Finding Lily | Na Jaemin [✓]

Plan A

Inhale..
Exhale..

Okey, saya kembali. Kebetulan masih menderita kram jari, huhu.
Doain dong biar cepat sembuh, huhu.

first,
make sure you vote for this story 🤗

Mendung.

Pssh..

"Aw!"

Aku cepat menoleh kaget, baru saja merasakan sensasi rasa dingin yang luar biasa di belakang leherku. Mataku menangkap seorang gadis yang kini tengah terkekeh puas melihat reaksiku barusan.

Sunny.

"Makanya jangan melamun," ucapnya kalem.

Aku mengusap leherku yang ternyata baru saja bersentuhan langsung dengan kaleng soda dingin. Cukup kaget juga, jantungku hampir copot.

Belum selesai kekagetanku, gadis itu malah langsung menarik kursi dan duduk di sampingku dengan enteng.
"Nih, minum!" katanya. Dia menyerahkan kaleng soda tadi padaku.

Aku menatap Sunny dengan kening berkerut.

Kenapa dia bisa ada disini?

Aku baru saja keluar dari supermarket, membeli beberapa stok cemilan untuk di dormitory. Lalu mendadak malah duduk di salah satu kursi di depan supermarket itu sambil menatap kosong ke arah langit mendung.

Yah, kalian tau kan ..

Aku dan mendung punya cerita yang berbeda sekarang. Mendung mengingatkanku pada Lily. Mendung, hujan, petir, badai .. semuanya berhubungan dengan Lily

"Jaem?"

Aku mengerjapkan mata, kembali melihat Sunny di depanku dengan wajah bingungnya.

Sunny kembali mendorong kaleng soda, memaksaku untuk menerimanya. "Ini minum dulu biar seger," katanya.

Aku menghela napas. Mau gak mau menerimanya walau saat ini lagi gak begitu tertarik sama soda.

"Tau darimana aku di sini?" Tanyaku sambil membuka kaleng dan meneguknya sekali.

"Tau dari Renjun,"

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!"
Aku merasa soda yang ku minum naik ke hidung.

Sunny .. ketemu Renjun?

"Jaem! Astaga .. kamu kenapa sih?" Kata Sunny panik sambil bangkit dari kursinya dan menepuk-nepuk punggungku. Dia ikut membantu memberikan tisu dan mengelap semburan air di atas meja dan tanganku.

Aku menggeleng pelan, masih terbatuk-batuk sedikit.
"Aku gak papa,"

"Gak papa gimana, dari tadi kayak orang bodoh begitu," kata Sunny frontal.

Tapi dia benar sih.

"Sini, duduk yang benar!" perintah Sunny. Membuatku, entah mengapa, menurut. Aku duduk tenang, sementara dia mulai mengelap wajahku dengan tisu basah.