Johnny!" panggil gue sambil berjalan keluar dari kamar gue.

"What?" balas Kak Johnny, entah dari mana.

"Anterin!"

"Sorry, I ca-"

"'I can't' 'I can't' aja terus dari dulu. Bosen gua dengernya," balas gue, kesal.

As always. Kak Johnny selalu nggak bisa nganterin gue. Gue sendiri nggak yakin, kenapa dia nggak bisa. Dia nggak sesibuk itu guys.

"Gue min-"

"Minta temen? Duh, mending gue berangkat sendiri ae, lah," ucap gue pada akhirnya.

🕓🕖🕙

"Sumpah? Putusan? Kok bisa?"

"Ya gitu," Doyoung hanya menjawab pertanyaan Ten dengan malas.

Ten terdiam sebentar. Ia berusaha menganalisis raut wajah Doyoung.

"Lo masih ada rasa? Ngapain putus kalo gitu? Balikan, gih!" ucap Ten.

"Dulu yang berharap gue cepet putus siapa, ya?" sindir Doyoung.

"Yaa, kan, kalo lo jadian, gue nggak ada temen ngejomblo," kata Ten dengan cengiran.

Doyoung hanya membuang wajah, malas melihat Ten.

"Eh, jangan bilang lo putus demi gue, Yung."

🕓🕖🕙

Satu hal yang belum pernah dijelaskan. Gue adalah anak radio. Dan Kak Doyoung pun begitu. Kak Johnny juga. Siaran gue setiap hari Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Semantara Kak Doyoung siaran setiap hari dan double di hari Sabtu.

Meski begitu, kemungkinan gue ketemu sama Kak Doyoung saat siaran hanya di hari Sabtu. Di hari lainnya, Kak Doyoung siaran saat pagi sementara gue saat sore. Dan di hari Sabtu, siaran Kak Doyoung yang kedua dimulai tepat setelah gue selesai.

Jadi, gue aman:)

Eh, bentar.

Ada yang kurang.

Kak Doyoung ada siaran tepat sebelum gue di hari Rabu:'

Semoga gue bisa menjalani hari-hari gue tanpa Kak Doyoung:)

Sekarang hari Senin. Kak Doyoung ada siaran pagi. Tepat setelah Kak Doyoung selesai, Kak Sejeong yang siaran.

Gue penasaran.

Entah penasaran soal apa. Gue penasaran aja.

Ada sebuah rasa keingin tahuan yang tinggi. Rasanya gue pengen ke ruang radio untuk memuaskan rasa ingin tahu yang tidak jelas ini.

Tapi gue nggak ada siaran hari ini. Nggak ada alasan gue buat ke ruang radio.

Kak Johnny juga siarannya masih nanti malem. Jadi gue nggak bisa beralasan mau liat Kak Johnny.

"Cha!" sapa Kak Taeyong. Kayaknya udah lama gue nggak ketemu Kak Taeyong. Atau cuma perasaan gue aja ya? Mungkin gue cuma kangen sama Kak Taeyong aja😅

"Eh, Kak Yong," sapa balik gue.

"Tumben sendirian. Doyoung mana?"

Hmmm

Jawab apa nih:)

"Entah," jawab gue dengan wajah antara malas, kesal, dan tak peduli.

"Lo marahan lagi sama Doyoung?" tanya Kak Taeyong sambil menelisik wajah gue.

"Entah. Tanya aja Kak Doyoungnya," kata gue.

"Lo marah sama Doyoung? Atau sama gue?" tanya Kak Taeyong, masih tak paham.

"Udah ah, Kak. Gue duluan, ada kelas," pamit gue, "daah!"

Padahal sebenernya gue pengen ngobrol bareng Kak Taeyong:(

"Daah-" Kak Taeyong sedikit menyernyit, bingung.

Biarkan Kak Taeyong tau sendiri, atau tau dari orang lain. Jangan dari gue. Gue nggak mau bilang secara langsung kalo gue mau balik pdkt ke dia.

 Gue nggak mau bilang secara langsung kalo gue mau balik pdkt ke dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Timeless; k.doyoung, nct✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang