Part 26

2K 170 23
                                    

"Ayah pulang"teriak rio saat memasuki rumahnya.

"tolong kecilkan suaramu itu"yuki menyambut kedatangan rio dan mengambil jas serta tas kerja yang bertengger di pergelangan tangan rio

"Mana putriku yg cerewet itu"tanyanya sambil mengedarkan pandangan ke seisi ruangan

"dia sedang asik bermain air di belakang"yuki menjawab pertanyan rio dan berlalu menuju kamar,sedang rio terus membuntuti nya dari belakang.

"Tumben sekali anak cerewet itu main air,apa dia sedang marah"

"begitulah anakmu,dia marah lalu menangis karena tidak diajak papi menemuimu ke kantor,kau tau sendiri kalau ara sudah menangis,rasanya kepalaku mau pecah,jadilah mami mengajaknya main air,setidaknya dia bisa melupakan kekesalannya"sahut yuki dan mulai menyiapkan baju ganti untuk suaminya itu.

"Aku rasa anak itu harus belajar kelas kepribadian"jelas rio sambil terus memainkan ponselnya,yuki yg mendengar ucapan rio itu langsung saja memalingkan tubuhnya menghadap rio.

"Bahkan dia masih kecil untuk mengerti semua itu rio"

"Ayolah,bahkan kepalamu hampir pecah menghadapi makhluk mini itu,apalagi nanti kalau dia besar,aku yakin kau akan meringkuk di rumah sakit jiwa"ucap rio,berharap istrinya itu akan mengerti kemauannya,bagaimana tidak,putrinya itu sangat sulit dikendalikan,dia akan mengamuk jika apa yg ia inginkan tidak terpenuhi,bahkan dibujuk rayu bagaimanapun dia tidak akan terima,semua itu juga tak lepas dari kesalahan kedua orang tuanya yg selalu memanjakan gadis kecil itu,bahkan nenek dan kakek nya nampak memperlakukan cucu kesayangan mereka itu serupa putri-putri kerajaan,hingga akhirnya rio berubah haluan seiring bertambahnya usia ara,dia tidak lagi memanjakan putrinya itu begitupun halnya dengan yuki,mereka terlihat kompak membangun kepribadia positif bagi putri cerewetnya itu,meski semuanya sama sekali tidak berjalan mulus.

"Kau mengejek ku rio,aku tidak akan gila hanya karena mengurus anak manjamu sekaligus cerewet itu,biarkan saja dia tumbuh sesuai usianya,anakmu itu masih kecil,jangan memaksanya membangun pribadinya sendiri dengan kelas-kelas yg kau maksud tadi"yuki berjalan menghampiri rio yg terduduk di ranjang dengan membawa baju ganti ditangannya.

"Mandilah,aku akan menyiapkan makan untukmu"tambahnya dan meletakkan baju itu disamping rio.

"Apa kamu sudah memeriksa kandunganmu"tanya rio yg seketika itu juga menghentikan langkah yuki.

"Ckck,kau bahkan baru menanyakannya sekarang,suami macam apa kau ini"yuki berdecak kesal kepada suami nya itu,namun tak dapat dipungkiri,ada seulas senyum yg terbit dibibir manis wanita yg akan berstatus ibu dua anak itu.

"Aku akan mengantarmu ke dokter kandungan"jawab rio dan berlalu meninggalkan yuki ke kamar mandi.

__________

"Yayah"gadis kecil itu mulai berteriak dan menghampiri sang ayah yg mulai menuruni anak tangga.

"Jangan berlari"rio memperingatkan putri kecilnya itu,bahkan kaki mininya saja belum terlalu sempurna untuk berpijak,tapi dengan sombongnya anak itu selalu saja ingin berlari setiap kali melihat sang ayah.

"Ayahmu tidak akan hilang sayng"ucap yuki sambil menggelengkan kepala saat melihat aksi anaknya itu.

Seketika rio langsung mengangkat gadis mini itu kedalam gendongannya.

"Wah,ara sudah cukup berat sekarang,ayah gak bisa gendong ara lagi nih"rio berucap sambil menciumi pipi putrinya itu.

"Dak auk(gak mau)"pekiknya tepat ditelinga sang ayah,rio yg terkejutpun hanya bisa mengusap dadanya pelan,untuk menormalkan detak jantungnya yg tak beraturan itu.

"Ayah nanti gendong dedek yg diperut bunda aja lah,gak mau lagi gendong ara"jelas rio menggoda putrinya,lalu menurunkan ara dari gendongannya.mata bulat putrinya itu mulai mendung,dan terus memeluk kaki sang ayah sambil tertunduk,namun sesekali kepala kecilnya mendongak keatas melihat wajah tampan sang ayah.rio yg melihat pemandangan itu hanya bisa terdiam ditempat menahan tawa,teramat asik baginya menjahili putrinya itu.

"Loh cucu nenek kenapa"tanya mami yg baru keluar dari kamar dan langsung disuguhkan pemandangan sang cucu yg menahan tangis dikaki sang ayah itu.
Seketika riopun langsung tertawa melihat raut panik maminya itu,sedang ara yg melihat ayahnya tertwa itu langsung menangis histeris,entah apa yg ada difikiran gadis mini itu,mungkin dia teramat kesal dengan ayahnya yg malah mentertawakannya.
Mamipun langsung membawa ara kedalam gendongannya.

"Kamu itu jadi bapak-bapak kok jahil tenan"marah mami kepada putranya itu,sedang rio hanya menanggapi amukan sang mami dengan cengirnnya.

"Cup cup cup,nanti kita buang ayah ara yg nakal itu ya"jelasnya sambil mengusap punggung cucunya,namun tangisan ara tak kunjung mereda,hingga yuki yg berada didapur langsung menghampiri keributan anatara anak dan ibu serta cucunya itu.

"Kena mi"tanya yuki yg keheranan melihat ara menangis kencang .

"suami mu itu,anaknya sendiri diusilin"celetuk wanita tua itu sambil menatap tajam kearah putranya.yuki yg mendengar ucapan mertuanya itu hanya bisa menggelengkan kepala,inilah hoby baru rio yg teramat dibenci yuki,suaminya itu tidak akan berhenti menggoda putrinya sampai menangis.
Rio yg melihat ara tak kunjung berhenti menangis itupun mulai tak tega dengan keadaannya.

"Ara ayah gendong ya,ayah kan tadi becanda"ucapnya menyesal,sambil memegang tangan mungil putrinya itu.

"unda(bunda)"ucapnya sambil terus menangis digendongan sang nenek,nampaknya gadis mini itu masih teramat kesal kepada sang ayah,hingga menatap wajah ayahnya pun tak mau ia tak mai lagi.

"Ikut bunda aja ya"yuki berucap sambil mengambil ara yg terus menangis digendongam mertuanya itu.
Riopu hanya bisa menggaruk kepalanya yg tidak gatal itu.

"Sokor,rasain itu,emang enak di cuekin anakmu"cibir sang mami dan berlalu menuju dapur.

Hingga malam tiba,ara tak pernah mau lepas dari gendongan yuki.gadis kecil itu berubah seketika menjadi sendu,sambil terus memeluk sang bunda dan memainkan rambut yuki dengan jari mungilnya.

"Uhh,masih marah nih sama ayah"goda rio sambil mencolek pipi ara.yuki langsung melotot kearah rio,seolah membunyikan alarm bahaya untuk suami nya itu.tapi bukan rio namanya jika menuruti ucapan yuki,dia tetap saja menggoda putrinya yg baru beberapa jam bisa tenang dari tangisnya itu.

"yaudah deh,ayah sayng nya sama bunda sama dedek aja"lanjut rio sambil mengusap perut yuki,ara yg berada digendongan yuki dan melihat aktifitas rio itupun langsung menatap kearah sang ayah,rio dapat melihat air mata putrinya yg hampir tumpah itu,bibir yg mulai melengkung kebawah,dan jemarinya yg tak berhenti memegang rambut bundanya.sadar akan kondisi yg akan dihadapinya,rio langsung menarik ara dan membawa paksa putrinya itu kedalam gendongannya,mengusap air mata sang putri yg mulai berjatuhan,dan mendekapnya erat sambil mengusap punggung kecil itu.terdengar putrinya itu menangis sesenggukan.
Yuki hanya bisa memijat keningnya melihat ayah dan anak itu.

Aku Bisa sakit jiwa kalau setiap hari seperti ini-yuki

________
Konfliknya lagi puasa ya guys,sekarang yg manis-manis dulu sampai 2 part selanjutnya.

ZONA NYAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang