PP 23

16.3K 630 14
                                    

Sesampainya dirumah aku langsung bergegas masuk kerumah. namun, sebelum itu aku sempat membelikan aby rujak di simpang jalan,entah mengapa rasanya aku ingin membelikan Aby rujak.

Aku melihat aby tengah berdiri di taman belakang sambil mengusap perutnya yang masih rata,aku melangkah untuk mendekati aby,sengaja tidak kupanggil karena aku ingin memberinya kejutan.

"Nak kamu jangan pingin rujak dulu deh ya,soalnya papa masih marah sama mama,kalau bisa kamu jangan kepingin apa apa dulu ya nak,papa gak suka,kamu denger sendirikan tadi kalau papa bilang mama ini manja,papa kamu ith gak suka istri manja kaya mama nak...hiks...hiks...hiks....papa kamu jahat hiks...kamu jangan jahat sama mama ya nak....hiks..hiks..."ku dengar aduan Aby.

Hatiku terasa terisis mendengar curhatan aby pada anak kami,apa aku sejahat itu,aku mempercepat langkah kakiku sesampainya dibelakang aby aku langsung memeluknya dari belakang.

"Kak Alan"kagetnya.

"maafkan papa ya mama,papa tau papa itu jahat,papa bener bener nyesel,papa mohon mama mau ya maafin papa"ucapku.

Kurasakan bahu Aby bergetar sangat kencang,dia menangis lagi,kali ini tangisannya lebih parah dari sebelumnya.

"Hiks...hiks...aby yang salah kak"katanya.

"Husstt....Bukan aby,yang salah itu kakak"kataku lagi.

"Hiks...hiks....ya udah deh kakak yang salah,belikan aby rujak.. ya...hiks...kak...."katanya yang membuatku tertawa,sungguh menggemaskan istri kecilku ini.

"Iya,ya udah berhenti dulu nangisnya"kataku sambil membalikkan posisi badannya agar menghadapku.

"Udah"ucapnya manja.

"Udah,kalau udah ini papa bawakan Rujak buat mama,"ucapku sambil menunjukkan rujak yang kubawa.

"Ini rujak simpang jalan enggak?"tanya aby memastikan,aku hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Ternyata Anakku ingin aku cepat berdamai pada ibunya,sampai dia membuatku ingin membeli rujak di simpang jalan,ya aku tak menyangka bahwa aby menginginkannya.

"Kakak kok tau sih aby pingin rujak ini,"katanya sambil memakan Rujak yang kubelikan tadi.

"Anak papa yang mau papa nya cepat berdamai dengan mamanya ya,sampai minta supaya ayah beliin rujak mama tadi ya"kataku pada perut Aby yang masih rata.

"Maksud kakak?"

"Iya,jadi tadi waktu lagi jalan pulang,entah kenapa aku pingin banget beli rujak disimpang jalan ,eh taunya sampe sini ada yang lagi curhat sama anaknya kalau kepingin rujak"ledekku.

Al hasil aku mendapat cubitan maut dari istri kecilku ini.aku hanya tersenyum bahagia saat melihat hubunganku dengan Aby telah kembali membaik.

***
2 Bulan Kemudian

Pagi ini aku tengah terburu buru pergi kekantor karena akan diadakan rapat sekitar satu jam lagi.dan itu artinya aku harus cekatan.

"Aby.....dasi biru ku dimana?"teriakku.

"Ditempat biasa kak,ada atau tidak?"teriak istriku dari ruangan kerjaku.

Aku menghembuskan nafas kasar,apa mungkin jika aku sudah tau dimana dasiku aku harus bertanya pada orang lain.

"Tidak ada aby,,,,kalau ada pasti aku sudah memakainya"kesalku sambil mengobrak abrik laci kecil khusus tempat dasiku.

"Jangan diberantakin lagi kak,"aby datang dengan membawa tas berisi laptop dan beberapa berkas yang kuminta.

"Tapi dasi biru ku belum juga ketemu"aku terus mencari dasi biruku bahkan sampai mengobrak abrik isi lemari yang lain,berharap dasi biruku tertinggal disana.

Pengantin penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang