Part 14

59K 6.4K 909
                                    

HARI ini Taeyong sudah kembali ke mansion bersama Jaehyun. Mereka pulang dari rumah sakit sejak tadi pagi, keadaan Taeyong sudah membaik. Meskipun harus banyak beristirahat karena tulang rusuknya masih belum sembuh sempurna.

Dan saat ini mereka berdua berada di dalam kamar, hanya saling berbagi kehangatan satu sama lain. Jaehyun memeluk Taeyong dengan sangat erat, begitu pun sebaliknya. Bahkan Taeyong sudah menaruh kepala pada dada Jaehyun; mendengarkan detak jantung milik lelaki tampan itu yang terdengar sangat abnormalㅡwell, Jaehyun kini memiliki detak jantung yang bekerja lebih cepat 3x dibandingkan dengan jantung manusia biasa.

"Semua orang kecuali sahabatku belum mengetahui tentang kau yang sudah menjadi omegaku." Jaehyun membuka suara, satu tangannya mengusap surai hitam Taeyong dengan lembut. Lalu memberi kecupan kecil disana.

Kening Taeyong berkerut. "Benarkah? Memang kenapa?"

Kali ini Jaehyun tertawa remeh. Memangnya kenapa lagi? Apa kah ada alpha selain dirinya yang memiliki mateㅡseorang ibu nya sendiri?

"Apa yang akan dikatakan oleh orang-orang jika mereka tahu bahwa kau adalah mate ku Taeyong? Sedangkan disisi lainㅡkau juga ibuku."

Oke, Taeyong sebenanya tidak menyukai arah pembicaraan ini. Bukankah sudah Taeyong tegaskan berkali-kali jika ia tidak memperdulikan perkataan orang lain selain Jaehyun? Memangnya semua yang terjadi sekarang ini adalah kehendak mereka? Tidak! Ini adalah takdir.

Memangnya ia dan Jaehyun itu siapa? Sampai bisa melawan takdir yang sudah di tentukan?

"Jaehyun," Taeyong mendesah keras, ia mengusap dada bidang lelaki tampan itu dengan lembut. "Apa kau malu karena kita telah di takdirkan bersama?"

"Tidak, tentu saja tidak." mana mungkin Jaehyun malu memiliki mate secantik dan selembut Taeyong? Ia tidak malu, hanya saja, ia terlalu memikirkan bagaimana pendapat orang lain.

Maksudnya, apakah nanti akan ada bahaya yang mengancam Taeyong lagi? Memang, ia bisa menghancurkan semua orang yang berniat untuk mencelakai Taeyong, tapi di sisi lain, bagaimana jika Taeyong terluka saat ia tidak ada?

Pasti banyak yang akan melukai Taeyong saat semua orang tahu jika lelaki cantik itu adalah mate nya, mate seorang monster yang sudah menghancurkan beberapa rekan famili. Suatu saat, ia yakin mereka semua (penghianat) itu akan balas dendam.

"Lalu apa lagi yang kau risaukan? Sudahlah Jaehyun, aku bahagia bersamamu. Tolong, jangan membuat semua ini semakin sulit." nada suara Taeyong terdengar begitu lirih. Ia hanya ingin bahagia bersama Jaehyun, apakah sesulit itu?

Apa karena mereka adalah sepasang Ibu dan Anak maka dari itu semua hal menjadi semakin sulit?

Perasaan bersalah mengerayapi rongga dada Jaehyun. Ia seharusnya tidak membuat Taeyong sedih seperti ini, seharusnya ia membahagiakan Taeyong. "Maaf sayang, maafkan aku."

Taeyong mengangguk, ia mendongakkan kepala nya dan mengecup rahang tegas milik Jaehyun. "Apapun yang terjadi, takdir tidak akan pernah melepaskan kita berdua Jaehyun. Jadi aku mohon, jangan lari dari kenyataan ini, berbahagialah bersamaku."

"Oh sayang," dada Jaehyun menghangat mendengar tutur kata manis Taeyong. Ia menangkup kedua pipi omega nya dan mengecup bibir tipis Taeyong. "Aku sangat mencintaimu."

"Aku juga Jaehyun, aku sangat sangat sangat mencintaimu." Taeyong tertawa kecil di akhir kalimat. Ia benar-benar tidak ingin kehilangan Jaehyun lagi, apalagi sampai di pisahkan seperti kemarin.

Karena yang Taeyong butuhkan hanyalah Jaehyun, begitupun sebaliknya. Seolah mereka berdua di ciptakan untuk melengkapi satu sama lain, walaupun semuanya terasa begitu salah.

Mother《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang