PP 24

16.1K 680 58
                                    


"By,kok cemberut terus sih?"tanya ku pada istri kecil ku,karena sedari tadi dia memasang wajah sebalnya padaku.

"Aku gak suka kak,sama embak embak jelek di luar sana,"aby mendekat kemudian duduk dipangkuanku setelah itu menyembunyikan wajahnya di dadaku.
Ya mungkin itu adalah kebiasaan barunya setelah hamil.

"Aku lebih senang diana yang menjadi receptionis bukan embak embak jelek yang mirip sama ulat sagu itu kak"aby menatapku lekat.

Sejujurnya aku ingin tertawa  mendengar aby mengatai Sitha seperti ulat sagu.

"Why?apa yang membuat mu tak suka mama?"tanyaku sambil menjawil hidungnya gemas.

"Dia mengusirku tadi kak,katanya tak mungkin bos nya menikahi anak kecil sepertiku,apa kakak disini mengakunya masih bujang?"tanyanya lagi.

"Tidak juga,mereka saja yang tidak update"kataku menenangkan istriku.

"Benarkah,coba aby lihat cincin kakak"aby menarik tangan ku dan betapa terkejutnya aku saat cincin pernikahanku  dan aby tidak ada di jariku,bisa perang dunia ini.

"Kakak...kemana cincinnya?"peki aby sambil menghempaskan tanganku.

"Ak...aku tidak tau"jawabku ragu.

"Tidak tau? Kakak bilang tidak tau? Jahat sekali kakak,aby selalu memakainya,tapi kakak tidak,apa jangan jangan kakak malu ya punya istri jelek seperti aby,iya kan kak,kakak gak mau istri buncit kaya aby kan,aby gendut kan kak.....hiks...hiks.pasti kakak gak suka ya punya istri milip kecebong ya kak...hiks hiks...."aby berusaha bangkit dari pangkuan ku,namun dengan cepat langsung ku peluk dia.

"Siapa bilang jelek mirip kecebong, kamu cantik saat buncit seperti ini kok"kataku menenangkan.

"Jadi waktu aby belum buncit,aby jelek ya,makannya kakak sengaja hilangin cincinya,iyakan kak"omel aby lagi.

YA Tuhann....salah lagi aku,jadi aku harus bilang apa sekarang.

"Mama setiap saat cantik kok"rayuku.

"Mama...mama...emang aku mama mu?"kesalnya.

"Bukan,tapi mamanya anak anaku kelak,"ucapku sambil menciumi wajahnya.

"Nanti kita periksa kandungan ya?"ajakku pada aby.

"Boleh kak,kakak seriuskan?"tanyanya antusias.

Aku mengangguk sambil tersenyum lega. Alhamdulillah selamet dah gue.

***

Siang ini aku mengajak aby ke rumah sakit tempat sepupu ku Anna bekerja. Setelah sebelumnya aku meminta bantuan ryan untuk mencarikan cincin pernikahanku di rumah,dan Alhamdulillahnya sekarang sudah ketemu,dan kupakai. Ya aku sangat bersyukur cicin ini tak jadi hilang,kalau tidak pastinya akan ada adegan tangis jerit seperti tadi.

"Selamat siang"sapa aby sambil tersenyum pada anna.

"Siang...wah.....aby,apa kabar udah lama gak kemari,udah makin buncit aja"Anna berdiri sambil menuntun aby duduk diatas brankar,sedangkan dia duduk di kursinya.

"Iya soalnya kak Alan sibuk terus,jadi gak ada waktu buat nemenin cek"aby tersenyum pada anna.

Ya aku tau,pasti aby sedikit menyindirku atas jawabannya tadi.

"Ya ampun Aby.....kalau itu manusia kagak mau nganterin,telvon gue aja ya,entar gue jemput kok,oia mau langsung USG aja nih,kok kayanya gue kepo ya"kata Anna antusias.

Aby hanya mengangguk kemudian berbaring.

"Bayinya sehat by,al lo bisa denger detak jantungnya kan,?"anna masih terus berkutat pada benda yang di sebut alat USG itu.

Pengantin penggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang