Dandelion 6

24 0 0
                                    

Terimakasih sudah menitipkan semangat baru pada duiaku Arga

Indira Mahasin Salsabila

______________________________________

Aku pulang kerumah tepat jam 5 sore,aku langsung merebahkan tubuhku yang lelah ini di atas tempat tidur.

"Mama seneng kamu di dalam nak,maafin mama ya udah nangis waktu tau kamu ada di sana"ucapku sambil mengusap perutku yang masih rata,mungkin empat bulan kedepan akan membesar,sungguh lucu membayangkannya.

"Mbakkkk....mbak Raaaa...."Dila berteriak sambil berlari menuju kamar.

"Ya Allah Dil,kamu itu perempuan lo,gak baik tau teriak teriak,"kesalku pada Dila.

"Hehe...maap mbak,mbak ra mbak ra tau gak,"tanya Dila antusias.

"Tau apa Dil"aku bingung,tak biasanya anak ini sebahagia ini.

"Dila lulus dengan nilai terbaik mbak,lebih senengnya lagi ya,Dila dapat beasiswa kuliah mbak,asli mbak dila seneng banget"histeris dila.

"Alhamdulillah kalau gitu dek,oia gimana sama pacar baru kamu?"tanyaku dengan senyum masam,sejujurnya ada perasaan tak rela dihatiku,namum mau bagaimana lagi nyatanya cinta arga hanya untuk Dila.

"Ah,males mbak ngomonginya,gak asik,ni ya mbak orangnya itu nyebelin banget,asli dila gak suka"

"Hust,hati hati lo,entar jodoh pula...hahhaha"kataku,yang entah kekuatan dari mana aku mendapatkan kata kata seperti itu.

"Iss..ogah"kesal Dila.

***

Dila Pov

Aku Dila atau Azni Faranisa Adila
Pasti kalian sudah tau aku siapa,ya aku saudara kembar dari mbak Indira,siapa Indira?tanpa kujelaskan pasti kalian sudah mengenalnya.

Malam ini aku sedang bekerja disalah satu cafe yang cukup terkenal dikota ini,pemiliknyapun masih muda,dia seusiaku,namanya mas kiano,kepanjangannya entalah aku juga tidak tau,intinya aku memanggilnya mas kiki.

"Hy La,"mas kiki datang menghampiriku saat aku tengah membersihkan meja.

"Hy juga mas ki"aku tersenyum sambil membalas sapaannya.

"Udah lama gak kesini,makin cantik aja kamu La,oia aku denger Dira udah gak kerja lagi ya?"tanyanya kemudian duduk disalah satu kursi.

"Hahah...makin minus mas ya,intinya ya seperti yang mas kiki denger"jawabku seadanya.

"Makin cuek aja,nanti kamu aku cium lo"goda mas kiki.

Aku sudah biasa jadi bahan godaannya mas kiki,bisa dibilang dia adalah salah satu playboy yang pernah kutemui,maka dari itu sudah tak heran jika dia selalu menggunakan gombalan gombalan receh untuk menggodaku.

"Kupastikan esok bibir mas kiki sudah tiada"jawabku asal sambil terus membersihkan meja.

"Sadis kamu La,kenapa juga si Arga bisa naksir sama spesies beginian"sindir mas kiki.

"Ooo...mas kiki kenal sama cowok rese itu,pantesan ya sama sama rese nya"kesalku tiada tara.

"Yang kamu maksud cowok rese itu aku?"tiba tiba datang seseorang yang tak diundang,ya dia pacarku,oh ayolah bukan dia lelaki gila yang memaksaku menjadi pacarnya.

"Oh...syukur deh kalau lo nyadar,"ucapku enteng seraya meninggalkan mereka berdua.

Namun,tak berselang lama aku merasakan tanganku dicekal oleh seseorang,ternyata Arga yang menarikku keluar dari cafe.

"Isss...lo gila ya,sinting ya,,amnesia ya,lepasin gue " aku memaki lelaki itu dengan kesal.

"Udah selesai maki makinya,Azni sudah berapa kali aku minta ke kamu jangan pakai lo gue,kamu susah ya dibilangin"kesal Arga sambil menatapku dengan tatapan intimidasi,namun aku tak peduli.

"Arga,udah berapa kali gue bilang ogah,lo tuli?"kesalku lagi.

"Intinya sekali lagi kamu bilang lo gue,aku bakalan cium kamu"kata Arga tak kalah kesal.

"Emangng ya gak jauh beda,intinya Gue gak peduli"ketusku.

Arga mendekat kearah ku sambil menarik tanganku kasar hingga aku menubruk tubuhnya,aku tau ini tak baik,dengan cepat aku mengarahkan salah satu tanganku yang masih bebas ke arah kepalanya,agar dia melepaskanku.

Dan bravo,akhirnya dia menjauhkan tubuhnya.

"Dear....sakit,kamu tega ya"katanya.

"Bodo"ucapku sambil meninggalkannya.

Aku cepat cepat bergegas pulang,setelah mengetahui keberadaan Arga di cafe itu,rasanya entah mengapa aku sangat malas bertemu dengannya.

***
Dirumah aku melihat mbak Dira sudah tertidur,tampak lelah sepertinya. Entah mengapa aku merasa ada yang mbak Dira sembunyikan dariku.

Setelah aku mandi,aku bergehas naik keatas tempat tidur,saat baru saja ingin memejamkan mata,tiba tiba handphone ku berdering yang jujur saja itu menggangguku.

Dengan malas ku raih Handphone ku yang tergeletak diatas meja.

"Hufff....manusia ini lagi"aku membaca sekilas namanya tertera di layar handphone ku.

Ku letakkan kembali handphone ku mencoba untuk mengacuhkannya,dan berpura pura tidur.

Namun tiba tiba aku merasakan panggilan lembut dari mbak dira.

"Dil....Hp kamu itu bunyi loh,angkat dulu gih,mana tau penting"mbak dira menepuk pelan bahuku.

"Males mbak...."ucapku.

"Gak baik lo dil,angkat ya"katanya lagi

"Hufff...iya mbak dira ku sayang,bentar ya"kataku kemudian mencium sekilas pipi mbak ku itu.

"Haloo"ketusku,saat aku sudah sampai di ruang tamu.

"Haloo,akhirnya kamu angkat telvon aku juga,Az kok kamu pergi gitu aja sih?"kata Arga dari sebrang sana,ya orang itu adalah Arga.

"Gue udah ngantuk,makannya gue balik"

"Ooo....enak ya kerja kaya kamu,ngantuk bisa balik sesuka hati,hahhahaah..... Az kita jalan jalan yok"

"Whatt? mau kemana?"kagetku.

"Jalanlah,emang mau kemana lagi?"

"Gue gak bisa, ini udah malem"kesalku.

"Masih jam setengah sembilan Azni,aku janji gak sampe satu jam,mungkin 30 menit aja,please...ada sesuatu yang harus aku omongin,mau ya..."

"Emm...gimana ya....kayanya sih bisa,tapi...."kataku ragu.

"Oke aku tunggu di kafe tempat kamu kerja ya,soalnya aku masih ada urusan sama si ken,lain kali aku jemput kamu,see u dear,I love you"ucapnya kemudian sambungan telvon dimatikan.

Aku masuk kekamar langsung menyambar cardigan dan tas selempangku,sambil tersenyum,entah mengapa aku tersenyum.

"Mau kemana dil?"kulihat mbak dira tengah membaca buku sambil menikmati camilan.

"Mau keluar mbak"jawabku.

"Sama siapa?pacar kamu?"tanya mbak dira sambil menaikkan satu alisnya.

"Hehehe,iya mbak,boleh ya 30 menit aja,gak lama kok,soal a katanya ada yang mau dia sampain ke dila"

"Emm...ya udah deh,iya gak papa,tapi janji ya sama embak,kamu jangan macem- macem sama dia,kalau dia minta atau mau ngelakuin yang enggak enggak,kamu teriak ya,atau kabur aja terus pulang"kata mbak dira khawatir.

"Hahahahaha....iya mbak dira,,tapi setau dila dia orangnya gak seliar itu deh mbak, emang sih orang a agak pemaksa,tapi embak dila gak boleh su'udzon loh,dosa...hahha..ya udah dila pergi dulu ya mbak,assalamualaikum"kataku kemudian mencium pipi mbak dira.

______________________________________

Dua Cinta Satu Hati ( Dandelion )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang