#12

710 42 0
                                    

Sabtu, 2018

Hari ini Sekolah Menengah Kejuruan An-Nisaa' Jakarta sangat ramai, orang tua/wali murid memenuhi koridor sekolah. Tentu bersama anak-anaknya. Iya pengambilan raport bayangan

Hawa bersama bunda, karena Reza sudah kembali ke Semarang jadilah Haura ikut serta dalam pengambilan raport kakaknya. Diantar oleh Pak Budi yang sehabis itu langsung menuju tempat pencucian mobil

Larissa bersama ayahnya, bundanya masih sibuk bekerja di Hongkong tidak dapat hadir dalam pengambilan raport. "Lagipula itu hanya raport bayangan", ucap bunda Larissa dalam sambungan telepon bersama ayahnya. Larissa menguping

Adam bersama ibu dan adiknya, kalem. Itu sikap ibunya, walau terlihat agak judes tapi ramah juga saat Hawa saja berbicara, Larissa berada di sebelahnya ikut nimbrung percakapan mereka

Saat wali kelas mereka datang barulah Larissa bersiap untuk membantu dalam mencatat absen dan mencarikan raport dalam tumpukan yang sudah bertengger di meja guru

Bunda Maryam baru saja kembali dari toilet bersama Haura lalu duduk disamping Hawa. Wali kelas memberikan sambutan untuk pembukaan dan sedikit berceramah perihal siswa-siswi dikelas, dan lain sebagainya

Kelas hari ini diisi oleh para orang tua, anak-anak memilih untuk duduk di depan kelas termasuk Hawa dan Larissa. Ada yang sambil bersenda gurau, bermain gadget, ber-selfie ria, dan bergosip. Ini pasti para wanita lagi deh

"Kok gue belum liat Rama ya wa ?", ucap Larissa memecah keheningan Hawa

"Kayak jaman purba saja deh lo ca, wa saja tanya dia lagi dimana. Begitu saja kok repot", jawab Hawa dengan nada pura-pura judesnya

"Ohiya, gak kepikiran gue", lanjut Larissa dengan cengirannya pada Hawa dan Hawa menyuekinya

Hawa kembali dalam keheningannya sementara sambutan dari wali kelas pun sudah selesai

"Ica, sambutannya udahan noh", ucap Desi mengingatkan. Karena sehabis itu Larissa harus membantu Pak Arief membagikan raport dan data kehadiran siswa

"Iya des tengs ya", jawab Larissa sambil beranjak dari duduknya menuju kelas

Beberapa waktu berlalu, perlahan orang tua dan anaknya sudah mulai behamburan menuju parkiran dan pulang. Seolah tak mau berlama-lama disini

Selama Hawa duduk, ia masih belum melihat Rama melewati kelasnya. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 09.45, sedangkan pembagian raport sebenarnya selesai pukul 10.00

"Kak aku bosen", ucap Haura tiba-tiba memecah lamunan sang kakak

Hawa masih melamun dan entah apa yang dipikirkannya itu, tatapannya tajam menuju seorang laki-laki berkaos putih polos, ber jeans dan bertopi. Tidak lupa jam di tangan kirinya, ah! Memukau. Membuat Hawa tak bisa berpaling apalagi mendengar panggilan adiknya

"Kak... Kak... Kok bengong sih ih diajak ngomong juga", decak Haura kesal dan memukul pelan pundak sang kakak yang akhirnya menimbulkan kekagetan yang luar biasa

"Apaan si ra ? Sakit tau!", ucap Hawa sambil mengusap-usap pundaknya yang sebenarnya tak terlalu sakit

Haura yang sudah malas menjawab pertanyaan kakaknya memilih duduk dan diam di sebelah Hawa, meminum minuman yang Hawa pegang sedari tadi tapi tak diminumnya karena terlalu fokus pada Adam

Pada saat yang bersamaan juga Rama datang menghampiri Adam, mengobrol sebentar lalu menemui Hawa yang masih duduk di depan kelas bersama teman-temannya yang sibuk dengan gadgetnya masing-masing

Rama menceritakan kenapa ia baru datang ke Sekolah untuk mengambil raport

Ayah Rama langsung menuju kelas yang kebetulan hanya tinggal beberapa orang tua saja yang masih mengambil raport, dan yang terakhir adalah beliau

ADAM (Manusia Setengah Batu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang