Dandelion 14

14 2 0
                                    

Memenangkan itu mudah,namun menjaga itu sulit,kesalahanku memang besar,tapi ketahuilah rasaku melebihi itu semua

-Sharga chandrana Adhitama-

______________________________________

Di tempat lain tampak seorang pria tampak kacau sedang duduk di tepi jalan sambil menatap mobilnya dengan tatapan kosong.

"Azni.....buka pintunya Az...."pria itu menggedor gedor pintu rumah seseorang yang dia panggil Azni itu.

Sudah bermenit menit bahkan berjam jam dia menunggu disana namun tak kunjung di buka juga.

"Dimana kamu Azni,sebenci itukah kamu padaku Az"keluh pria itu,pasalnya hampir setiap hari dalam sebulan ini,dia selalu mendatangi rumah ini,namun tetap pemandangan yang sama yang diperolehnya,sepi bagai tak berpenghuni.

"Kamu siapa ya?"seorang ibu ibu datang dengan membawa beberapa orang pekerja menghampiri pria itu.

"Saya temannya Azni bu,ibu tau Azni dimana,hampir setiap hari saya kemari tapi tak ada seorangpun yang keluar"katanya antusias,berharap wanitanya akan segera ditemukan.

"Loh...nak Azni setau ibu sudah pindah nak,mungkin sebulan yang lalu setelah dia menjual rumah ini sama ibu"jawab ibu itu.

"Hah...pin..pindah bu,kira kira kemana ya?"tanyanya lagi.

"Kurang tau ibu nak,"

"Ohh...kalau begitu makasih bu,atas infonya saya permisi dulu"ucap pria itu kemudian langsung meninggalkan tempat itu dengan perasaan kecewa.

***

"Aznii......Aznii"teriak pria itu di dalam sebuah cafe,yang sontak membuat para pengunjung di cafe itu menatapnya dengan berbagai tatapan,ada yang menatapnya tak suka karena terganggu,ada yang menatapnya kasihan,karena penampilannya yang bisa dikatakan berantakan,ada pula yang menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"Maaf,bisakah anda jangan membuat keributan disini tuan"kata seorang pelayan menghampiri pria itu.

"Dimana pemilik cafe ini hah....dimana kiano,ken atau siapalah itu,dimana dia....JAWAB BODOH!"pria itu mencengkram erat bahu pelayan itu.

"Diii....disana tuan...di...di..ru...ruangannya"kata pelayan iti takut.

Pria itu melepaskan cengkramannya secara kasar,tanpa memperdulikan apa yang akan terjadi dengan pelayan itu.

Brakk....

Pintu di buka secara kasar,menampilkan sosok yang menakutkan disana,tatapan dinginnya tak lepas dari wajah tampan yang sempurna itu.

"Lo kenapa ga?"tanya pria lainnya ragu ragu.

"Dimana Azni Ken!!!"bentak Arga.

"Gue gak tau ga,"jawab ken sambil berdiri dari duduknya.

Secara emosi,Arga menarik kerah baju ken secara kasar "bohong lo,gue yakin lo pasti tau dimana Azni kan?"

"Gue bener bener gak tau ga,dia udah sebulan yang lalu resign dari sini ga"ucap ken bingung dengan sikap sahabatnya ini.

"Bulsyit lo Ken,lo sembunyiin dia dari gue kan,gak elo gak mila,semua sama pembohong,gue tau kalian sengaja kan mau pisahin gue dari Azni,iyakan? "ucap arga datar.

"Maksud lo apa ga,gue gak ngerti,gue bener bener gak taau dimana Dila"

"Alahh...gue tau Lo sengaja nyembunyiin dia karna lo suka jugakan sama si Azni,iyakan? jawab ken"teriak arga emosi.

"IYA GUE JUGA SAYANG SAMA DIA GA,GUE CINTA BUKAN HANYA SEKEDAR SUKA,TAPI SAYANGNYA TERNYATA DIA LEBIH MILIH LO,SAHABAT SEKALIGUS SEPUPU GUE SENDIRI....PUAS LO HAH?" kata ken sinis penuh dengan penekanan.

"BANGSAT LO"arga melepaskan sekaligus mendorong tubuh Ken dari cekalannya,kemudian pergi begitu saja tanpa sepatah katapun.

Ya pria itu adalah Arga,air matanya luruh begitu saja,saat mengigat semuanya yang ada di dalam ingatannya,mulai dari wanitanya yang pergi karena setelah ia kecewakan,dan kemudian tuntutan sang ibunda agar dia melanjutkan study nya ke luar negeri.

"Kak Arga,"seorang wanita menghampirinya kemudian duduk disampingnya.

"Tante Devi barusan telvon Mila,katanya kak Arga harus buruan balik soalnya besok jam keberangkatan kak Arga ke Belanda pagi,mungkin sekitar jam enaman"kata mila.

"Gue gak akan pergi mil,sebelum gue ketemu sama Azni"ucap pria itu frustasi.

"Mila tau,tapi kakak kan juga harus nerusin masa depan kakak,mila yakin kok kalau emang kak arga berjodoh sama Dila,pasti kalian bakalan ketemu di lain waktu"

"Gue gak bisa nunggu waktu itu datang mil,lo pikir deh,gimana perasaan gue,"ucap arga.

"Dan kak arga juga harus ngerti perasaan Dila dan Dira gimana,okelah kak arga cuma cinta sama Dila,coba kakak pikirin,mungkin mila pun kalau ada di posisi Dila akan ngelakuin hal yang sama,gak hanya sakit kak,tapi kecewa juga. Awalnya, mila juga marah sama Dila karena dia ngehapus semua akunnya dan pergi tanpa sepengetahuan mila,tapi setelah Mila pikir pikir,mungkin Dila ngelakuin itu,karena dia butuh waktu untuk ngobatin luka hatinya itu,walaupun pastinya sesembuh apapun lukanya pasti akan berbekas juga...."mila menjeda kalimatnya,seraya menghapus lelehan air mata dipipinya.

"Mila tau kak,bahkan lebih mengenal dila itu seperti apa,dia termasuk wanita yang kuat kak,kakak tau,sebenarnya banyak yang suka sama dila,termasuk bang Ken,tapi apa?dia nolak mereka semua dan lebih memilih kakak,kak...seharusnya kak arga itu gak kecewain Dila kak...hiks....dia itu udah banyak menderita kak,makannya mila mohon,kakak pergi ya Ke Belanda besok,buktikan pada Mila kalau kakak itu pantas untuk Dila,disini mila pasti bantuin elo kok kak buat cari keberadaan Dila"mila terus menangis tanpa henti,mengingat sahabatnya yang sekarang entah berada dimana.

Arga menarik mila kedalam pelukannya.

"Hussttt...udah jangan nangis,yang seharusnya nangis itu gue,,,,ya udah besok gue bakalan ke Belanda,tapi gue mohon sama lo mil,seandainya lo ketemu sama Dila,tolong lo kasih tau gue ya"kata Arga.

Mila mengangguk yakin"pasti kak,ya udah yu balik,kasihan tante Devi dirumah nungguin elo kak"kata mila kemudian bangkit dari duduk nya yang kemudian di susul oleh Arga.

"Mau bareng pulangnya,atau sendiri?"

"Barenglah,ya kali gue harus bayar taxi online sendiri"mila berjalan ke arah mobil arga kemudian masuk tanpa di perintah.

"Dih...udah sempat bersyukur gue,karna  tadi lo berubah jadi gadis beneran,eh sekarang udah berubah lagi ke spesienya yang asli"arga meledek mila.

"Asem lo kak,"kesal mila.

"Hahahhaha"tawa arga.

Sudah lama tawa itu tak pernah terdengar lagi,walaupun kali ini hanya tawa kepalsuan yang ada.

______________________________________

Dua Cinta Satu Hati ( Dandelion )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang